Lompat ke isi

Generasi Alpha

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Generasi Alfa)
Peta angka kelahiran menurut negara, pada sensus tahun 2023
Sensus Penduduk 2020 Indonesia mencatat persentase post Gen Z (kelahiran tahun 2013 dst.) sebesar 10,88% dari jumlah penduduk Indonesia.

Generasi Alpha adalah kelompok demografi yang menyusul Generasi Z. Generasi Alpha di Indonesia adalah orang-orang yang lahir mulai tahun 2013 dan seterusnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia pada Sensus Penduduk 2020 berjumlah 10,88℅ dari keseluruhan penduduk Indonesia.[1] Hal ini memungkinkan adanya perbedaan di setiap wilayah atau negara atas pengklasifikasian rentang tahun lahir pada generasi ini, salah satu yang menjadi pertimbangan dalam hal ini adalah perkembangan teknologi di setiap negara atau wilayah yang tidak sama, yang akan berpengaruh terhadap pola hidup, mindset, pengalaman, psikologi, dan lain sebagainya pada setiap generasi. Para peneliti dan media populer umumnya mengidentifikasi awal tahun 2010-an sebagai tahun kelahiran awal dan pertengahan tahun 2020-sebagai tahun kelahiran akhir, rentang ini tidak didefinisikan secara tepat dan dapat bervariasi tergantung pada sumbernya dan di negara mana definisi itu ditetapkan yang telah diklasifikasikan oleh lembaga resmi setempat yang mengurusi hal ini.

Mengambil nama dari huruf pertama dalam abjad Yunani, mereka adalah orang-orang yang lahir sepanjang abad ke-21. Kebanyakan anggota Generasi Alfa adalah anak dari Milenial dan cucu dari baby boomers.[2][3][4]

Generasi Alfa lahir pada saat tingkat kelahiran menurun di sebagian besar dunia, dan mengalami dampak pandemi COVID-19 saat masih anak-anak.[5] Bagi mereka yang mempunyai akses, hiburan anak-anak semakin didominasi oleh teknologi elektronik seperti: jejaring sosial, dan layanan streaming, sementara minat terhadap televisi tradisional juga menurun.

Perubahan penggunaan teknologi di ruang kelas dan aspek kehidupan lainnya memberikan dampak yang signifikan terhadap pengalaman pembelajaran dini generasi ini dibandingkan generasi sebelumnya. Penelitian menunjukkan bahwa masalah kesehatan terkait waktu menatap layar, alergi, dan obesitas menjadi semakin umum pada akhir tahun 2010-an.

Banyak anggota Generasi Alfa yang tumbuh dengan menggunakan ponsel cerdas dan tablet sebagai bagian dari hiburan masa kecil mereka, dan banyak dari mereka yang menggunakan perangkat tersebut sebagai pengalih perhatian atau alat bantu pendidikan. Waktu pemakaian perangkat elektronik di kalangan bayi, balita, dan anak prasekolah telah meningkat secara signifikan selama tahun 2010-an. Sekitar 90% anak kecil menggunakan perangkat elektronik genggam pada usia satu tahun.[6]

Perbedaan Definisi Gen Alpha

[sunting | sunting sumber]

Adanya perbedaan di setiap wilayah atau negara atas pengklasifikasian rentang tahun pada masing-masing generasi, merupakan hal yang sangat wajar. Salah satu yang menjadi pertimbangan dalam hal ini adalah perkembangan teknologi di setiap negara atau wilayah yang tidak sama, yang akan berpengaruh terhadap pola hidup, mindset, pengalaman, psikologi, dan lain sebagainya pada setiap generasi. Para peneliti dan media populer umumnya mengidentifikasi awal tahun 2010-an sebagai tahun kelahiran awal dan pertengahan tahun 2020-sebagai tahun kelahiran akhir, rentang ini tidak didefinisikan secara tepat dan dapat bervariasi tergantung pada sumbernya dan di negara mana definisi itu ditetapkan yang telah diklasifikasikan oleh lembaga resmi setempat yang mengurusi hal ini.

Belum ada konsensus mengenai tahun kelahiran Generasi Alpha. McCrindle, yang pertama kali menggunakan istilah ini, menggunakan tahun 2010–2024[7] dan beberapa sumber lain yang mengikutinya.[8][9] Ada juga variasi lain yang menyebutkan 2010-2025[10] atau 2011-2025.[11] Beberapa sumber lain menggunakan rentang yang lebih pendek, seperti 2011–2021[12] atau 2013-2021.[13]

Sumber-sumber lain, meskipun tidak menyebutkan secara spesifik rentang waktu untuk Generasi Alpha, namun menyebutkan tahun akhir untuk Generasi Z adalah 2012[14][15][16][17] atau 2013,[18] maupun beberapa biro sensus lainnya yang mayoritas menggunakan parameter dari tahun akhir Generasi Z untuk data perkembangan demografinya.[19][20] Bahkan beberapa referensi juga mengatakan mereka yang lahir hingga tahun 2015 masih tergolong Generasi Z[21], yang menunjukkan bahwa Generasi Alpha lahir di tahun setelahnya.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 sekitar 10,88% Generasi Alpha atau Post Gen Z dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia, yaitu orang-orang yang lahir dari tahun 2013 dan seterusnya.[22]

Rentang tahun inilah yang digunakan di Indonesia untuk menyebutkan anak-anak Generasi Alpha.[23] Sangat memungkinkan akan adanya perbedaan di setiap wilayah atau negara atas pengklasifikasian rentang tahun pada masing-masing generasi berdasarakan perkembangan teknologi serta sosio-ekonomi atau hal-hal lainnya di masing-masing wilayah atau negara. Contoh dalam hal ketersediaan Internet disejumlah benua, negara ataupun daerah. Hal inilah salah satu yang menjadi titik acuan paling penting dalam pengklasifikasian setiap generasi, khususnya di Indonesia, layanan Internet untuk masyarakat umum berawal pada tahun 1996, kemudian terbentuknya Badan Pengelola Internet Indonesia pada tahun 1997,[24] maka di tahun inilah internet mengalami perkembangan yang signifikan. Untuk itu inilah yang menjadi salah satu sebab cocoknya awal tahun untuk generasi Z indonesia, apalagi di tahun 1998 zaman reformasi dalam hal politik pun berubah total. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia menggunakan rentang tahun Generasi Alpha setelah tahun akhir dari kelahiran Generasi Z di Indonesia, yaitu dimulai dari tahun 2013 namun belum ada data resmi untuk menyebutkan tahun akhirnya.

Dengan demikian, setiap wilayah atau negara dalam pembagian penyebutan atau penamaan setiap generasi tidak harus sama. Namun terlepas dari perbedaan tahun tersebut, semua sepakat kalau Generasi Alpha adalah orang-orang yang lahir di era digital yang serba canggih berkat keajaiban perkembangan teknologi hingga saat ini.

Beberapa ahli menyarankan bahwa karena perubahan cepat dalam cara anak-anak dibesarkan, berkembang, dan bertumbuh, rentang waktu yang digunakan untuk mendefinisikan generasi terkini, seperti Gen Alfa dan generasi setelahnya, harus dipersingkat. Mereka percaya bahwa ini adalah hasil dari perkembangan teknologi yang pesat dan integrasinya yang cepat ke dalam masyarakat modern seperti media sosial yang hadir sepanjang hidup anggota Generasi Alfa, tidak seperti mayoritas Gen Z. Serta penggunaan AI yang mempengaruhi perkembangan psikologis generasi ini sangat berbeda dari generasi sebelumnya, dan akan memberi manfaat dari definisi generasi baru atau generasi setelah Generasi Alfa menjadi bagian yang lebih pendek dan lebih spesifik.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Sensus Penduduk 2020". Badan Pusat Statistik Indonesia. 
  2. ^ Perano, Ursula (August 8, 2019). "Meet Generation Alpha, the 9-year-olds shaping our future". Axios. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-08. Diakses tanggal September 6, 2019. 
  3. ^ Lavelle, Daniel (January 4, 2019). "Move over, millennials and Gen Z – here comes Generation Alpha". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-08. Diakses tanggal July 8, 2019. 
  4. ^ Shaw Brown, Genevieve (February 17, 2020). "After Gen Z, meet Gen Alpha. What to know about the generation born 2013 to today". Family. ABC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-17. Diakses tanggal February 17, 2020. 
  5. ^ Gallagher, James (February 15, 2020). "Fertility rate: 'Jaw-dropping' global crash in children being born". BBC. Diakses tanggal 12 October 2023. 
  6. ^ "Children and parents: Media Use and Attitudes Report" (PDF). Ofcom. 29 November 2017. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 June 2020. 
  7. ^ "Understanding Generation Alpha". mccrindle. 
  8. ^ "Marketing to Generation Alpha, the Newest and Youngest Cohort". Ana. 
  9. ^ "Everything You Need to Know About Generation Alpha—The Children of Millennials". Mental Floss. 
  10. ^ "The Complete Guide To Generation Alpha, The Children Of Millennials". Forbes. 
  11. ^ "Move over, millennials and Gen Z – here comes Generation Alpha". The Guardian. 
  12. ^ "2021 Census shows Millennials overtaking Boomers". Australian Bureau of Statistics. 
  13. ^ "A generational portrait of Canada's aging population from the 2021 Census". Statistics Canada. 
  14. ^ "Hasil Sensus Penduduk (SP2020) pada September 2020 mencatat jumlah penduduk sebesar 270,20 juta jiwa". Badan Pusat Statistik Indonesia. 
  15. ^ "Defining generations: Where Millennials end and Generation Z begins". Pew Research Center. 
  16. ^ "What years were Gen X born? See the age range for each generation". USA Today. 
  17. ^ "Now, more than half of Americans are millennials or younger". Brookings. 
  18. ^ "2019 Data Show Baby Boomers Nearly 9 Times Wealthier Than Millennials". United States Sensus Bureau. 
  19. ^ "Defining generations: Where Millennials end and Generation Z begins". Pew Research Center. 
  20. ^ "What generation do I belong to? What are the birth year cutoffs?". Dr. Jean Twenge. 
  21. ^ "Perbedaan Antara Milenial dan Generasi Z di Dunia Kerja". Talentics. 
  22. ^ "Jumlah Penduduk menurut Wilayah, Klasifikasi Generasi, dan Jenis Kelamin, INDONESIA, Tahun 2020". Badan Pusat Statistik Indonesia. 
  23. ^ "Jumlah Penduduk menurut Wilayah, Klasifikasi Generasi, dan Jenis Kelamin, INDONESIA, Tahun 2020". Badan Pusat Statistik Indonesia. 
  24. ^ "Sejarah Internet di Indonesia". Perpustakaan Universitas Brawijaya. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]