Fenetik
Fenetik adalah suatu cara pengelompokan dalam sistematika biologi yang berbasis pada kemiripan karakter fenotip, yaitu ciri-ciri yang tampak secara keseluruhan. Istilah fenetik ini dicetuskan oleh Cain & Harrison (1960) untuk menunjukkan hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup berdasarkan derajat persamaan dari data morfologi yang ada. Hal ini dilakukan dengan menggunakan semua ciri yang sama dengan ciri taksonomi, dengan diberi bobot maupun tidak.[1] Klasifikasi fenetik merupakan klasifikasi yang didasarkan pada indeks similaritas atau persamaan karakter yang dimiliki suatu kelompok tanpa melihat pola keturunannya.[2] Oleh karena itu, analisis kekerabatan dengan cara ini belum tentu ada hubungannya dengan klasifikasi secara evolusioner.[3]
Para ahli taksonomi yang mengikuti aliran fenetik beranggapan bahwa semakin banyak kesamaan yang dimiliki, maka semakin dekat hubungan kekerabatannya. Sebaliknya, semakin sedikit persamaan berarti semakin jauh kekerabatannya.[4] Penentuan hubungan kekerabatan fenetik secara kualitatif ditentukan dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki, dengan menggunakan sejumlah karakter, seperti morfologi, anatomi, palinologi, embriologi, sitologi, kimia, biologi, reproduksi, ekologi, dan fisiologi.[5]
Analisis fenetik pada tumbuhan
[sunting | sunting sumber]Karakter morfologi biasa digunakan dalam menentukan kekerabatan secara fenetik pada tumbuhan. Morfologi mencakup kajian tentang struktur, bentuk dan susunan tubuh bagian luar organ tumbuhan. Morfologi membentuk dasar deskripsi taksonomi dan merupakan faktor penting dalam penentuan taksa.[6] Secara taksonomi, karakter morfologis dapat diterapkan di tingkat spesies yang mencakup karakter organ vegetatif dan reproduktif untuk mempelajari perbandingan dalam suatu spesies dalam upaya identifikasi varietas atau kultivar tanaman.[7]
Analisis fenetik pada tumbuhan dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap morfologi akar, batang, daun, bunga, buah, maupun biji.[8] Secara kualitatif, penentuan hubungan kekerabatan ini ditentukan dengan membandingkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikii masing-masing takson berdasarkan sejumlah persamaan karakter morfologi. [9]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ CAIN, A. J.; HARRISON, G. A. (1960-09). "PHYLETIC WEIGHTING". Proceedings of the Zoological Society of London. 135 (1): 1–31. doi:10.1111/j.1469-7998.1960.tb05828.x. ISSN 0370-2774.
- ^ Qatrunnada, Q; Susandarini, Ratna (2022). "Keanekaragaman dan Hubungan Kekerabatan Fenetik Spesies Anggota Famili Asteraceae di Jalur Pendakian Gunung Lawu Berdasarkan Karakter Morfologis". Bioma Berkala Ilmiah Biologi. 24 (1): 43–53. doi:10.14710/bioma.24.1.43-53.
- ^ Martasari, C.; Sugiyatno, A.; Yusuf, H.M.; Rahayu, D.L. (2009). "Pendekatan Fenetik Taksonomi dalam Identifikasi Kekerabatan Spesies Anthurium". Jurnal Hortikultura. 19 (2): 155–163. doi:10.21082/jhort.v19n2.2009.p%p.
- ^ Tjitrosoepomo, Gembong (2009). Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
- ^ Das, Sri Soenarsih; Sudarsono; Djoefrie, H.M.H. Bintoro; K., Yudiwanti Wahyu E. (2012). "Keragaman Spesies Pala (Myristica spp.) Maluku Utara Berdasarkan Penanda Morfologi dan Agronomi". Jurnal Penelitian Tanaman Industri. 18 (1): 1–9. ISSN 0853-8212.
- ^ Simpson, Michael G. (2013). Plant Systematics. Boston: Elsevier (Academic Press). hlm. 10–13.
- ^ Wyatt, J. (2016). Grain and Plant Morphology of Cereals and how characters can be used to identify varieties. Elsevier. hlm. 51–72. ISBN 978-0-12-394786-4.
- ^ Danong, Maria Teresia; T.L. Ruma, Maria; M. Nono, Kristina; S. Mauboy, Rony; L. Boro, Theresia; Etu, Emilia (2023-04-28). "HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK JENIS-JENIS TUMBUHAN GENUS EUPHORBIA (EUPHORBIACEAE) BERDASARKAN CIRI MORFOLOGI". Floribunda. 7 (2): 37–50. doi:10.32556/floribunda.v7i2.2023.387. ISSN 2460-6944.
- ^ Hasanuddin; Fitriana (2014). "Hubungan kekerabatan fenetik 12 spesies anggota familia Asteraceae". Jurnal Edubio Tropika. 2 (2): 187–250. ISSN 2339-2649.