Kofukuji
Kōfuku-ji | |
---|---|
Tōkondō dan Gōjūnotō di Kōfuku-ji | |
Informasi | |
Denominasi | Hossō |
Tokoh yang dipuja | Shaka Nyorai (Śākyamuni), Yakushi Nyorai (Bhaisajyaguru) |
Didirikan | 669 |
Pendiri | Kaisar Tenji |
Alamat | 48 Noboriōji-chō, Nara, Prefektur Nara |
Negara | Jepang |
Situs | homepage |
Kōfuku-ji adalah sebuah kuil Buddha di kota Nara, Jepang. Kuil ini adalah pusat utama aliran Hossō dan salah satu dari delapan Bangunan Bersejarah di Kota Kuno Nara yang masuk daftar Situs Warisan Dunia UNESCO di Jepang.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kōfuku-ji dibangun pada tahun 669 oleh Kagami-no-Ōkimi (鏡大君), istri Fujiwara no Kamatari, sebagai nazar agar suaminya sembuh dari penyakit. Tempat pertama kali dibangun di Yamashina, Provinsi Yamashiro (kini Kyoto). Pada tahun 672, kuil ini dipindahkan ke Fujiwara-kyō, kota kekaisaran pertama Jepang yang meniru pola grid ortogonal kota Chang'an. Pada tahun 710 kuil ini dibongkar untuk kedua kalinya dan dipindahkan ke lokasinya yang sekarang, sisi timur ibu kota baru, Heijō-kyō, kini Nara.
Kōfuku-ji adalah kuil utama Klan Fujiwara, dan makmur selama keluarga Fujiwara berjaya. Kuil ini tidak hanya pusat penting bagi agama Buddha, tetapi juga mempertahankan pengaruh atas pemerintah kekaisaran, dan dalam beberapa kasus bahkan dengan "cara agresif".[1] Ketika kebanyakan kuil Nanto Shichi Daiji seperti Tōdai-ji - mulai mundur ketika ibu kota dipindahkan ke Heian-kyō (Kyoto), Kōfuku-ji tetap penting karena kaitannya dengan keluarga Fujiwara. Kuil ini berkali-kali rusak dan hancur akibat perang saudara dan kebakaran, dan dibangun kembali beberapa kali pula, meskipun akhirnya beberapa bangunan penting seperti nandaimon, chūmon dan koridor belum pernah dibangun kembali.
Arsitektur
[sunting | sunting sumber]Denah lengkap
[sunting | sunting sumber]食堂 | |||||
西 金 堂 東 金 堂 | |||||
南円堂 | 五重塔 | ||||
Tōkondō (Balairung Emas Timur)
[sunting | sunting sumber]Sejarahnya, Kofukuji memiliki tiga Balairung Emas yang dinamakan sesuai lokasinya di komplek kuil. Balairung Emas Timur terletak di sebelah timur Balairung Emas Tengah dan berhadapan dengan Balairung Emas Barat (di sebelah barat). Balairung Emas Timur dibangun atas perintah Kaisar Shōmu untuk mendoakan kesembuhan bagi sang bibi, Kaisarina Genshō yang telah turun tahta. Setelah bangunan diselesaikan pada tahun 726, pada altar dimasukkanlah Triad Yakushi Nyorai; Buddha Pengobatan beserta pengikutnya, Gakkō Bosatsu dan Nikkō Bosatsu, ditambah pula Monju Bosatsu, Yuima, Empat Raja Langit, serta Dua Belas Jenderal Langit. Selama berabad-abad, Balairung Timur telah lima kali terbakar, terakhir kali adalah pada tahun 1411. Bangunan yang berdiri sekarang merupakan hasil karya tahun 1415. Walau secara teknis merupakan hasil karya pengrajin zaman Muromachi (1338-1573), arsitektur kuil ini sengaja dibangun dengan gaya zaman Nara (710-784) yang lebih kuno, antara lain diperlihatkan dengan beranda tertutup hingga bagian muka kuil, tiga tingkat braket yang menopang atap, atap limas serta lantai dengan ubin dari batu.
Balairung Timur dilengkapi dengan sebuah pagoda kayu beratap lima di sebelah kanan.
Chūkondō (Balairung Emas Tengah)
[sunting | sunting sumber]Istilah Balairung Emas merujuk kepada bangunan di dalam komplek kuil yang berfungsi sebagai tempat penghormatan bagi satu atau lebih tokoh Buddhis. Arti balairung emas adalah karena patung-patung ini disepuh emas, kemudian di dalam altar diberi penerangan berupa lilin atau lampu minyak, menyebabkan pantulan terang yang menyebar di sekeliling ruangan;hal ini melambangkan ajaran dan kebijaksanaan Buddha yang menerangi dunia.
Sejarahnya, Kofukuji memiliki 3 balairung emas. Yang tertua dan terpenting dari semuanya ialah Balairung Emas Tengah, dinamakan demikian karena posisinya berada di antara Balairung Timur dan Barat, tepat di tengah-tengah komplek kuil. Didirikan antara tahun 710 hingga 714 oleh perintah Fujiwara no Fuhito, dalam balairung ini memuliakan Shaka Nyorai (Sakyamuni) dengan empat Boddhisatwa, Empat Jenderal Langit, serta Miroku. Selama beberapa abad, bangunan ini tujuh kali terbakar. Sebelum zaman modern, dengan dukungan keuangan dari Klan Fujiwara, Bakufu dan rakyat Provinsi Yamato, bangunan ini didirikan berkali-kali (total 6 kali), sebelum terbakar lagi untuk ketujuh kalinya pada tahun 1717. Pada akhir abad ke-16, karena dana yang tidak mencukupi, pembangunan kembali balairung memakan waktu lebih dari 100 tahun. Tepatnya pada tahun 1819, bangunan baru didirikan namun dengan skala lebih kecil yang sifatnya sementara. Selama lebih dari 100 tahun berikutnya, bangunan ini dibiarkan terbengkalai dan rusak berat sehingga harus dirobohkan seluruhnya pada tahun 2000.
Pembangunan baru direncanakan di atas situs yang asli, dan mulai dibangun secara besar-besaran. Dalam tiga abad, Balairung Emas Tengah dibangun lagi sesuai bentuk aslinya, mengikuti gaya arsitektur zaman Nara; antara lain dengan melihat dari materi arkeologi, catatan sejarah serta lukisan kuno. Pembukaan bangunan baru diikuti dengan upacara dilakukan dari tanggal 7 Oktober hingga 11 Oktober 2018. Balairung Emas Tengah kini telah dibuka untuk umum.
Hokuendō (Balairung Segi Delapan Utara)
[sunting | sunting sumber]Sejarah Balairung Segi Delapan Utara bermula pada tahun 720, ketika Kaisarina Genmei yang telah turun tahta bersama Kaisarina Gensho bersama-sama memerintahkan Pangeran Nagaya untuk mendirikan kuil peringatan.[2] Balairung generasi pertama disucikan pada tahun 721, setahun setelah kematian sang pendiri Kofukuji, Fujiwara no Fuhito (659-720).
Bentuk segi delapan dirancang mengikuti stupa agama Buddha. Setelah bangunan terbakar habis pada tahun 1049, pembangunan dilakukan kembali dengan segera. Bangunan kembali musnah dilalap api dalam peristiwa "Pembakaran Ibukota Selatan" oleh tentara Taira no Shigehira pada tahun 1181. Setelah kehancuran tersebut, bangunan didirikan kembali. Berbagai patung diukir oleh pengrajin ternama dari zaman Kamakura bernama Unkei. Tiga patung (kini ditetapkan sebagai harta nasional) yang diukir dari periode itu masih tetap terjaga hingga kini; Miroku Nyorai (Maitreya) beserta patung berdiri Mujaku (Asanga) dan Seshin (Vasubandhu). Balairung ini selamat dari kebakaran besar tahun 1327 dan 1717, sehingga menjadi struktur tertua di komplek kuil bersama Pagoda Tiga Tingkat.[2]
Nan'endō (Balairung Segi Delapan Selatan)
[sunting | sunting sumber]Nan'endō generasi pertama didirikan pada tahun 813, merupakan kuil yang dibangun klan Fujiwara sebagai kenang-kenangan akan Fujiwara no Uchimaro, meninggal setahun sebelumnya. Berada di ujung Taman Nara, kuil ini merupakan situs ke-9 dalam rangkaian Ziarah Saigoku Kannon. Sejak pendiriannya, Kofukuji telah menjadi kuil utama klan Fujiwara, teristimewa sekali Nan'endō. Bangunan ini selama berabad-abad runtuh karena terbakar dan dibangun lagi. Bangunan yang sekarang ialah generasi ketiga, dibangun antara tahun 1741-1789. Walaupun didirikan pada Periode Edo, gaya bangunannya sengaja mengikuti arsitektur zaman Nara. Bangunan ini juga terinspirasi dari Balairung Segi Delapan Utara (diselesaikan tahun 1210).[2]
Tokoh utama yang dimuliakan di sini adalah Fukukensaku Kannon ditambah Empat Jenderal Langit.[2] Patung Kannon tersebut diukir oleh pengrajin Kokei dan muridnya selama 15 bulan (selesai tahun 1189). Sebelumnya di sini terdapat pula enam patung paderi dari Sekolah Hosso yang diukir pada periode sama. Patung-patung ini sekarang disimpan di Balai Harta Nasional Kofukuji. Nan'endo hanya dibuka untuk umum setahun sekali pada tanggal 17 Oktober.[2]
Gōjūnotō (Pagoda Lima Tingkat)
[sunting | sunting sumber]Pagoda Lima Tingkat Kofukuji awalnya didirikan pada tahun 730 oleh Komyo, putri Fujiwara no Fuhito yang naik tahta menjadi Kaisar wanita. Pagoda generasi zaman Nara dibangun setinggi 45 meter, menjadi struktur buatan manusia tertinggi di Jepang kuno.
Sepanjang sejarah, bangunan ini telah musnah terbakar sebanyak lima kali dan bangunan generasi yang sekarang berdiri merupakan hasil karya tahun 1426. Dibangun seluruhnya dari bahan kayu tanpa paku, bangunan ini memiliki total tinggi 50,1 meter, membuatnya menjadi pagoda tertinggi kedua di Jepang saat ini. Struktur ini sengaja dibuat mengikuti gaya zaman Nara yang terdahulu. Bagian luar dicat merah, sementara bagian dalam tidak diwarnai.
Pagoda kecil dari batu kristal beserta sutra disimpan pada masing-masing tingkatan. Pada awalnya di dalam tingkat pertama terdapat empat gambar Amida (Amitabha), Miroku (Maitreya), Yakushi (Bhaisajyaguru) dan Shaka (Shakyamuni). Pada suatu waktu gambar-gambar ini digantikan dengan lukisan triad (kombinasi tiga tokoh); Seishi (Mahasthamaprapta)-Amida-Kannon (Avalokitesvara) di sisi barat;Daimyousou-Miroku-Houonrin di sisi utara;Gakko-Yakushi-Nikko di sisi timur;Fugen (Samantabhadra)-Shaka (Shakyamuni)-Monju (Manjushri) di sisi selatan.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Altar Balairung Timur yang didominasi Triad Yakushi Nyorai
-
Braket di Balairung Timur
-
Fukukensaku Kannon di Balairung Segi Delapan Selatan
-
Pagoda Tingkat Tiga
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ John Bowring, pp.218-219
- ^ a b c d e "The Kohfukuji Temple Complex". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-29. Diakses tanggal 2014-01-27.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- John Bowring, Richard (2005). The religious traditions of Japan. Cambridge University Press. hlm. 77–78. ISBN 0-521-85119-X.
- Noma, Seiroku (2003). The Arts of Japan: Ancient and medieval. Kodansha International. hlm. 84–85. ISBN 4-7700-2977-2.
- Tony Gibb "By Bike Around Saigoku"