SOAS Universitas London
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
SOAS Universitas London SOAS University of London | |
---|---|
Informasi | |
Nama lain | Sekolah Studi Oriental dan Afrika |
Moto | Knowledge is Power (Latin) |
Moto dalam bahasa Indonesia | Pengetahuan adalah Kekuatan |
Jenis | Negeri |
Didirikan | 1916 |
Dana abadi | £20 juta [1] |
Kanselir | Putri Anne (sebagai Kanselir Universitas London) |
Presiden | Zeinab Badawi |
Direktur | Adam Habib |
Jumlah mahasiswa | 3.733 (2005) |
Sarjana | 2.039 (2005) |
Magister | 1.694 (2005) |
Lokasi | , |
Peringkat Universitas Britania 2006 | ke-6 (Guardian); ke-1 (Times); ke-11 (Daily Telegraph); 10th (THES) |
Afiliasi | Universitas London, ACU, 1994 Group |
Maskot | Gajah Asia dan Unta Afrika |
Situs web | http://www.soas.ac.uk |
SOAS Universitas London atau School of Oriental and African Studies (bahasa Indonesia: Sekolah Studi Oriental dan Afrika), biasanya disingkat menjadi SOAS, adalah sebuah perguruan tinggi yang terletak di London, Inggris, dan merupakan institusi anggota dari Universitas London.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]SOAS didirikan pada 1916 sebagai School of Oriental Studies di 2, Finsbury Circus, London, Inggris, yang saat itu merupakan lokasi dari London Institution. Afrika ditambahkan ke dalam nama dan program sekolah itu pada 1938 dan sekolah itu dipindahkan ke Thornhaugh Street, yang berada di antara Malet Street dan Russell Square, pada 1941. Misi pendirian lembaga ini terutama adalah mendidik para administratur Britania untuk penempatan di luar negeri di seluruh Imperiumnya. Sejak itu, sekolah ini telah bertumbuh menjadi pusat yang paling terkemuka di dunia khusus untuk studi Asia dan Afrika. Sebagai bagian dari Universitas London, bidang-bidang studi SOAS mencakup Hukum, Ilmu-ilmu Sosial, Humaniora dan Bahasa-bahasa dengan rujukan khusus ke Asia dan Afrika. SOAS kini menjadi sumber dari sebagian pemikiran yang paling berpenaruh dan inovatif di banyak bidang dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora, terutama namun bukan semata-mata, berkaitan dengan Asia dan Afrika. SOAS secara konsisten berada di peringkat sepuluh terbaik universitas di league tables Britania Raya dan berada di peringkat ke-44 di dunia menurut Times Higher Education Supplement. Perpustakaan SOAS, yang bertempat di bangunan yang dirancang pada awal 1970-an oleh Sir Denys Lasdun, adalah sumber nasional Britania Raya untuk bahan-bahan yang terkait dengan Asia dan Afrika dan yang terbesar untuk jenis ini di Eropa.
Sekolah ini telah berkembang luas selama 30 tahun terakhir, dari mahasiswa yang kurang dari 1.000 orang pada 1970-an menjadi 4.000an orang sekarang, dan setengah daripadanya adalah mahasiswa pasca-sarjana.
Alumni terkemuka
[sunting | sunting sumber]Lihat pula: Kategori:Alumni School of Oriental and African Studies
- Aaron Mike Oquaye - Menteri Komunikasi Ghana
- Akbar S. Ahmed, antropolog, duta besar Pakistan
- Budiman Sudjatmiko, aktivis dan politisi Indonesia
- Syed Muhammad Naquib al-Attas, pemikir Islam terkemuka
- Aung San Suu Kyi, penerima Hadiah Nobel untuk Perdamaian dan pemimpin oposisi Myanmar.
- Zeinab Badawi, pembaca berita BBC
- Luisa Diogo, Perdana Menteri Mozambik
- Anthony Flew, filsuf dan pemikir deis Britania yang terkemuka
- Andrew Hall, duta besar Britania di Nepal
- Fred Halliday, pakar Timur Tengah di LSE
- Robert Graham Irwin, sejarahwan, novelis, dan penulis tentang sastra Arab.
- The Lord Jay of Ewelme, Sekretaris Tetap di Kantor Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran, bekas duta besar Britania di Prancis.
- Dom Joly, komedian.
- Jemima Khan, tokoh masyarakat, anak Sir James Goldsmith dan bekas istri Imran Khan.
- David Lammy, 'Blair hitam', anggota Parlemen untuk Tottenham dan Menteri Kebudayaan
- Bernard Lewis, "Sejarahwan favorit kaum neo-konservatif", baru-baru ini dipilih oleh majalah Time sebagai akademikus paling berpengaruh dunia.
- Mette-Marit, Putri Mahkota Norwegia
- Khyentse Norbu, sutradara film Bhutan, lama Buddhis Tibet terkemuka
- Enoch Powell, politikus Britania, belajar bahasa Urdu
- Paul Robeson, musikus, penulis dan aktivis hak asasi manusia.
- Walter Rodney, Guyanese sejarahwan dan aktivis politik.
- Sultan Salahuddin, Sultan Selangor dan Raja Malaysia
- Natsume Soseki, novelis terkemuka Jepang tentang Era Meiji.
- Saira Shah, wartawan dan sutradara film
- Romila Thapar, sejarahwan India
- Thomas Trautmann, sejarahwan India
- Than Tun, sejarahwan Burma
- Budiman Sudjatmiko, Aktivis, Politikus, Mantan Anggota DPR Republik Indonesia
Staf dosen terkemuka
[sunting | sunting sumber]Lihat pula: Kategori:Akademikus School of Oriental and African Studies.
- Arthur Llewellyn Basham
- Mary Boyce
- Colin Bundy
- Patricia Crone
- Wendy Doniger
- J. R. Firth
- Gerald Hawting
- Alfred Guillaume
- Reginald Johnston
- Ann Lambton
- David Marshall Lang
- Bernard Lewis
- Vladimir Minorsky
- Roland Oliver
- Xiao Qian
- William Radice
- Ralph Russell
- Lao She
- Charles R. H. Tripp
- A. S. Tritton
- Edward Ullendorff
- Arthur Waley
- John Wansbrough
- Richard O. Winstedt
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- School of Oriental and African Studies website
- Guardian 2005 League Table Diarsipkan 2005-09-01 di Wayback Machine.
- "The origins of SOAS as a colonial institution, training district" oleh John Game Diarsipkan 2006-10-03 di Wayback Machine.
- SOAS Student Union website