Katastrofe Malthus
Katastrofe Malthus (atau yang juga disebut sebagai jebakan populasi) adalah sebuah fenomena yang terjadi apabila populasi bertumbuh melebihi batas yang bisa lingkungan tampung sehingga mengakibatkan bencana.[1]
Pengendalian Populasi[sunting | sunting sumber]
Thomas Robert Malthus berteori bahwa ada dua metode yang dapat diterapkan untuk bisa mengendalikan populasi demi menghindari bencana malthus ini, yaitu:
Preventif[sunting | sunting sumber]
Metode preventif memungkinkan suatu populasi mecegah katastrofe malthus dengan mencegah natalitas seminim mungkin. Pertumbuhan populasi yang terkendali adalah suatu keadaan dimana terdapat unsur campur tangan demi mengontrol angka kelahiran.
Positif[sunting | sunting sumber]
Sedangkan pengendalian secara positif itu berarti menggunakan setiap peristiwa atau keadaan apapun yang sekiranya dapat memperpendek jangka hidup manusia (meningkatkan kemungkinan mortalitas manusia). Seperti perang, kelaparan, wabah dan bencana alam.[2]
Lihat Pula[sunting | sunting sumber]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Kanchwala, Hussain (2019-03-18). "Malthusian Catastrophe: Will We Fall Short Of Food Sources Due To Population Explosion?". Science ABC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-07.
- ^ Kanchwala, Hussain (2022-01-17). "Malthusian Catastrophe: Will We Fall Short Of Food Sources Due To Population Explosion?". ScienceABC. Diakses tanggal 2022-09-04.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- Ashraf, Quamrul and Oded Galor (2010), "Dynamics and Stagnation in the Malthusian Epoch." http://ideas.repec.org/p/wil/wileco/2010-01.html