Galatia 4
Galatia 4 | |
---|---|
Kitab | Surat Galatia |
Kategori | Surat-surat Paulus |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 9 |
Galatia 4 (disingkat Gal 4) adalah pasal keempat Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus.[3]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah kuno tertua terlestarikan yang memuat salinan pasal ini antara lain:
- Papirus 46 (diperkirakan dibuat sekitar tahun 200 M)
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Papirus 99 (~ 400 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~ 450 M; lengkap)
- Codex Freerianus (~450 M; terlestarikan: ayat 8-10, 20-23)
- Codex Claromontanus (~550 M)
- Pasal ini dibagi atas 31 ayat.
- Berisi pengajaran bahwa dalam Kristus tidak ada lagi perhambaan hukum Taurat.
Struktur
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal:
- Galatia 4:1–11 = Tak ada lagi perhambaan
- Galatia 4:12–20 = Ingatlah akan hubungan kita yang semula
- Galatia 4:21–31 = Hagar dan Sara
Ayat 4
[sunting | sunting sumber]- Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. (TB)[4]
Referensi silang: Kejadian 3:15; Matius 1:20; Lukas 2:27; Yohanes 1:14
Lahir dari seorang perempuan
[sunting | sunting sumber]Paulus menyiratkan bahwa peristiwa kelahiran Yesus yang unik merupakan penggenapan dari nubuat mesianik yang tertulis dalam Kejadian 3:15.[5]
Ayat 6
[sunting | sunting sumber]- Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" (TB)[6]
Melalui karya penebusan Kristus, maka orang Kristen diangkat menjadi anak-anak Allah melalui roh, sebagaimana yang dituliskan dalam Injil Yohanes pasal 1:12-13:
- "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."[7]
Dengan demikian orang Kristen menyebut Allah dengan panggilan "Bapa" sebagaimana dalam doa yang diajarkan Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya:
- "Bapa kami yang di sorga"[8]
Ayat 22
[sunting | sunting sumber]- Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? (TB)[9]
Perempuan yang menjadi hambanya adalah Hagar, yaitu budak Sara yang berasal dari Mesir. Hagar melahirkan Ismael bagi Abraham, ketika Abraham berusia 86 tahun.[10] Perempuan yang merdeka adalah Sara, satu-satunya yang diakui sebagai istri Abraham. Sara melahirkan Ishak sesuai janji Allah bagi Abraham, ketika Abraham berusia 100 tahun.[11] Selain itu, setelah Sara meninggal, Abraham mengambil seorang gundik bernama Ketura yang melahirkan 6 putra bagi Abraham, tetapi mereka ini, seperti Ismael, disebut sebagai anak-anak gundik, bukanlah ahli waris, dan oleh Abraham dijauhkan dari tanah yang didiami Ishak. Dicatat bahwa Abraham "memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka--masih pada waktu ia hidup--meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur."[12]
Ayat 23
[sunting | sunting sumber]- Terjemahan Baru: Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji. (TB)[13]
Ayat 25
[sunting | sunting sumber]- Terjemahan Baru: Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. (TB)[14]
Ayat 27
[sunting | sunting sumber]- Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami." (TB)[15]
Dikutip dari: Yesaya 54:1.
Ayat 29
[sunting | sunting sumber]- Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini. (TB)[16]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Arab
- Abraham
- Gunung Sinai
- Hagar
- Ishak
- Sara
- Yerusalem
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Kejadian 15, 16, 17, 21, 25; Ulangan 34, Yesaya 54, Matius 6, Lukas 11, Yohanes 1
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
- ^ Galatia 1:1
- ^ Galatia 4:4 - Sabda.org
- ^ "Nubuat mengenai Yesus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-02. Diakses tanggal 2014-01-30.
- ^ Galatia 4:6 - Sabda.org
- ^ Yohanes 1:12–13
- ^ Matius 6:9
- ^ Galatia 4:22 - Sabda.org
- ^ Kejadian 16:15–16
- ^ Kejadian 21:2
- ^ Kejadian 25:6
- ^ Galatia 4:23 - Sabda.org
- ^ Galatia 4:25 - Sabda.org
- ^ Galatia 4:27 - Sabda.org
- ^ Galatia 4:29 - Sabda.org
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Galatia 4 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Galatia 4
- (Indonesia) Referensi silang Galatia 4
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Galatia 4
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Galatia 4