Gadang, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin
Gadang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Selatan | ||||
Kota | Banjarmasin | ||||
Kecamatan | Banjarmasin Tengah | ||||
Kodepos | 70231 | ||||
Kode Kemendagri | 63.71.05.1008 | ||||
Kode BPS | 6371031008 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Gadang adalah salah satu kelurahan di kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Dahulu sebelum pemekaran kecamatan, kelurahan ini merupakan bagian dari kecamatan Banjarmasin Timur. Penduduk kelurahan Gadang ini terdiri dari suku Madura 50%, Tionghoa 30%, Banjar 10% dan Jawa 10%.[1] Pada masa kolonial Hindia Belanda kawasan ini merupakan pemukiman orang Tionghoa disebut Chineezen Kamp, terutama kawasan tepian sungai Martapura yang disebut Kampung Pacinan Laut (Jl. Kapten Piere Tendean). Kampung ini berseberangan dengan pulau Tatas di mana terdapat Benteng Tatas (sekarang Masjid Raya Sabilal Muhtadin) pusat militer Belanda tempo dulu yang berdekatan dengan Kampung Amerongan (sekarang Gubernuran Kalsel). Di sebelah hulunya dari Kampung Pacinan Laut berbatasan dengan Kampung Sungai Mesa, sebuah perkampungan yang didirikan oleh Kiai Mesa Jaladri. Di kampung Sungai Mesa inilah dahulu terdapat Balai Kaca dan istana Sultan Banjar. Bagian sebelah darat dari Kampung Pacinan Laut terdapat Kampung Pacinan Darat (Jl. Veteran, Kelurahah Melayu) dan Kampung Gadang (Gedang) (Jl. AES Nasution) yang kebanyakannya dihuni oleh pendatang suku Madura disamping penduduk asli suku Banjar sendiri, diantaranya beberapa keluarga Gusti (gelar bangsawan Banjar). Kampung Gadang inilah dipakai sebagai nama kelurahannya. Sultan Tamjidillah II (1857-1859), yang diangkat Belanda sebagai Sultan Banjar yang ibundanya merupakan wanita Tionghoa-Dayak dari Kampung Pacinan ini yaitu Nyai Besar Aminah. Orang-orang Cina di Banjarmasin tahun 1898 dikepala letnan-letnan Cina (Luitenants der Chinezen) yaitu The Sin Yoe dan Ang Lim Thay.
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayah kelurahan Gadang adalah sebagai berikut:
Utara | Kelurahan Seberang Mesjid |
Timur | Kelurahan Melayu |
Selatan | Kelurahan Sungai Baru |
Barat | Sungai Martapura-Kelurahan Kertak Baru Ulu |
Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial
[sunting | sunting sumber]Sarana Ibadah
[sunting | sunting sumber]- Gereja Yesus Sejati
- Tempat Ibadah Tridharma Banjarmasin (Kelenteng Sutji Nurani)
- Vihara Dhammasoka
Sarana Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- Sekolah Kristen Kanaan
- SMP N 10 Banjarmasin
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Pasar Terapung Siring Piere Tendean
-
Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Kota Banjarmasin
-
Pasar Terapung Siring Piere Tendean di Kota Banjarmasin
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Djoko Mudji Rahardjo, Sri Guritno, Ernayanti (1998). Budaya Masyarakat Perbatasan: Studi Interaksi Antaretnik di Kelurahan Gadang. Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 40. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-27. Diakses tanggal 2021-10-10.