Lompat ke isi

Istilah anatomi untuk lokasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Istilah anatomi lokasi)
berbagai jenis poros, ditunjukkan pada seekor kuda.
Rujukan arah anatomis

Istilah anatomi untuk lokasi dikembangkan untuk membantu mendeskripsikan anatomi hewan, dan mendeskripsikan posisi-posisi umum dari suatu hewan. Istilah-istilah tersebut menggunakan kata-kata dari Bahasa Latin dan Yunani.

Pembukaan

[sunting | sunting sumber]
Karena perbedaan struktur tubuh manusia dan hewan lainnya, istilah-istilah berbeda digunakan tergantung neuraksis (poros sistem saraf tengah), dan apakah hewan tersebut vertebrata atau invertebrata.

Istilah-istilah standar meungkinkan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu untuk menyampaikan informasi mengenai tubuh dan organ hewan. Kebanyakan dari informasi ini sudah distandarisasikan pada kosakata-kosakata yang sudah disetujui (Gray's Anatomy) untuk hewan dan manusia.

Untuk manusia dan hewan lainnya yang berdiri dengan dua kaki (bipedalisme), istilah yang digunakan berbeda dengan yang digunakan pada hewan berkaki empat (kuadrupedalisme).[1] Manusia dicirikan menggunakan posisi berdiri dengan kedua tangan terentang.[2] Dengan posisi tersebut, bagian "atas" manusia adalah kepala, bagian "atas" seekor anjing dapat berupa punggungnya, sementara bagian "atas" seekor ikan sebelah dapat berupa sisi kanan atau kirinya. Istilah khas digunakan untuk mendeskripsikan hewan tanpa tulang belakang, karena keragaman jenis bentuk dan simetri.[3]

Istilah utama

[sunting | sunting sumber]

Superior dan inferior

[sunting | sunting sumber]

Superior berarti atas; inferior berarti bawah. Pada manusia memiliki makna kepala dan kaki, sementara pada hewan berarti punggung dan bawah.

Anterior dan posterior

[sunting | sunting sumber]

Anterior berarti depan; posterior berarti belakang.

Medial dan lateral

[sunting | sunting sumber]

Medial berarti garis tengah, sementara lateral adalah sisi-sisinya. Istilah "kanan" dan "kiri" juga digunakan, atau alternatif Latinnya, dexter (kanan) dan sinister (kiri).

Proksimal dan distal

[sunting | sunting sumber]

Proksimal dan distal digunakan untuk mencirikan bagian atau fitur tubuh yang dekat (proksimal) atau jauh (distal) dar massa utama tubuh. Sebagai contoh, pada manusia, lengan adalah proksimal sementara tangannya distal.

Seperti yang dicontohkan di atas, kedua istilah ini umum digunakan saat mencirikan anggota gerak seperti sirip, tentakel dan lengan.

Terminologi ini juga diaplikasikan pada biologi molekuler, digunakan untuk merujuk posisi atom molekul pada suatu senyawa.[4]

Sentral dan periferal

[sunting | sunting sumber]

Kedua istilah ini digunakan untuk merujuk jarak ke atau dari pusat sesuatu.[5]

Sentral mendeskripsikan sesuatu yang dekat ke pusat, seperti pembuluh darat utama di tubuh manusia dan hewan.

Periferal merujuk kepada sesuatu yang jauh dari pusat sesuatu. Sebagai contoh, tangan manusia periferal relatif ke tubuh.

Superfisial dan dalam

[sunting | sunting sumber]

Dalam mendeskripsikan sesuatu yang jauh dari permukaan organisme, sementara superfisial merujuk sesuatu yang lebih dekat ke permukaan organisme.

Sebagai contoh, pada kulit, epidermis suerfisial ke subkutis

Dorsal dan ventral

[sunting | sunting sumber]

Kedua istilah ini, digunakan pada anatomi dan embriologi, mendeskripsikan sesuatu di bagian belakang (dorsal) atau di depan/perut (ventral) organisme

Permukaan dorsal organisme merujuk ke punggung atau bagian atas organisme. Pada pembahasan mengenai tengkorak, dorsal merujuk ke bagian atas.

Permukaan ventral merujuk ke bagian depan atau bawah organisme.

Sebagai contoh, pada ikan, sirip pektoralnya dorsal ke sirip anal, namun ventral ke sirip dorsal.

Kranial dan kaudal

[sunting | sunting sumber]
Pada tengkorak manusia, istilah rostral dan kaudal diadaptasikan ke neuraksis melengkung Hominidae

Istilah spesifik mencirikan seberapa dekat atau jauh sesuatu ke kepala atau ekor hewan. Untuk mendeskripsikan jarak sesuatu ke kepala hewan, tiga istilah berbeda digunakan:

  • Rostral mendeskripsikan sesuatu ke wilayah mulut (oral) atau hidung (nasal). Sebagai contoh, pada otak, bagian paling rostralnya adalah ujung lobus frontal.
  • Kranial atau sefalik mendeskripsikan seberapa dekatnya sesuatu ke kepala organisme
  • Kaudal mendeskripsikan seberapa dekatnya sesuatu ke ujung ekor organisme.

Sebagai contoh, pada kuda, matanya kaudal ke hidung, dan rostral ke bagian belakang kepala.

Istilah ini umumnya dipakai di kedokteran hewan dan jarang di kedokteran manusia.[6][7][8]

Pada manusia, "kranial" dan "sefalik" digunakan untuk merujuk tengkorak, namun "kranial" lebih sering digunakan. Istilah "rostral" jarang digunakan pada anatomi, kecuali pada embriologi, dan lebih merujuk ke bagian depan muka daripada aspek superior dari organisme. Istilah "kaudal" juga lebih sering digunakan pada embriologi. Hal ini karena otak terletak di bagian superior kepala, sementara hidungnya di bagian anterior. Oleh karena itu, "poros rostrokaudal" merujuk ke bentuk mirip huruf "C".

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dyce, K. M. (2010). Textbook of veterinary anatomy (edisi ke-4th). St. Louis, Mo.: Saunders/Elsevier. ISBN 978-1-4160-6607-1. OCLC 434318839. 
  2. ^ Gray's Anatomy 2016, pxvi-xvii.
  3. ^ Kardong, Kenneth V. (2019). Vertebrates : comparative anatomy, function, evolution (edisi ke-Eighth). New York, NY. ISBN 978-1-259-70091-0. OCLC 1053847969. 
  4. ^ Singh, S (8 March 2000). "Chemistry, design, and structure-activity relationship of cocaine antagonists". Chemical Reviews. 100 (3): 925–1024. doi:10.1021/cr9700538. PMID 11749256. 
  5. ^ Hyman, Libbie Henrietta (1979). Hyman's Comparative vertebrate anatomy. Marvalee H. Wake (edisi ke-3rd). Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-87011-1. OCLC 4638468. 
  6. ^ Hickman, Cleveland P., Jr. (2003). Animal diversity. Larry S. Roberts, Allan Larson (edisi ke-3rd). Boston: McGraw-Hill. ISBN 0-07-234903-4. OCLC 49225602. 
  7. ^ Miller, Stephen A. (2002). General zoology laboratory manual (edisi ke-5th). Boston Mass.: McGraw-Hill. ISBN 0-07-252837-0. OCLC 61199892. 
  8. ^ Ruppert, EE; Fox, RS; Barnes, RD (2004). Invertebrate zoology : a functional evolutionary approach (edisi ke-7th). Thomson, Belmont: Thomson-Brooks/Cole. ISBN 0-03-025982-7.