Bayah, Lebak
Bayah | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Banten | ||||
Kabupaten | Lebak | ||||
Populasi (2013)[butuh rujukan] | |||||
• Total | 42.237 jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 36.02.03 | ||||
Kode BPS | 3602030 | ||||
Luas | 153,74 km² | ||||
Kepadatan | 274 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 11 desa | ||||
|
Bayah adalah kecamatan di Kabupaten Lebak, provinsi Banten, Indonesia. Kecamatan Bayah terletak sekitar 111 Km dari pusat Kabupaten Lebak. Kecamatan Bayah terkenal dengan salah satu tempat penambangan batubaranya dan menjadi jalur akhir di kereta api Saketi–Bayah. Kecamatan ini terletak di selatan provinsi Banten dan pesisir pantainya yang indah merupakan tempat wisata yang menarik.
Geopark Bayah Dome yang merupakan Prioritas Pariwisata Kabupaten Lebak juga meliputi wilayah kecamatan Bayah, sekaligus Cilograng, Cibeber, Panggarangan, Cigemblong, Cihara, Sajira dan Curugbitung. Ada beberapa wisata yang dapat dikunjungi, salah satunya pantai yang menjadi destinasi wisata, diantaranya Pantai Bayah, Pantai Pulomanuk, Pantai Sawarna, Pantai Karang Taraje, Pantai Tanjung Karang, dan Pantai Ciantir.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Bayah terkenal dengan salah satu tempat penambangan batu bara pada zaman sebelum kemerdekaan. Untuk mengangkut batu bara ini pada zaman penjajahan Jepang dibangun jalan kereta api dari Saketi ke Bayah yang berjarak sekitar 90 km. Pembangunan jalan kereta ini konon mengorbankan jiwa sekitar 93.000 orang Romusha. Di Bayah juga pernah tinggal salah seorang tokoh pemikir republik yaitu Tan Malaka yang menyamar dengan nama Iljas Husein dan berperan besar dalam membantu para Romusha.[1]
Dalam sejarah, juga tercatat Soekarno pernah berkunjung ke Bayah pada tahun 1944 untuk menyampaikan pidato dengan berapi-api membakar semangat para romusha untuk membantu Jepang, sebagai Saudara Tua yang tengah menghadapi sekutu. Kala itu Romunsha tengah melaksanakan pekerjaan jalur kereta api sepanjang 89 kilometer dari Saketi, Pandeglang hingga tambang batu bara di Bayah, Banten.[2]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Cibeber |
Timur | Kecamatan Cilograng |
Selatan | Samudra Hindia |
Barat | Kecamatan Panggarangan |
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Desa/kelurahan
[sunting | sunting sumber]Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Bayah sampai saat ini memiliki 9 SMP Negeri, 1 MTs Negeri, 1 SMP Swasta, 4 MTs Swasta, 2 SMA Negeri, 1 MA Negeri, 1 SMA Swasta, 1 SMK Negeri, dan 3 MA Swasta. Rinciannya sebagai berikut:
Tingkat SMP/MTs
[sunting | sunting sumber]- SMPN 1 Bayah
- SMPN 2 Bayah
- SMPN 3 Bayah
- SMPN 4 Bayah
- SMPN 5 Bayah
- SMPN 6 Bayah
- SMPN 7 Bayah
- SMPN 8 Bayah
- SMPN 9 Bayah
- MTsN 2 Lebak
- SMP PGRI Bayah
- MTs Daar El Kutub
- MTs Al-Amiin Bayah
- MTs Wahdatul Umah Sawarna
- MTs Tanwirul Kutub Cimancak
Tingkat SMA/SMK/MA
[sunting | sunting sumber]- SMAN 1 Bayah
- SMAN 2 Bayah
- MAN 2 Lebak
- SMKN Bayah
- MAS/SMAS Daar El Kutub
- MAS Al Amiin Bayah
- MAS Tanwirul Kutub Cimancak
Industri dan Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Geopark Bayah Dome yang merupakan Prioritas Pariwisata Kabupaten Lebak yang berada di daerah ini. Geopark Bayah Dome tersebut meliputi geosite Bayah, Cilograng, Cibeber, Panggarangan, Cigemblong, Cihara, Sajira dan Curugbitung.[3] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah menetapkan Kawasan Bayah Dome atau Kubah Bayah di Kabupaten Lebak sebagai Geopark yang memiliki warisan Geologi atau Geoheritage melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 164 Tahun 2022 tentang Penetapan Warisan Geoheritage kawasan Bayah Dome atau Kubah Bayah tersebut. Geopark Bayah Dome bertujuan untuk menjaga konservasi alam, melestarikan budaya, serta menjadi sumber pendapatan berbasis wisata edukasi.[4]
Sejarah Geopark Bayah Dome juga sudah tercatat sejak lama melalui tulisan seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda, Van Bemmelen membuat buku tentang Geologi Indonesia yang ia terbitkan tahun 1949. Di dalam buku itu, Van Bemmelen membahas pembentukan Kubah Bayah. Kubah ini adalah sebuah struktur atau bentang alam gunung api yang berumur Neogen sampai Kuarter (23 – 0.01 juta tahun lalu). Di kawasan Bayah Dome juga terbentuk cebakan-cebakan emas, perak, dan bahan galian logam lainnya yang bernilai ekonomis. Sehingga kawasan ini terkenal sebagai kawasan “Gold District”. Selain itu, kawasan ini juga populer sebagai tambang emas sejak zaman penjajahan. Hingga kini, aktivitas penambangan di beberapa tempat masih berlangsung.[4]
Dalam hal industri, di wilayah Bayah ada perusahaan industri terbesar yang berlokasi di Kecamatan Bayah, yaitu PT Cemindo Gemilang Tbk yang merupakan produsen semen berkualitas premium dengan merek dagang Semen Merah Putih. PT Cemindo Gemilang mengoperasikan pabrik semen terintegrasi yang didukung oleh fasilitas pelabuhan laut dalam di Bayah, Banten.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sudrajat, Pasti Liberti. "Jejak Bung Karno dan Tan Malaka di Bayah". detiknews. Diakses tanggal 2023-05-03.
- ^ "Jejak Soekarno di Banten, Datang ke Bayah Lebak Bakar Semangat Romusha". suara.com. 2022-06-06. Diakses tanggal 2023-05-03.
- ^ "Geopark Bayah Dome Bakal Dikembangkan Jadi Prioritas Pariwisata Kabupaten Lebak | Dinas Pariwisata Provinsi Banten". dispar.bantenprov.go.id. Diakses tanggal 2023-05-03.
- ^ a b Jurnalistika (2022-12-14). "ESDM Tetapkan Kawasan Bayah Dome Jadi Geopark". Jurnalistika.id. Diakses tanggal 2023-05-03.
- ^ Liputan6.com (2023-01-09). "PT Cemindo Gemilang Tbk, Produsen Semen Merah Putih Berkualitas Premium". liputan6.com. Diakses tanggal 2023-05-03.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Geopark Bayah Dome
- (Indonesia) BPS Kabupatén Lebak
- (Indonesia) Situs Resmi Kabupatén Lebak Diarsipkan 2021-05-27 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Prodeskel Binapemdes Kemendagri Diarsipkan 2022-04-01 di Wayback Machine.