Æsir
Celebration (en) | Asatru (en) , modern Asatru (en) dan Neopaganisme Jermanik |
---|
Dalam mitologi Nordik, Æsir (bentuk tunggal: Ás, wanita: Ásynja, wanita-jamak: Ásynjur, Anglo-Saxon Ós, dari bahasa Proto-Jerman Ansuz) adalah Dewa-Dewi pokok dan utama di antara ras Dewa-Dewi dalam pantheon mitologi Nordik. Dewa-Dewi utama tersebut seperti: Odin, Frigg, Baldr, Thor, dan Tyr. Mereka adalah Dewa-Dewi yang sering muncul dalam mitologi Norwegia.
Dewa-Dewi dalam mitologi Nordik
[sunting | sunting sumber]Dewa-Dewi dalam mitologi Nordik adalah makhluk yang hidup abadi, punya kemahakuasaan, wujudnya seperti manusia namun bukan manusia. Beberapa di antaranya berasal dari keturunan raksasa (Jotun). Mereka adalah suatu ras dari makhluk yang lebih berkuasa dari umat manusia. Mereka tidak bisa mengalami penyakit dan tidak terkena dampak usia tua, karena memakan apel dari Idun. Mereka bisa terbunuh dalam pertempuran, tetapi bisa juga hidup abadi sampai Ragnarok tiba. Kisah-kisah mengenai mereka tertulis di dalam kitab-kitab yang disebut Edda.
Penyembahan kepada para Dewa-Dewi kini tidak begitu penting dan jarang muncul dalam mitologi. Namun Dewa Odin dan Thor sangat penting dan terkenal, baik dalam mitologi maupun pemujaan.
Dua golongan Dewa-Dewi
[sunting | sunting sumber]Dalam mitologi Nordik dikenal adanya golongan Æsir dan Vanir. Golongan Æsir adalah Dewa-Dewi utama, seperti yang dipaparkan di atas. Golongan Dewa-Dewi yang kedua disebut Vanir, yang juga muncul dalam kisah-kisah Skandinavia kuno. Mereka adalah: Dewa Njord dan anak-anaknya, Freyr dan Freyja, yang merupakan Dewa-Dewi utama kaum Vanir yang bergabung bersama Æsir sebagai sandera ketika kaum Æsir dan Vanir berperang.
Kaum Vanir cenderung sebagai Dewa-Dewi yang mengatur masalah kesuburan dan sesuatu yang berkaitan dengan alam, sedangkan Aesir cenderung sebagai Dewa-Dewi yang memiliki kekuatan dan menguasai peperangan.
Vanir dan Æsir berinteraksi seperti dua kaum berbeda antara yang tua dan yang muda, seperti dalam mitologi Yunani, antara para Titan dan para Dewa di Olympus. Selayaknya manusia, Vanir dan Æsir juga pernah bertarung dengan sesama, membuat perjamuan, dan pernah saling menukar sandera (contohnya seperti Freyr dan Freyja). Tema seperti itu sudah sering muncul dalam mitologi rumpun Indo-Eropa, yakni konflik antara para Dewa langit yang sangat berkuasa dalam peraturan melawan para Dewa bumi yang biasa mengatur kesuburan di muka bumi.
Beberapa Dewa dan Dewi dari Nordik (Æsir dan Vanir)
[sunting | sunting sumber]- Baldr (Dewa orang yang tak berdosa dan Dewa keindahan)
- Bragi (sang penyanyi dan penyair)
- Forseti (Dewa keadilan)
- Freyja (Dewi kasih sayang dan seksualitas)
- Freyr (Dewa kasih sayang dan kesuburan)
- Frigg (pemimpin para Dewi)
- Heimdall (sang pengawas dan penjaga)
- Hodhr (Dewa buta, penguasa kegelapan dan musim dingin)
- Hoenir (Dewa yang tak bisa mengambil keputusan)
- Iðunn (Dewi keremajaan, kemudaan, kesuburan, dan kematian)
- Loki (si penipu, si pengacau, saudara angkat Dewa Odin)
- Njord (Dewa pelayaran)
- Odin (pemimpin para Dewa, penguasa kebijaksanaan dan peperangan)
- Thor (Dewa petir dan pertempuran)
- Tyr (Dewa perang dan keberanian)
- Ull (si pemburu, pemanah)
- Vé (saudara Odin, yang menganugerahi manusia kemampuan bicara)
- Vidar (Dewa kesunyian, Dewa pembalasan dendam)