KRI Todak (631)
Karier (ID) | |
---|---|
Produksi | PAL Indonesia, Surabaya |
Mulai dibuat | |
Diluncurkan | 1999 |
Harga Unit | - |
Ditugaskan | 2000 |
Status | Masih bertugas |
Pelabuhan utama | Armada Barat TNI-AL |
Karakteristik umum | |
Berat benaman | 445 ton (muatan penuh) |
Panjang | 5.810 meter (19.061,68 ft) |
Panjang garis air | 544 meter (1.784,78 ft) |
Lebar | 762 meter (2.500,00 ft) |
Draft | 285 meter (935,04 ft) |
Tenaga penggerak | Mesin Diesel 2 x 3.025 HP |
Kecepatan | 27 knot (jelajah) 29,6 knot (maksimum) 15 knot (ekonomis) |
Awak kapal | 47 orang |
KRI Todak (631) merupakan kapal pertama dari kapal perang jenis Kapal patroli cepat kelas Todak milik TNI AL. Dinamai menurut nama ikan Todak.
Bertugas sebagai armada patroli cepat yang beroperasi di laut dangkal, dan sebagai kapal perang anti kapal permukaan. Termasuk dalam kelas Todak antara lain KRI Hiu (634) dan KRI Layang (805) dan KRI Lemadang (632).
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pembangunan
[sunting | sunting sumber]KRI Todak merupakan kapal pertama dalam seri FPB-57 Nav V yang dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh PT. PAL, Surabaya untuk TNI Angkatan Laut. Seri ini merupakan pengembangan dari seri sebelumnya. KRI Todak diluncurkan dari galangan pada tahun 1999 dan masuk ke jajaran armada TNI Angkatan Laut pada tahun 2000 sebagai bagian dari Satuan Kapal Patroli, Koarmabar.
Nama
[sunting | sunting sumber]Dinamai menurut nama ikan Todak. Sebelumnya nama Todak pernah digunakan pada kapal buatan Yugoslavia tipe BS yang berada di bawah kendali Komando Armada RI Kawasan Timur pada tahun 1960-1970.
Kapal
[sunting | sunting sumber]Data Teknis
[sunting | sunting sumber]KRI Todak memiliki bobot pada muatan penuh 445 ton. Dengan dimensi 58,10 meter x 7,62 meter x 2,85 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft menghasilkan 8,850 shp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 27 knot. Diawaki oleh maksimal 53 pelaut.
Persenjataan
[sunting | sunting sumber]KRI Todak dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah:
- Dalam waktu dekat akan dipersenjatai 2 rudal permukaan-ke-permukaan C 802 buatan Tiongkok dengan jangkauan maksimal sekitar 130 Km
- 1 Meriam Bofors SAK 57/70 berkaliber 57mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 Km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal LIROD Mk. 2.
- 1 Meriam Bofors SAK 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 300 rpm, jangkauan 12 Km untuk target permukaan dan udara.
- 2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
Sensor dan elektronis
[sunting | sunting sumber]KRI Todak diperlengkapi perangkat perang elektronik DR-3000 intercept dan peluncur Dagie decoy RL untuk pengecoh rudal musuh.
Penugasan
[sunting | sunting sumber]Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Penugasan selama tahun 2016 berada di perairan natuna untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI di titik batas laut ZEE Republik Indonesia
Perwira yang pernah bertugas
[sunting | sunting sumber]- Laksamana Madya TNI Sumardjono yang baru dilantik sebagai KASAL adalah mantan komandan KRI Todak.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Sumber
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) http://www.cvl.iis.u-tokyo.ac.jp/~kazmi/KRI.html Diarsipkan 2007-08-12 di Wayback Machine.
- (Inggris) http://www.hazegray.org/worldnav/asiapac/indones.htm
- (Inggris) http://p073.ezboard.com/fwarships1discussionboardsfrm16.showMessage?topicID=956.topic&index=[pranala nonaktif permanen]