Abu Muslim al-Khurasani
Nama dalam bahasa asli | (ar) أبو مسلم |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | 718 ↔ 719 Kota Isfahan (Kekhalifahan Umayyah) |
Kematian | Februari 755 (Kalender Masehi Gregorius) (36/37 tahun) Seleucia-Ctesiphon (Kekhalifahan Abbasiyah) |
Wazir | |
Panglima tertinggi | |
Data pribadi | |
Agama | Islam |
Kegiatan | |
Pekerjaan | pemimpin militer, wāli (en) , dai |
Konflik | Revolusi Abbasiyah dan Pertempuran Zab |
Keluarga | |
Kerabat | Goudarz (en) (leluhur) Bozorgmehr (en) (leluhur) |
Abu Muslim al-Khurasani bernama asli Abdurrahman bin Muslim.[1] Menurut satu pendapat, nama Abu Muslim al-Khurasani adalah nama panggilan yang diberikan oleh Ibrahim al-Imam, salah seorang pimpinan tertinggi dari gerakan Bani Abbasiyah yang menentang kekuasaan khilafah Bani Umayyah pada zaman kemunduran dan kelemahannya.[1] Nama yang ia gunakan memiliki beberapa makna, yaitu dari sisi makna kata dan strategi perang. Dalam makna kata, ata Muslim menunjukkan kepercayaan tokoh, sedangkan kata al-Khurasani merupakan negeri asalnya, yakni Khurasan.[1] Berkaitan dengan strategi perang, nama ini bertujuan untuk menghilangkan jejak sebagai propagandis ulung dalam kaitannya menjatuhkan kekhilafahan Bani Umayyah.[1] Tokoh dilahirkan di Isfahan pada tahun 113 H/ 726 M.[1] al- Khurasani hidup pada masa kemunduran kekhalifahannya Abu Ja’far Al Mansur (754-775 M).[1]
Dia adalah seorang tokoh revolusioner yang banyak bekerja untuk dinastinya dalam upaya menumbangkan Bani Umayyah pada tahun 750 Masehi.[2] Abdurrahman bin Muslim mempunyai andil yang cukup penting dalam peristiwa pengangkatan khalifah Abbasiyah pertama di Kufah, yang mana hal ini tercapai karena adanya kemenangan militer yang dilancarkannya.[3] Meskipun bukan sebagai orang yang melakukan operasi langsung di lapangan, namun al-Khurasani berperan dalam pengatur strategi[3] perang.
Baihaqi meriwayatkan dari Hakim dengan sanadnya, bahwa Abdullah bin Mubarak ditanya mengenai Abu Muslim, manakah yang lebih baik: Abu Muslim atau al-Hajjaj? Dia menjawab, "Aku tidak mengatakan bahwa Abu Muslim lebih baik dari siapapun, hanya saja al-Hajjaj lebih buruk darinya; sebagian orang mengatakan dia Islam, yang lain menuduhnya zindiq, hanya saja aku tidak melihat dalam diri Abu Muslim al-Khurasani apa yang mereka tuduhkan. Bahkan sebaliknya, Abu Muslim adalah orang yang sangat takut kepada Allah terhadap dosa-dosanya, dan ia mengaku telah bertaubat atas peperangan yang dilakukannya pada saat menegakkan Daulah Abbasiyah. Hanya Allah Yang lebih Mengetahui tentang urusannya."[4]
Setelah memperjuangkan berdirinya Daulah Abbasiyah, Abu Muslim al-Khurasani meninggal dengan cara sadis oleh Abu Ja’far al-Mansur pada Tahun 755 M, tepat setahun setelah kematian Khalifah pertama, Abu Abbas as-Saffah. Hal ini terjadi karena konflik antara Abu Muslim dengan Khalifah. Al Mansur merasa bahwa kekuatan Abu Muslim al-Khurasani sangat kuat pada saat itu setelah menjadi tokoh kunci penumbangan Daulah Umayyah. Setelah dibunuh, tubuhnya dibuang di Sungai Tigris dan pada akhirnya, masyarakat Khurasan memberikan kecaman terhadap tindakan Khalifah.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f Abdul Fatah, dkk (1993).Ensiklopedi Islam.Jakarta:Departemen Agama. Hal 55-57
- ^ (Inggris) "Abu Muslim al-Khurasani". Oxford Islamic Studies. Diakses tanggal 21 Mei 2014.[1]
- ^ a b Nasution, Harun, dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta:Djambatan, 1992, hal 42-43
- ^ As-Sirjani, Raghib; Mesir, Tim Riset dan Studi Islam (2013). Ensiklopedia Sejarah Islam: Dari Masa Kenabian Sampai Daulah Mamluk. 1:halaman 245. Jakarta:Pustaka Al-Kautsar. ISBN 978-979-592-607-8.
- ^ "Abu Muslim Al Khurasani, Panglima Abbasiyah yang Berakhir Dimutilasi".