Syech bin Abdul Qodir Assegaf
Syech bin Abdul Qadir as-Segaf | |
---|---|
![]() | |
A'wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama | |
Mulai menjabat 2022 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah | 20 September 1961
Suami/istri | Sayyidah binti Hasan al Habsyi |
Anak | 5 |
Orang tua | Abdul Qadir as-Segaf (ayah) Bustan binti Umar Al Katiri (ibu) |
![]() ![]() |
Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf | |
---|---|
Informasi YouTube | |
Kanal | |
Genre | Musik |
Pelanggan | 1,38 Juta[1] |
Diperbarui: 28 Oktober 2024 |
Syech Assegaf | |
---|---|
Keterangan Instagram | |
Halaman | |
Pengikut | 2,43 Juta |
Updated: 28 Oktober 2024 |
Al-Habib Syech bin Abdul Qodir As-Segaf atau sering disapa Habib Syech (lahir 20 September 1961), Habib Sheikh, atau Habib Sholawat, merupakan putra seorang yaman Habib Abdul Qodir bin Abdurrahman as-Segaf, pendidikan yang pertama adalah ayah kandungnya. Syech terutama terkenal sebagai pengacara ulama dan pengarang lagu-lagu sholawat. Selain dari itu beliau juga pernah berguru dan mengambil berkah terhadap sejumlah habaib di Kota Surakarta di antaranya yaitu Habib Anis bin Alwi al-Habsyi. Habib Syech merupakan pembawa lagu religi bertemakan salawat bersama grup musik Ahbaabul Musthofa. Ia juga menjabat sebagai A'wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama' untuk masa khidmat tahun 2022-2027.
Biografi
[sunting | sunting sumber]Habib Abdulqodir Abdurrahman Assegaf mempunyai 16 putra salah satunya Habib Syech. Profil Habib Syech memulai pendidikannya saat diberikan oleh guru besarnya sekaligus sebagai ayahanda tercintanya. Di saat itulah habib mendalami agama Islam dan akhlak luhur Nabi Muhammad Saw.
Semasa kecil, Habib Syech tidak pernah bermukim di sebuah pondok. Pendidikan Habib Syech lebih terjun ke masyarakat langsung melalui majelis taklim di masjid-masjid terutama Masjid Assegaf, Wiropaten, Pasar Kliwon, Solo.
Di situlah Habib kecil seusai Magrib menjelang Isya senantiasa istiqomah mengikuti halaqah keilmuan, belajar al Quran, membaca wirid-wirid bersama ayahanda tercinta. Di masjid Assegaf itu pulalah habib kecil dengan segala pengabdiannya menggunakan umur-umur SD- nya untuk berkhidmad membersihkan masjid, menyapu dan mengepel lantai masjid.
Mengutip dari wawancara Majalah Langitan, beliau menjelaskan bahwa orang yang paling menginspirasi dalam hidupnya tidak lain adalah ayah dan ibunya sendiri. Ayahnya bukanlah orang yang masyhur, namun ayahnya adalah seseorang yang sangat mencintai masjid.
Bagaimanapun keadaannya, baik sehat maupun dalam kondisi sakit beliau tetap mengimami. “Masjid adalah ‘istriku’ yang pertama,” itulah yang diucapkan dari seorang ayah yang kini putranya menjadi pengemban dakwah akhlak Rosulullah Saw.
Kata-kata itulah yang muncul tulus dari seorang yang sangat mencintai masjid, rumah Allah yang senantiasa digunakan sholat lima waktu. Hingga akhirnya, saat ayahanda Habib Syech menjadi Imam, Allah memberikan kasih sayang dengan mengambil sang ayahanda saat sujud dalam shalat Jumat terakhir. Subhanallah, sebuah akhir yang menyejukkan.
Selain dari ayahanda tercintanya, Habib Syech juga mendapat lanjutan pendidikan dari paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf. Habib Ahmad adalah sosok yang berjasa dalam membangun mental Habib kecil. Pendidikan yang diberikan paman dari Hadramaut tersebut sangat berkesan bagi Habib Syech.
Pasalnya, sewaktu Habib Syech dibimbing Habib Ahmad, Habib Syech selalu dicaci, disalahkan meskipun Habib kecil waktu itu tidak melakukan kesalahan. Dalam pemaparannya, Habib kecil tidak tahu menahu mengenai sikap dari Habib Ahmad dalam membimbingnya. Bahkan, Habib kecil waktu itu hampir tidak kuat.
Ketika Habib kecil menghubungi salah satu teman yang mendampingi kedatangan pamannya ke Indonesia, barulah Habib Kecil menyadari bahwa apa yang dilakukan pamannya Habib Ahmad bin Andurrahman semata-mata hanya sebagai pembelajaran agar kedepannya Habib kecil menjadi sosok yang kuat secara mentalnya, sabar dan teguh dalam pendirian.
Begitulah pendidikan pamannya, perasaan kagum dan cinta kepada Habib kecil digunakan sebagai media pembelajaran akhlak.
Selain itu, pendidikan dan perhatian penuh juga diberikan Habib Syech dari Alm. Al Imam, Al Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsy seorang Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom al Habsyi. Berkat ketulusan, kesabaran dan kebesaran guru-gurunya itulah hingga saat ini Habib Syech masih setia menjalani dakwah mahabbaturrosul.
Seiring waktu berjalan, berkat keistiqomahan serta penyampaian komunikasi dakwah yang sederhana dan mudah dipahami, hingga saat ini terdapat lebih dari ribuan jamaah yang tergabung dalam Majelis Ahbabul Musthofa. Di majelis tersebut jamaah bersama-sama menyelami kisah-kisah rosul dan mengajarkan cinta kepada Allah lewat Rosulullah.
Habib Syech mempunya 5 putra yang bernama Fatimah, Muhammad Bagir, Umar, Abu bakar, dan Toha. Istri beliau bernama Sayyidah binti Hasan Alhabsyi.
Adapun sholawat rutinan yang diadakan berlangsung setiap Rabu jam 8 Malam di gedung Bustanul Asyiqin Solo. Acara rutinan tersebut juga disiarkan secara langsung di Youtube AM Solo.
Dakwah sholawat ala Habib Syech
[sunting | sunting sumber]Komunikasi dakwah adalah cara penyampaian seorang dai kepada mad’u-nya. Komunikasi dakwah juga merupakan bentuk seruan yang dilakukan oleh komunikator dakwah untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah agar pesan yang disampaikan kepada jamaah dapat dipahami dan diamalkan.
Menarik bila membahas komunikasi dakwah yang disampaikan Habib Syech, Harold D laswell mengungkapkan bahwa terpenuhinya komunikasi secara umum meliputi who say, what to whom, in what channel, with what effect.
Bila dalam pandangan komunikasi dakwah, maka dapat dikriteriakan secara sederhana meliputi:
Who: Habib Syech what to whom: Masyarakat kalangan akar rumput sampai petinggi negara Says what: Sirah Nabi Muhammad dan teladan-teladan akhlak mulia In what channel: Seni Qosidah, shalawat With what effect: Menyelami pribadi Rosulullah, mencintai dan menjadikan idola dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenai who, penulis telah menjelaskan secara singkat biografi di atas. Menginjak sasaran dakwah, setiap kali acara diselenggarakan mad’u-nya sangat beragam. Tak heran di setiap pengajiannya selalu ramai mencapai ribuan jamaah di manapun berada. Bukan hanya dari kalangan orang tua, kakek-nenek, muda-mudi hingga anak-anak pun menjadi satu dalam mejelis yang penuh berkah tersebut.
Gaya komunikasi yang hidup melalui sapaan-sapaan kerinduan kepada Rosulullah Saw menambah suasana teduh dalam majelis tersebut. Dalam penyampaian komunikasinya, Habib Syech menggunakan gaya komunikasi yang sederhana dengan alur yang teratur. Gaya komunikasi itulah yang membuat jamaah betah berjam-jam bahkan tanpa hidangan makanan sekalipun alias malaikatan.
Ahbaabul Musthofa
[sunting | sunting sumber]Ahbabul Musthofa adalah salah satu majelis taklim yang di dalamnya taklimnya bertujuan untuk mempermudah jamaahnya meneladani Rosulullah. Ahbabul Musthofa berdiri sekitar tahun 1998 berawal dari majelis Rotibul Haddad, Burdah serta Maulid Simthudduror Habib Syech bin Abdulqadir Assegaf di Kota Solo, tepatnya di kampung Mertodranan.
Majelis taklim ini mengajak seluruh jamaahnya untuk mengenal Rosulullah Saw lebih dekat, meneladani dan menjadikan idola dalam kegiatan sehari-hari. Berikut ini jadwal rutin majelis rutin Ahbabul Musthofa:
Setiap Malam Sabtu Kliwon di Purwodadi tepatnya Masjid Agung Makmur Purwodadi Setiap Malam Rabu Pahing di Kudus tepatnya Halaman Masjid Agung Kudus Setiap Malam Sabtu Legi Jepara di Halaman Masjid Agung Jepara Setiap Malam Minggu Pahing di Sragen tepatnya Masjid Assakinah, Puro Asri, Sragen Setiap Malam Jumat Pahing di Jogja tepatnya Halaman PP Minhajuttamyiz, Timoho di belakang Kampus UIN Sunan Kalijaga Setiap Malam Minggu Legi di Solo tepatnya Halaman Masjid Agung Surakarta.
Segi lagu & musik Habib Syech
[sunting | sunting sumber]Lagu-lagu Habib Syech memiliki keunikan tersendiri dalam dunia musik religi. Dengan aransemen ulang dari kitab lagu yang memuat sekitar 500-an syair, Habib Syech mampu menyajikan lantunan yang indah dan menggugah hati para pendengarnya. Setiap aransemen yang dihadirkan tidak hanya mempertahankan nilai-nilai orisinalitasnya, tetapi juga disesuaikan dengan selera dan harapan jamaah. Hal inilah yang membuat lagu-lagunya begitu diminati oleh berbagai kalangan, dari santri hingga pejabat, serta dari masyarakat biasa hingga tokoh-tokoh penting.
Keunikan lain dari lagu-lagu Habib Syech terletak pada keberagaman bahasa yang digunakan. Tidak hanya berbahasa Arab, beberapa lagu juga dinyanyikan dalam bahasa Indonesia dan Jawa. Penggunaan bahasa yang lebih dekat dengan masyarakat ini menjadikan pesan dalam lirik lagu lebih mudah dipahami dan diterima. Khususnya bagi masyarakat Jawa, lagu-lagu yang berbahasa daerah memberikan kesan kedekatan emosional, sehingga membuat mereka semakin antusias dalam mendengarkan dan menyanyikannya bersama.
Dari segi musikalitas, lagu-lagu Habib Syech juga menawarkan variasi yang menarik. Secara umum, ada dua jenis musik pengiring yang sering digunakan, yakni musik rebana murni dan perpaduan antara rebana dengan alat musik modern seperti keyboard. Keduanya memiliki daya tarik masing-masing dan memberikan nuansa yang berbeda dalam setiap penampilan. Kombinasi ini menciptakan harmoni yang khas, membuat setiap lagu terdengar semakin merdu dan menggugah perasaan.
Perbedaan penggunaan alat musik ini juga terlihat dalam berbagai format penyajian. Saat tampil secara langsung di atas panggung, Habib Syech lebih sering menggunakan musik rebana murni untuk mempertahankan kesan tradisional dan sakral. Sementara itu, dalam rekaman kaset atau VCD maupun fisik CD, perpaduan antara rebana dan alat musik modern lebih sering digunakan. Hal ini memberikan pengalaman mendengarkan yang lebih dinamis dan variatif, sesuai dengan kebutuhan dan selera pendengar yang beragam.
Perpaduan antara alat musik rebana dan instrumen modern semakin memperkaya keindahan lagu-lagu Habib Syech. Ditambah dengan suara vokal khasnya yang merdu dan lantunan harmonis dari backing vocal Ahbaabul Musthofa, lagu-lagu ini semakin memikat hati para pendengar. Harmoni yang tercipta dalam setiap lagu tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga membawa suasana religius yang penuh makna. Maka, menikmati lagu-lagu Habib Syech bukan sekadar mendengarkan musik, tetapi juga merasakan keindahan spiritual yang mendalam.
Pada tahun 2014, label RPM (Royal Prima Musikindo) merilis album spesial Ramadhan berjudul The Best Sholawat, yang menghadirkan kumpulan lagu-lagu terbaik qasidah dan shalawat Habib Syech. Album ini terdiri dari empat volume, masing-masing berisi sembilan lagu pilihan yang sering dinyanyikan dalam konser atau acara Sholawat di berbagai kota. Lima lagu baru turut dimasukkan dalam album ini, yaitu "Al'Itirof/Tombo Ati, Lir Ilir, Padang Bulan, Kisah Sang Rasul, & Al Madad". Keistimewaan album ini terletak pada kompilasi lagu-lagu terbaik Habib Syech, baik dalam format digital maupun fisik, menjadikannya sebagai persembahan istimewa bagi para pecinta shalawat dan pecinta lagu religi.
Setahun kemudian, pada 2015, kembali merilis album bertajuk 'Untaian Nada Rindu Al Musthofa', yang berisi enam lagu pilihan dengan nuansa shalawat & qasidah yang khas. Lagu utama dalam album ini adalah Alangkah Indahnya/Ya Rasulallah, sebuah lagu yang diaransemen ulang dari karya grup nasyid asal Malaysia, Raihan. Dengan konsep yang lebih intim dan penuh kerinduan kepada Rasulullah, album ini menjadi salah satu karya yang menambah kekayaan musik Islami di Indonesia.
Album
[sunting | sunting sumber]- Qasidah Pilihan, vol. 1 (2005)
- Qasidah Pilihan, vol. 2 (2006)
- Qasidah Pilihan, vol. 3 (2007)
- Qasidah Pilihan, vol. 4 (2008)
- Qasidah Pilihan, vol. 5 (2009)
- Qasidah Pilihan, vol. 6 (2010)
- Qasidah Pilihan, vol. 7 (2011)
- Qasidah Pilihan, vol. 8 (2012)
- Qasidah Pilihan, vol. 9 (2013)
- The Best Sholawat vol. 1 - vol. 4 (2014)
- Untaian Nada Rindu Al Musthofa (2015)
- Qasidah Terpopuler vol. 1 & vol. 2 (2017)
- Sholawat Terpopuler (2017)
- Tholama Asyku (2017)
- Qosidah Burdah (2022)
Single
[sunting | sunting sumber]- Allahul Kafi (Live Version) (2021)
- Labbaik Allahumma Labbaik (2022)
Album live
[sunting | sunting sumber]- Qasidah Pilihan Untuk Mencapai Tujuan (2020)
- Sholawat Merdu Penyejuk Qolbu [LIVE] (2020)
- The Best Live Sholawat vol. 1 - vol. 12 (2021-2022)
Singel
[sunting | sunting sumber]- Allahul Kafi [LIVE] (2021)
- Labbaik Allahumma Labbaik (2021)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "About Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf". YouTube.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Lagi, Habib Syech Pimpin Shalawat Bersama di Astambul". Tribunnews.com. Diakses tanggal 31 Januari 2017.
- "Solo Bersalawat Bersama Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf". MerahPutih. Diakses tanggal 31 Januari 2017.
- "Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf dan Ribuan Umat Muslim Riau Bersalawat untuk Kesatuan NKRI di Masjid Agung An Nur Pekanbaru". PotretNews.com. Diakses tanggal 31 Januari 2017.
- "5000 Lebih Warga NU Bersalawat di Lapangan Renon Denpasar". Tribunnews.com. Diakses tanggal 31 Januari 2017.
- "Syech". Syech.com. Diakses tanggal 31 Januari 2022.