Jarak kelahiran
Jarak kelahiran merupakan selang waktu kelahiran antara satu dengan selanjutnya. Jarak kelahiran terlalu dekat akan meningkatkan risiko kesehatan pada ibu hamil dan anak. Menurut WHO jarak kehamilan yang dianjurkan 2-3 tahun. Interval tersebut dapat menurunkan risiko kematian anak dan janin serta berdampak positif terhadap kesehatan ibu.[1]
Faktor yang mempengaruhi jarak kelahiran
[sunting | sunting sumber]Beberapa faktor yang dapat memperpanjang jarak kelahiran yaitu keluarga berencana dengan penggunaan kontrasepsi, menyusui secara penuh, krisis ekonomi dan wabah. Sementara itu tingkat ekonomi rendah, dan ajaran agama dapat memperpendek interval kelahiran. Penelitian yang dilakukan Bavel dan Kok (2004) di Belanda pada periode 1820-1885 menunjukkan umat Katolik dan Protestan Ortodoks memiliki jarak kelahiran lebih rendah dibanding Protestan Liberal karena pencegahan pemberian ASI.[2][3][4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Cicely., Marston, (2007). Report of a WHO technical consultation on birth spacing, Geneva, Switzerland, 13-15 June 2005. World Health Organization, Department of Making Pregnancy Safer (MPS), Department of Reproductive Health and Research, (RHR). OCLC 166309294.
- ^ Ganatra, Bela; Faundes, Anibal (2016-10-01). "Role of birth spacing, family planning services, safe abortion services and post-abortion care in reducing maternal mortality". Best Practice & Research Clinical Obstetrics & Gynaecology. Ending Preventable Maternal and Newborn Deaths (dalam bahasa Inggris). 36: 145–155. doi:10.1016/j.bpobgyn.2016.07.008. ISSN 1521-6934.
- ^ Tommaselli, Giovanni A.; Guida, Maurizio; Palomba, Stefano; Barbato, Michele; Nappi, Carmine (2000-04-01). "Using complete breastfeeding and lactational amenorrhoea as birth spacing methods". Contraception (dalam bahasa English). 61 (4): 253–257. doi:10.1016/S0010-7824(00)00101-3. ISSN 0010-7824.
- ^ Van Bavel, Jan; Kok, Jan (2004-06-01). "Birth Spacing in the Netherlands. The Effects of Family Composition, Occupation and Religion on Birth Intervals, 1820–1885". European Journal of Population / Revue européenne de Démographie (dalam bahasa Inggris). 20 (2): 119–140. doi:10.1023/B:EUJP.0000033860.39537.e2. ISSN 1572-9885.