Butet Kartaredjasa
Butet Kartaredjasa | |
---|---|
Lahir | Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa 21 November 1961 Yogyakarta, Indonesia |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1977—sekarang |
Suami/istri | Rulyani Isfihana (m. 1981) |
Anak | 3 |
Orang tua |
|
Keluarga | Djaduk Ferianto (adik) |
Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa (lahir 21 November 1961) adalah seorang aktor, pembawa acara, dan penulis Indonesia. Ia merupakan kakak dari aktor dan pemusik Indonesia, Djaduk Ferianto sekaligus putra dari koreografer dan pelukis Indonesia, Bagong Kussudiardjo.
Karier
[sunting | sunting sumber]Teater
[sunting | sunting sumber]Butet pernah bergabung di Teater Kita-Kita (1977), Teater SSRI (1978—1981), Sanggar Bambu (1978—1981), Teater Dinasti (1982—1985), Teater Gandrik (1985—sekarang), Komunitas Pak Kanjeng (1993—1994), Teater Paku (1994), Komunitas Seni Kua Etnika (1995—sekarang). Selain itu, Butet merupakan aktor yang biasa memerankan pentas secara Monolog. Aksinya yang sangat terkenal adalah dengan menirukan suara mantan presiden RI, Soeharto dalam setiap pementasannya.
Televisi
[sunting | sunting sumber]Ia pernah memerankan tokoh SBY (Si Butet Yogja) dalam Republik Mimpi di Metro TV dan pindah tayang di TV One yang merupakan pameo dari presiden RI, SBY. Selain itu ia juga memerankan beberapa film layar lebar seperti Maskot dan Banyu Biru. Selain itu ia juga tampil dalam beberapa iklan televisi, dan sinetron. Sejak 2010 bersama aktor Slamet Rahardjo dan komedian Cak Lontong, Butet bermain dalam program mingguan Sentilan-Sentilun di MetroTV.
Karier lainnya
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1996, Butet mendirikan Galang Communication, sebuah institusi periklanan dan studio grafis, yang kemudian diikuti dengan mendirikan Yayasan Galang yang bergerak dalam pelayanan kampanye publik untuk masalah-masalah kesehatan reproduksi berperspektif gender. Secara rutin, setiap hari Sabtu malam, Butet tampil bersama Slamet Rahardjo dalam program komedi satire Republik Sentilan Sentilun (dahulu bernama Sentilan Sentilun) di stasiun Metro TV. Program ini diangkat dari monolog Butet dengan judul yang sama, berdasarkan naskah yang ditulis oleh Agus Noor.
Tahun 2011 bersama Agus Noor dan Djaduk Ferianto, Butet menggagas program INDONESIA KITA, sebuah forum pergelaran seni untuk meyakini kembali proses keindonesiaan melalui jalan kesenian dan kebudayaan. Sekarang Butet tercatat sebagai Ketua Yayasan Bagong Kussudiardja.
Filmografi
[sunting | sunting sumber]Film
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2000 | Petualangan Sherina | Pak Raden | |
2005 | Banyu Biru | Drs. Kelana | |
2006 | Maskot | Misran | |
Koper | Mister Gatot | ||
2007 | Anak-Anak Borobudur | Doni | |
2008 | 3 Doa 3 Cinta | Toha | |
2009 | Jagad X Code | Uda di rumah makan Padang | |
Capres (Calo Presiden) | Pak Prakoso | ||
2010 | SKJ (Seleb Kota Jogja) | Musafir Sendok | |
2012 | Soegija | Toegimin | |
2013 | Finding Srimulat | Hilman | |
2015 | Nada untuk Asa | Om David | |
2017 | Jailangkung | Eyang Prawiro | |
Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir | Presiden Bagas Permadi | Sebagai pengisi suara | |
2019 | Calon Bini | Kepala desa | |
Say I Love You | Pak Didik | ||
2020 | Abracadabra | Kepala Polisi | |
2022 | Satria Dewa: Gatotkaca | Semar | |
2025 | Cinta tak Pernah Tepat Waktu | Dirinya sendiri |
Menandakan film yang belum dirilis untuk saat ini |
Film pendek
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2008 | Drupadi | Patih Sengkuni | Juga ko-produser |
Serial web
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
TBA | Cidro Asmoro | Musim 2 |
Menandakan film yang belum dirilis untuk saat ini |
- TBA: To be announced
Acara televisi
[sunting | sunting sumber]
- Sentilan Sentilun
- Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV sebagai juri pada musim pertama
Aktivitas
[sunting | sunting sumber]Pentas Monolog
[sunting | sunting sumber]- Racun Tembakau (1986)
- Lidah Pingsan (1997)
- Lidah (Masih) Pingsan (1998)
- Benggol Maling (1998)
- Raja Rimba Jadi Pawang (1999)
- Iblis Nganggur (1999)
- Guru Ngambeg (2000)
- Mayat Terhormat (2003)
- Matinya Toekang Kritik (2006)
- Sarimin (2007)
- Presiden Guyonan (2008)
- Kucing (2010)
Program Indonesia Kita
[sunting | sunting sumber]Program Indonesia Kita adalah pertunjukan berseri pada 2011 yang digagas oleh Butet Kertaradjasa. Ia mengaku program ini dirancang untuk menjadi sebuah forum di mana isu-isu kreatif seperti status Yogya dan pluralisme Indonesia dapat diperdebatkan melalui karya seni.[1]
Berikut adalah daftar judul pertunjukan dalam serial Indonesia Kita:[2]
- Laskar Dagelan (Maret 2011)
- Beta Maluku (Mei 2011)
- Kartolo Mbalelo (Juli 2011)
- Mak Jogi (Juli 2011)
- Kutukan Kudungga (Oktober 2011)
Karya tulis
[sunting | sunting sumber]Buku
[sunting | sunting sumber]- Presiden Guyonan (2008)
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2005 | MTV Indonesia Movie Awards | Most Favourite Supporting Actor | Banyu Biru | Nominasi |
2006 | Festival Film Jakarta | Pemeran Pembantu Pria Terbaik | Maskot | Nominasi |
2012 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Soegija | Nominasi |
Piala Maya | Aktor Pendukung Terpilih | Nominasi | ||
2013 | Indonesian Movie Actors Awards | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Nominasi | |
Pemeran Pendukung Pria Terfavorit | Nominasi | |||
2020 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Abracadabra | Nominasi |
2021 | Piala Maya | Aktor Pendukung Terpilih | Nominasi |
Referensi
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Butet Kartaredjasa di IMDb (dalam bahasa Inggris)