Pemancungan
Pemancungan atau pemenggalan atau resminya hukum pancung adalah tindakan memisahkan kepala dari badan manusia atau binatang. Biasanya dilakukan dengan kapak, pedang, maupun guillotine. Orang yang melakukan tindakan ini disebut pemancung atau pemenggal.
Kalimat memancung bisa merujuk kepada sebuah acara/upacara tertentu, untuk memisahkan kepala dari badan yang telah mati. Pemenggalan kepala ini biasanya untuk sebuah piala, sebuah peringatan, untuk menghilangkan identitas korban, krionik dan alasan lainnya.
Pemenggalan leher sangat fatal akibatnya, dalam hitungan detik ke menit ketika terjadi adanya kematian pada otak tanpa sokongan salah satu anggota tubuh.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Memancung telah digunakan sebagai salah satu bentuk hukuman yang telah dilakukan selama pada masa seribu tahun. Pemancungan dengan menggunakan pedang, kapak, bahkan dengan senjata militer kadang-kadang dianggap sebagai salah satu cara terhormat untuk mati bagi seorang bangsawan, yang beranggapan bahwa sebagai prajurit, sudah seharusnya berharap mati dengan pedang dalam situasi apapun. Di Inggris ada anggapan bahwa pemancungan sebagai hak istimewa para pria terhormat. Pemancungan ini membedakan dari hukuman tidak terhormat (keji) dari membakar seseorang hidup-hidup di atas tumpukan kayu. Pada abad pertengahan di Inggris, sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh bangsawan akan dihukum pancung, bagi para pelaku bangsawan pria, termasuk ksatria, akan digantung, diseret dan ditarik dengan kuda. Untuk pelaku wanita akan dibakar hidup-hidup di atas tumpukan kayu.
Tokoh terkenal yang dihukum pancung
[sunting | sunting sumber]Alkitab
[sunting | sunting sumber]Tiongkok
[sunting | sunting sumber]Inggris
[sunting | sunting sumber]- Anne Boleyn (1536)
- Catherine Howard (1542)
- Lady Jane Grey (1554)
- Mary, Ratu Skotlandia (1587)
- Sir Walter Raleigh (1618)
- Charles I, Raja Inggris dan Skotlandia (1649)
- Blackbeard (1718)
Amerika Kolonial
[sunting | sunting sumber]- Panama: Id (1519)
Revolusi Prancis
[sunting | sunting sumber]Irak
[sunting | sunting sumber]- Shosei Koda
- Kim Sun-il
- Kenneth Bigley
- Nick Berg
- Eugene Armstrong
- Jack Hensley
- Maher Kemal
- Barzan Ibrahim at-Tikriti
Swiss
[sunting | sunting sumber]- Wildhans von Breitenlandenberg dan 61 sahabatnya selama Pengepungan Greifensee dalam Perang Zürich Lama (1444).