Jacobus Hubertus Goumans
Yang Mulia Jacobus Hubertus Goumans | |
---|---|
Vikaris Apostolik Bandung | |
Gereja | Katolik Roma |
Keuskupan | Bandung |
Penunjukan | 27 Mei 1932 (48 tahun, 251 hari) |
Masa jabatan berakhir | 3 Maret 1951 (67 tahun, 165 hari) |
Penerus | Pierre Marin Arntz, O.S.C. |
Jabatan lain | Uskup Tituler Lauzadus (1941–1953) |
Imamat | |
Tahbisan imam | 22 Desember 1906 (23 tahun, 94 hari) |
Tahbisan uskup | 22 April 1942 (58 tahun, 215 hari) oleh Petrus Johannes Willekens, S.J. |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Jacobus Hubertus Goumans |
Lahir | Venray, Limburg, Belanda | 19 September 1883
Meninggal | 6 Oktober 1953 | (umur 70)
Kewarganegaraan | Belanda |
Denominasi | Katolik Roma |
Orang tua | Ayah: Jacobus Andreas Goumans Ibu: Anna Christina van de Pass[1] |
Semboyan | "Prædicare Christum Crucifixum" (Memberitakan Kristus Tersalib) |
Lambang |
Mgr. Jacobus Hubertus Goumans, O.S.C. (19 September 1883 – 6 Oktober 1953) adalah Prefek Apostolik Vikaris Apostolik Emeritus Bandung, sejak penunjukannya 27 Mei 1932 hingga pengunduran dirinya pada 3 Maret 1951.[2]
Karya
[sunting | sunting sumber]Mgr. Goumans ditahbiskan menjadi Imam pada 22 Desember 1906. Ia kemudian ditunjuk menjadi Prefek Apostolik Bandung pada 27 Mei 1932. Penunjukan ini terjadi setelah Prefektur Apostolik Bandung didirikan pada 20 April 1932 sebagai pemekaran dari Vikariat Apostolik Batavia. Ia kemudian diangkat menjadi Vikaris Apostolik Bandung dengan gelar Uskup Tituler Lauzadus pada 16 Oktober 1941. Pengangkatan ini terkait peningkatan Bandung dari Prefektur Apostolik menjadi Vikariat Apostolik.
Pada 22 April 1942, ia ditahbiskan menjadi Uskup di Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung oleh Penahbis Utama Mgr. Petrus Johannes Willekens, S.J., Vikaris Apostolik Batavia yang sekaligus Uskup Tituler Zorava, bersama dengan Penahbis Pendamping Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J., Vikaris Apostolik Semarang yang sekaligus Uskup Tituler Danaba. Penahbisan ini direncanakan untuk dilaksanakan pada 19 Maret 1942 namun digagalkan oleh tentara pendudukan Jepang.[3]
Selama masa pendudukan tentara Jepang hampir semua misionaris diinternir dan banyak gereja ditutup, termasuk Mgr. Goumans saat itu. Ia keluar dari kamp interniran Jepang dengan kesehatan yang terganggu pada usia sepuhnya. Pada tahun 1950, ia kembali ke Belanda. Ia kemudian mengundurkan diri dari jabatan Vikaris Apostolik Bandung pada 3 Maret 1951 dan diterima oleh Paus Pius XII. Setelah dikabulkan, ia tetap menyandang status Uskup Tituler Lauzadus dan Vikaris Apostolik Emeritus Bandung hingga wafatnya.
Mgr. Goumans meninggal dunia pada 6 Oktober 1953 dalam usia 70 tahun.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Genealogie van de takken "van Nuijs" en "Hoogers" » Jacobus Hubertus Goumans" (dalam bahasa bahasa Belanda). genealogieonline.nl. Diakses tanggal 9 Juli 2016.
- ^ R.B.E. Agung Nugroho. "Mgr Jacques Hubert Goumans OSC". http://hirarkigereja.katolikpedia.org/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-21. Diakses tanggal 9 Juli 2016. Hapus pranala luar di parameter
|publisher=
(bantuan) - ^ https://www.facebook.com/notes/berita-katolik/merayakan-50-tahun-hierarki-gereja-katolik-indonesia-3-januari-1961-2011/10150340575710538/
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Entri Jacobus Hubertus Goumans pada situs web Catholic-Hierarchy
- (Inggris) Entri Jacobus Hubertus Goumans pada situs web Giga Catholic
Jabatan Gereja Katolik | ||
---|---|---|
Pertama | Prefek Apostolik Bandung 27 Mei 1932 – 16 Oktober 1941 Vikaris Apostolik Bandung 16 Oktober 1941 – 3 Maret 1951 |
Diteruskan oleh: Pierre Marin Arntz, O.S.C. |
Hanya gelar saja | ||
Pertama | — TITULER — Uskup Lauzadus 16 Oktober 1941 – 6 Oktober 1953 |
Diteruskan oleh: Vicente Angelo José Marchetti Zioni |