Lompat ke isi

Palem merah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Cyrtostachys lakka)

Palem merah dikenal juga sebagai pinang merah.

Palem merah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. renda
Nama binomial
Cyrtostachys renda
Sinonim[9]
  • Cyrtostachys rendah (common misspelling)
  • Areca erythropoda Miq. (1861)
  • Pinanga purpurea Miq., invalid name published as synonym (1861)[2]
  • Ptychosperma coccinea Teijsm. & Binn. (1866).[3]
  • Areca erythrocarpa H.Wendl. in O.C.E.de Kerchove de Denterghem (1878)[4]
  • Cyrtostachys lacca [lakka] var. singaporensis Becc. (1885)[5][6]
  • Cyrtostachys lakka Becc. (1885)[7][8]
Palem pelepah jingga

Palem merah (Cyrtostachys renda) adalah tanaman hias populer yang biasa dijumpai di pekarangan rumah. Nama merah diambil dari warna pelepah daunnya yang merah pekat menyala. Palem merah sekarang menjadi salah satu tumbuhan langka karena eksploitasi besar-besaran di hutan Sumatra dan Malaya, tempat asalnya.Palem ini membutuhkan sinar matahari penuh dan suhu diantara 25-33 °C

Terdapat varian yang sekarang dianggap sebagai varietas, yang pernah dikenal sebagai palem jingga (C. renda Blume).

Palem merah adalah flora maskot Provinsi Jambi.

Palem ini dapat tumbuh hingga 16 meter dan membentuk rumpun.Palem merah dapat diperbanyak dengan biji ataupun pemisahan anakan.Biji palem merah membutuhkan waktu 4 sampai 6 bulan untuk dapat berkecambah.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]


  1. ^ Blume, Carl Ludwig (January 1838). "Revue des palmiers de l'archipel des Indes Orientales". Bulletin des Sciences Physiques et Naturelles en Néerlande (dalam bahasa Prancis). 1: 66. Diakses tanggal 10 April 2013.  and Rumphia, ii. 101. (dalam bahasa Latin)
  2. ^ Miquel, Freidrich Anton Wilhelm (1861). Flora van Nederlandsch Indie, Eerste Bijvoegsel (vol. 3). hlm. 590. 
  3. ^ Catalogus plantarum quae in Horto Botanico Bogoriensi coluntur
  4. ^ Count Oswald de Kerchove de Denterghem (1878). Les palmiers histoire iconographinque. Paris. hlm. 231. 
  5. ^ Letter from Henry N. (Nicholas) Ridley to Sir William Thiselton-Dyer; from Botanic Gardens, Singapore; 20 Feb 1894; four page letter comprising two images; folio 625.
  6. ^ Beccari, Odoardo (1885). "Reliquiae schefferianae. Illustrazione di alcune palme viventi nel giardino botanico di Buitenzorg". Annales du Jardin Botanique de Buitenzorg. 2: 141. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2013. Diakses tanggal 9 April 2013. 
  7. ^ Beccari, Odoardo (1884–85). Malesia, raccolta d'osservazioni lese e papuano (v. 1) (dalam bahasa Italia). 
  8. ^ Widyatmoko, Didik (2001). "5". Autecology and Conservation Management of a Rare Palm Species: The Case Study of Lipstick Palm Cyrtostachys renda Blume in Kerumutan Wildlife Sanctuary, Riau (Tesis Postgraduate Programme). Bogor Agricultural University. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/797/Penutup%202001dwi.pdf?sequence=13. Diakses pada 2013-05-02. 
  9. ^ Kew World Checklist of Selected Plant Families