Bioelektromagnetisme
Bioelektromagnetisme mengacu pada medan listrik, medan magnetik atau medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh sel atau jaringan pada makhluk hidup.
Medan bio listrik
[sunting | sunting sumber]Medan bio listrik merupakan medan listrik yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Sebagai contoh; sel pada manusia mempunyai muatan listrik lebih kurang 90 mV dengan muatan positif di luar membran sel dan muatan negatif di dalamnya.
Medan bio magnetik
[sunting | sunting sumber]Medan bio magnetik adalah medan magnetik yang dihasilkan organisme hidup. Medan magnetik pada manusia terjadi karena kita menahan napas dan bernapas halus, yang dapat mempolarisasikan magnetik (fe) pada darah merah (hemoglobin).[1]
Medan bio elektromagnetik
[sunting | sunting sumber]Perubahan medan bio magnetik terhadap waktu akan menimbulkan gelombang elektromagnetik yang mempunyai komponen magnetik dan listrik. Gelombang elektromagnetik tersebut terionisasi maupun non-ionisasi yang umumnya berfrekuensi rendah[2]
Contoh
[sunting | sunting sumber]sistem penglihatan
[sunting | sunting sumber]Pada retina sendiri terdapat sel-sel yang sensitif terhadap cahaya, yang melalui proses tranduksi menghasilkan sinyal elektrik yang ditransmisikan meIaIui sel-sel saraf menuju pusat penglihatan di otak. Akibat adanya sinyal elektrik ini maka muncul medan magnetik di seluruh volume konduktor.[3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Prof. Ir. Lilik Hendrajaya. 2008. Memahami Tenaga Dalam Sebagai Tenaga Medan Biomagnetik dan Bioelektromagnetik.[pranala nonaktif permanen]. Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pertahanan.
- ^ Hendrajaya, L 2005. Kecerdasan Magnetik.[pranala nonaktif permanen] Kedeputian Bidang Perkembangan Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
- ^ digilib.its.ac.id Bioelektromagnetik[pranala nonaktif permanen] Perpustakaan ITS