Wilayah Prancis Afar dan Issa
Tampilan
(Dialihkan dari Afar dan Issa)
Wilayah Prancis Afars dan Issas Territoire français des Afars et des Issas (Prancis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1967–1977 | |||||||||
Status | Wilayah seberang laut Prancis | ||||||||
Ibu kota | Djibouti | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | |||||||||
Agama | |||||||||
Pemerintahan | Wilayah seberang laut | ||||||||
Komisioner Tinggi | |||||||||
• 1967–1969 | Louis Saget | ||||||||
• 1969–1971 | Dominique Ponchardier | ||||||||
• 1971–1973 | Georges Thiercy | ||||||||
• 1973–1975 | Christian Dablanc | ||||||||
• 1975–1977 | Camille d'Ornano | ||||||||
Presiden Dewan Pemerintah | |||||||||
• 1967–1977 | Daftar presiden | ||||||||
Legislatif | Dewan Teritorial | ||||||||
Era Sejarah | Perang Dingin | ||||||||
• Didirikan | 5 Juli 1967 | ||||||||
• Kemerdekaan | 27 Juni 1977 | ||||||||
Mata uang | Franc Afar dan Issas Prancis | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Djibouti | ||||||||
Templat:Sejarah Djibouti Wilayah Prancis Afars dan Issas (FTAI; bahasa Prancis: Territoire français des Afars et des Issas) adalah nama yang diberikan kepada wilayah yang sekarang menjadi Djibouti dari 1967 hingga 1977, ketika masih berupa wilayah seberang lautan milik Prancis. Area ini dahulunya dikenal sebagai Somaliland Prancis (Côte française des Somalis). Nama wilayah ini diambil dari orang Afar di Djibouti dan klan Issa orang Somali.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]Kategori:
- Wilayah Prancis Afars dan Issas
- Somaliland Prancis
- Bekas koloni di Afrika
- Bekas koloni Prancis
- Kolonisasi Prancis di Afrika
- Somaliland Prancis dalam tahun 1960-an
- Djibouti dalam tahun 1970-an
- Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1967
- Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1977
- Pendirian tahun 1967 di Afrika
- Pembubaran tahun 1977 di Afrika
- Pendirian tahun 1967 di imperium kolonial Prancis
- Pembubaran tahun 1977 di imperium kolonial Pranfis
- Hubungan Djibouti dengan Prancis
- Djibouti dalam abad ke-20