Glisina
- Artikel ini membahas tentang asam amino glisina. Untuk arti glisina yang lain silakan rujuk ke glisin (disambiguasi).
Glisina | |
---|---|
Nama sistematik | Asam 2-aminoetanoat |
Singkatan | Gly G |
Kode genetik | GGx (x = sembarang basa N) |
Rumus kimia | C2H5NO2 |
Massa molekul | 75,07g mol−1 |
Titik lebur | 290 °C |
Massa jenis | 1,607 g cm−3 |
Titik isoelektrik | 5,97 |
pKa | 2,34 9,58 |
Nomor CAS | [56-40-6] |
SMILES | NCC(=O)O |
Glisina (Gly, G) atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana. Rumus kimianya C2H5NO2. Asam amino ini bagi manusia bukan merupakan asam amino esensial karena tubuh manusia dapat mencukupi kebutuhannya.
Glisina merupakan satu-satunya asam amino yang tidak memiliki isomer optik karena gugus residu yang terikat pada atom karbon alpha adalah atom hidrogen sehingga terjadi simetri. Jadi, tidak ada L-glisin atau D-glisin.
Glisina merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi karena strukturnya sederhana. Sebagai misal, glisina adalah satu-satunya asam amino internal pada heliks kolagen, suatu protein struktural. Pada sejumlah protein penting tertentu, misalnya sitokrom c, mioglobin, dan hemoglobin, glisina selalu berada pada posisi yang sama sepanjang evolusi (terkonservasi). Penggantian glisina dengan asam amino lain akan merusak struktur dan membuat protein tidak berfungsi dengan normal.
Secara umum protein tidak banyak pengandung glisina. Perkecualian ialah pada kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah glisina.
Glisina merupakan asam amino nonesensial bagi manusia. Tubuh manusia memproduksi glisina dalam jumlah mencukupi. Glisina berperan dalam sistem saraf sebagai inhibitor neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS).