Bank Oke Indonesia (lama)
Jasa keuangan | |
Nasib | Merger dengan Bank Dinar |
Penerus | Bank Oke Indonesia |
Didirikan | 1980 |
Ditutup | 11 Juli 2019 |
Kantor pusat | Jakarta Bali (sebelumnya) |
Tokoh kunci | Lim Cheol Jin (Presiden Direktur) |
Pendapatan | Rp 132 Miliar (2017), Rp 151 Milyar (2018) |
Rp 16 Miliar (2017), Rp 6 Milyar (2018) | |
Pemilik | Rush & Cash |
Bank Oke Indonesia atau lebih dikenal sebagai OK! Bank adalah salah satu bank yang berdiri sejak 1980 dan berkantor pusat di Jakarta.
Berawal dari didirikannya Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha pada tahun 1980. Pada tahun 1989 memperoleh izin sebagai bank umum dan pada tahun 1997 berubah nama menjadi PT Bank Sri Partha yang berfokus pada pembiayaan bagi UMKM yang berada di Bali, Indonesia. Setelah diakuisisi oleh para pemegang saham yang memiliki reputasi internasional, baik di bidang sosial maupun perbankan, pada tahun 2009 berubah nama menjadi Bank Andara. Tahun 2011 Bank Andara merelokasi kantor pusat dari Bali ke Jakarta, Indonesia.
Pada tahun 2016, perusahaan diakuisisi oleh APRO Financial, sebuah perusahaan jasa keuangan yang berasal dari Korea Selatan. Kemudian, tahun 2017 perusahaan berganti nama menjadi Bank Oke Indonesia hingga mergernya dengan Bank Oke Indonesia (d/h Bank Dinar Indonesia) pada tahun 2019.
Manajemen (sebelum merger)
[sunting | sunting sumber]- Presiden Komisaris : Moon Youngso
- Komisaris : Angeline Nangoi
- Direktur Utama : Lim Cheol Jin
- Direktur : Efdinal Alamsyah
- Direktur : Denny Setiawan Hanubrata