Burung madu gunung
Burung-madu gunung | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | A. eximia
|
Nama binomial | |
Aethopyga eximia (Horsfield, 1821)
|
Burung-madu gunung (bahasa Latin: Aethopyga eximia) adalah spesies burung dari keluarga Nectariniidae, dari genus Aethopyga. Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar, serangga, laba-laba, ula dan memiliki habitat di hutan primer, hutan sekunder, tepi hutan, semak di gunung-gunung. tersebar di atas ketinggian 1.200 m dpl.
Ciri-ciri
[sunting | sunting sumber]Burung-madu gunung memiliki tubuh beukuran sedang (13 cm).
Burung jantan dewasa: Mahkota dan garis tenggorokan yang sempit berwarna biru-ungu mengkilap. Tenggorokan dan dada atas merah. Punggung dan sayap zaitun. Tunggir kuning. Ekor panjang hijau kebiruan. Ada berkas bulu putih pada sisi tubuh.
Burung betina: Tubuh bagian atas zaitun suram. Tubuh bagian bawah hijau-zaitun tua. Sisi tubuh putih. Ekor lebih pendek. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam. Terbang sendirian, berpasangan, atau kelompok kecil. Tidak jauh di atas lantai hutan. Mendatangi tanaman yang berbunga. Burung ini membuat sarang berbentuk kantung, dari lumut dan bahan lain, menggatung cukup tinggi dari permukaan tanah. Telur berwarna krem, berbintik coklat, jumlah 1 butir. Berbiak bulan Maret-Juni, November-Desember.
Penyebaran
[sunting | sunting sumber]- Jawa.
Galeri
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ BirdLife International (2012). "Aethopyga eximia". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2012.1. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 16 July 2012.