Lompat ke isi

As-Samah bin Malik al-Khaulani

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
As-Samah bin Malik al-Khaulani
Wali al-Andalus
Masa jabatan
719–721
Informasi pribadi
Meninggal721
Toulouse
HubunganBani Khaulan (suku)
AnakMalik
Orang tuaMalik al-Khaulani
Karier militer
Pertempuran/perangInvasi Umayyah di Galia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

As-Samah bin Malik al-Khaulani (bahasa Arab: السمح بن مالك الخولاني; meninggal 721) adalah gubernur al-Andalus pada masa Kekhalifahan Umayyah yang berasal dari Bani Khaulan dari Bani Qudha'ah.[1]

Masa jabatan

[sunting | sunting sumber]

As-Samah diangkat oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz sebagai gubernur al-Andalus pada tahun 100 H (719 M) untuk menggantikan Al-Hurr bin Abdurrahman ats-Tsaqafi. Ia merupakan gubernur pertama yang ditunjuk secara langsung oleh khalifah di Damaskus. Al-Andalus sebelumnya adalah provinsi bawahan Ifriqiyah dan seorang gubernur Ifriqiyah biasanya mengangkat gubernur al-Andalus sesuai keinginan mereka.[2]

As-Samah memperbaiki Jembatan Kordoba yang terletak di atas Sungai Wadi al-Kabir setelah memberi tahu khalifah tentang kondisinya yang bobrok. Ia juga berkonsultasi dengannya untuk memperbaikinya hingga khalifah memberinya izin.[3] Sejarawan Ibnu al-Quthiyyah meriwayatkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz mempercayakan As-Samah untuk mengevakuasi kaum muslimin dari al-Andalus karena takut akan nyawa mereka. Namun, ketika As-Samah datang ke al-Andalus dan mengetahui kondisinya, ia meyakinkan khalifah akan kekuatan situasi kaum muslimin di al-Andalus.[4] Khalifah menugaskan As-Samah untuk mengawasi proses survei tanah di al-Andalus, dan memperkirakan seperlima pajak tanahnya.[3][4] Dia juga melakukan beberapa reformasi administrasi yang menghasilkan perbaikan kondisi petani.[5]

Pada masa pemerintahannya, As-Samah menaklukkan Septimania lalu menguasai Narbonne, Carcassonne, dan sebagian besar kota-kota di Septimania.[5] Ia lalu menuju Toulouse, ibukota Kerajaan Aquitaine. Pada Hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah 102 H (9 Juni 721 M),[6][7] As-Samah menghadapi pasukan yang dipimpin oleh Odo dari Aquitaine dalam Pertempuran Toulouse yang jumlah pasukannya kalah jumlah dari pasukan As-Samah. Pasukan muslim dikalahkan dan As-Samah terbunuh.[8] Setelah pertempuran berakhir, Abdurrahman bin Abdullah al-Ghafiqi, yang turut serta bersama As-Samah dalam pertempuran, memimpin sisa-sisa pasukan lalu mundur ke Septimania.[9]

Rakyat al-Andalus memilih Abdurrahman al-Ghafiqi sebagai gubernur untuk menangani urusan mereka dalam kapasitas tidak resmi hingga Anbasah bin Suhaim al-Kalbi datang sebagai gubernur baru.[10]

Keturunan

[sunting | sunting sumber]

Salah satu keturunannya, Ishaq bin Qasim al-Khaulani, adalah seorang guru dan tinggal di Kordoba.[a][11]

  1. ^ Silsilahnya adalah Ishaq bin Qasim bin Samurah bin Tsabit bin Nahsyal bin Malik bin As-Samah bin Malik al-Khaulani.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Kitab Al-A'lam Az-Zarkali - As-Samah bin Malik - Al-Maktaba al-Shamela". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 139. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-08. Diakses tanggal 2023-05-24. 
  2. ^ Enan 1997, hlm. 680.
  3. ^ a b Penulis tidak dikenal 1989, hlm. 30–31.
  4. ^ a b Ibnu al-Quthiyyah 1989, hlm. 38.
  5. ^ a b Enan 1997, hlm. 75.
  6. ^ Ibnu Idzari 1980, hlm. 26.
  7. ^ Prof. Dr. Raghib As-Sirjani (2013). Bangkit dan Runtuhnya Andalusia (Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 100. 
  8. ^ Enan 1997, hlm. 81.
  9. ^ Enan 1997, hlm. 97.
  10. ^ Enan 1997, hlm. 84.
  11. ^ Mahmud Shit Khattab. "Kitab Qadah Fath Al-Andalus - Al-Insan - Al-Maktaba al-Shamela". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-29. Diakses tanggal 2023-06-29. وقد ذُكر أحد أحفاده وهو إسحاق بن قاسم بن سَمُرَة بن ثابت بن نَهْشَل بن مالك بن السَّمحْ بن مالك الخَوْلانِيّ، سكن قُرْطُبَة، أصله من الجزيرة، وكان معلِّماً، 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
Didahului oleh:
Al-Hurr bin Abdurrahman Ats-Tsaqafi
Wali Al-Andalus
719–721
Diteruskan oleh:
Abdurrahman Al-Ghafiqi