Dukuhbenda, Bumijawa, Tegal
Dukuhbenda | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Tegal | ||||
Kecamatan | Bumijawa | ||||
Kode pos | 52466 | ||||
Kode Kemendagri | 33.28.02.2011 | ||||
Luas | 507,9 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 10.315 jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Dukuhbenda merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 6 Km dari pusat pemerintahan kecamatan atau berjarak 36 Km dengan dari ibu kota Kabupaten Tegal dan berjarak 186 Km dari ibu kota provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah desa Dukuhbenda 507,9 ha, dengan jumlah penduduk dengan keseluruhan 10.315 jiwa. Desa Dukuhbenda teridiri dari 7 dusun, 7 RW dan 39 RT.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Desa Dukuhbenda memiliki sejarah yang berawal dari lurah Desa Cintamanik yang memiliki wilayah yang luas, kemudian adik dari lurah tersebut meminta wilayah kakaknya untuk dibagi dengan adiknya. Akhirnya wilayah kakaknya dibagi menjadi dua, yang kemudian wilayah tersebut diberi nama Dukuhbenda. Setelah pembagian wilayah tersebut, masyarakat dari kedua desa tersebut tidak pernah bisa hidup damai, selalu saja ada pertikaian.
Sejarah lain mengatakan, dahulu kala Desa Dukuhbenda didatangi oleh seorang yang masyarakat Dukuhbenda sebut sebagai Kaki Guna. Kaki Guna tidak tinggal bersama warga, namun ia tinggal di bawah pohon benda. Masyarakat dukuhbenda beranggapan bahwa Kaki Guna adalah seorang calon wali. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Dukuhbenda melihat Kaki Guna sedang menancapkan tongkatnya ke tanah dan kemudian dari dalam tanah tersebut memancarkan air.
Terdapat juga sejarah Raden Sekutu. Raden Sekutu beserta kudanya awal mula datang di dusun Bujil, karena ada suatu masalah maka Raden Sekutu memutuskan pindah ke arah Selatan Desa Dukuhbenda, beliau meninggal di sana, dan kemudian masyarakat menyebut nama daerah tersebut Dusun Siketi. Itulah sekilas sejarah mengenai Desa Dukuhbenda.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Desa Dukuhbenda terletak di sebelah barat Kecamatan Bumijawa. Desa ini memiliki topografi berupa pegunungan dengan ketinggian antara 800-1000 mdpl di kaki Gunung Slamet, sehingga tergolong dataran tinggi. Suhu di Desa Dukuhbenda yaitu 18-24 °C dengan curah hujan rata-rata adalah 18 mm. Sebagian tanah Desa Dukuhbenda adalah persawahan dan perkebunan yang bibentangi oleh air yang mengalir di Sungai Pedes.
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Desa Cintamanik dan Desa Begawat |
Timur | Desa Batumirah |
Selatan | Desa Mendala Brebes |
Barat | Desa Mendala Brebes |
Pembagian wilayah
[sunting | sunting sumber]Desa Dukuhbenda terdiri dari 7 dusun, 7 RW dan 39 RT. RW I terdiri atas 5 RT, RW II terdiri atas 5 RT, RW III terdiri atas 5 RT, RW IV terdiri atas 11 RT, RW V terdiri atas 5 RT, RW VI terdiri atas 3 RT dan RW VII terdiri atas 2 RT. Berikut nama dusun di Desa Dukuhbenda:
- Dusun Krajan/RW 03
- Dusun Bujil/RW 02
- Dusun Siketi Kidul/RW 04
- Dusun Siketi Gunung/RW 04
- Dusun Siketi Lebak/RW 04
- Dusun Wadasmalang/RW 01
- Dusun Glempang/RW 05
- Dusun Dukuhtengah/RW 06
- Dusun Mekartani (Dusun relokasi)/RW 07
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Pemerintah Desa Dukuhbenda berawal sejak zaman Hindia Belanda sudah terdapat pemimpin desa yang disebut Kepala desa, Kepala desa yang pernah menjabat di desa Dukuhbenda adalah Kepala desa Sakban,Kepala desa Kramamanggala,Kepala desa dogled, Kepala desa Perlot, Kepala desa Tahir, Kepaladesa Senah, Kepala desa Sulemi, Kepala desa Juremi, Kepala desa Muhar, Kepala desa Drs. Munif, Kepaka desa Sudir, PJ M. Rojikin, kades sudiryo, PJ Nasrul loh A. MD dan sekarang dijabat oleh Kades Sopani
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Saat ini Desa Dukuhbenda sedang merintis sebuah Wisata Desa yang di beri nama Wisata Bukit Candi Karung dan di kelola oleh pokdarwis Bundalang