Gibus
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2016. |
Gibus (Latin: gibbus)[1] merupakan gangguan tulang belakang progresif yang dapat mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa. Gangguan ini dapat menyebabkan Deformitas (digambarkan sebagai bungkuk). dengan ciri gejala seperti adanya gangguan pada tulang belakang secara progresif di mana punggung atas menunjukkan sebuah kelengkungan ke depan abnormal, mengakibatkan kelainan tulang yang kadang-kadang digambarkan sebagai bungkuk.[2]
Penyakit Gibus ini ditandai dengan suatu infeksi TBC yang terjadi pada tulang belakang, setelah mengalami patah dan peradangan kadang di jumpai adanya abcess. Tulang belakang yang telah keropos di makan basil tersebut sudah tidak sanggup lagi menahan gaya grafitasi terhadap berat tubuh sehingga pasiennya hanya bisa berbaring. Keadaan ini kemudian disebut dengan spondilitis TB. Pada pasien tersebut selain adanya gibbus juga dapat terlihat adanya suatu fistel yang selalu basah pada punggung bagian bawah.[2] 6
Penyebab
[sunting | sunting sumber]Kelainan bentuk tulang belakang yang melengkung secara abnormal ke dorsal (ke belakang) kalau dilihat dari samping dan biasanya terdapat di daerah torakal atau lumbal. Gibus dapat disebabkan oleh kerusakan badan-badan ruas tulang belakang, misalnya penyakit tuberkulosis atau penyakit Bechterew, yaitu suatu penyakit degenerasi pada tulang, terutama tulang belakang.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia Volume 2. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve.
- ^ a b Gibbus Diarsipkan 2016-01-26 di Wayback Machine. Diakses 21 Januari 2016