Lalat liang
Lalat liang | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Seksi: | |
Subseksi: | |
Superfamili: | |
Famili: | Oestridae
|
Subfamili | |
Lalat liang adalah lalat yang masuk klasifikasi keluarga Oestridae. Semua spesiesnya hidup secara parasit di tubuh mamalia. Dermatobia hominis adalah yang paling sering bersarang dan menghabiskan hidupnya sebagai larva di tubuh manusia, walaupun spesies lain juga bisa bersarang dan menyebabkan myiasis .
Serangan kepada manusia
[sunting | sunting sumber]Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Dermatobia hominis biasanya tidak secara langsung bertelur di kulit manusia. Ia menumpangkan telurnya kepada nyamuk betina dan kemudian nyamuk tersebut akan secara tidak sengaja menyuntikkan telur-telur tersebut saat menggigit manusia. Larva ini mempunyai dua kait di bagian anal yang akan menyemprotkan antibiotik untuk menghilangkan kompetitor bakteri dan jamur. Kulit yang terinfeksi akan terus membesar hingga seukuran telur angsa, sebelum akhirnya larva dewasa keluar dari kulit.[1]
Larva yang sudah telanjur bersarang di kulit tidak boleh ditarik begitu saja karena akan menyebabkan infeksi. Pengobatan dilakukan dengan beberapa alternatif, yaitu:
- Diolesi dengan getah matatorsalo sehingga larva mati begitu saja dan tertinggal di dalam kulit
- Melapisi kulit dengan daging mentah sehingga larva keluar dari kulit karena kehabisan udara
- Melapisi kulit dengan lem white polyvinyl acetate, sehingga larva mati dan secara otomatis keluar saat dibersihkan keesokan harinya.[1]
- Mengolesi dengan tembakau atau kapur barus sehingga larva mati dan bisa ditarik dari kulit keesokan harinya.
- Bedah kecil untuk memotong kulit yang terinfeksi dan mengeluarkan larvanya.[2]
Serangan kepada ternak
[sunting | sunting sumber]Oestrus ovis, atau sering disebut lalat liang domba adalah spesies lalat liang yang menyerang hewan ternak seperti kambing, domba, rusa, dan sapi. Tercatat pula serangan kepada kuda, anjing, dan manusia[3] Larva lalat ini diletakkan di dekat hidung oleh induknya dan kemudian bergerak ke dalam lubang hidung dan hidup dengan menyerang kelenjar sinus. Hewan yang terserang akan merasa tidak nyaman, kehilangan berat badan, dan kadang menyebabkan kematian.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Human Botfly, diakses dari situs vexman pada 23 Oktober 2013
- ^ Bot Flies, aka Torsalo or Dermatobia hominis. Diakses dari situs Ambergriscaye pada tanggal 23 Oktober 2013.
- ^ McGarry, J.; Penrose, F; Collins, C (2012), Oestrus ovis infestation of a dog in the UK, Journal of Small Animal Practice, Vol.53 No.3: British Small Animal Veterinary Association, pp. 192–93, diakses pada tanggal 23 Oktober 2013]