Lompat ke isi

Budaya Eropa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kebudayaan Eropa)

Budaya Eropa atau kebudayaan Eropa berakar dalam seni, arsitektur, musik, sastra, dan filsafat yang berasal dari perpaduan budaya dari daerah-daerah di Eropa.[1] Kebudayaan Eropa sebagian besar berakar pada apa yang sering disebut sebagai "warisan budaya umum" yang dimilikinya.[2] Pembentukan kebudayaan Eropa dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani, kebudayaan Romawi kuno, dan kebudayaan Kelt. Hasil kebudayaan Eropa antara lain seni arsitektur, seni patung, seni lukis serta pemikiran filsafat, agama dan ilmu. Kebudayaan Eropa juga menghasilkan salah satu aksara yang paling banyak digunakan di dunia, yaitu aksara Latin.[3]

Elemen-elemen

[sunting | sunting sumber]

Akibat banyaknya sudut pandang yang dapat digunakan pada subyek ini, tidaklah mungkin membentuk sebuah konsep kebudayaan Eropa yang tunggal dan dapat merangkul semua.[4] Meskipun demikian, ada elemen-elemen inti yang pada umumnya disepakati sebagai pembentuk dasar kebudayaan Eropa modern.[5] Salah satu daftar elemen-elemen tersebut yang diajukan oleh K. Bochmann antara lain:[6][7]

  • Sebuah warisan rohani dan budaya umum yang berasal dari Dunia Yunani-Romawi kuno, Kekristenan, Renaisans dan Humanisme, pemikiran politik dari Pencerahan, dan Revolusi Prancis, serta perkembangan Modernitas, termasuk semua jenis sosialisme.
  • Sebuah budaya materi yang dinamis dan kaya yang telah diperluas ke benua lainnya sebagai akibat dari industrialisasi dan kolonialisme selama "Great Divergence".
  • Sebuah konsep spesifik atas individu diungkapkan oleh keberadaan, dan penghormatan, sebuah legalitas yang menjamin hak asasi manusia dan kebebasan berpolitik.
  • Sebuah pluralitas berbagai negara dengan tatanan politik yang berbeda, yang dipaksa untuk hidup berdampingan dalam satu atau lain cara.
  • Penghormatan pada masyarakat, negara dan bangsa di luar Eropa.

Berting mengatakan bahwa poin-poin tersebut sesuai dengan "realisasi yang paling positif di Eropa".[8] Konsep mengenai kebudayaan Eropa umumnya terkait dengan definisi klasik dari dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Eropa merupakan himpunan dari prinsip-prinsip filosofis, sastra, ilmu, politik, dan seni yang membedakannya dari peradaban lainnya. Banyak dari himpunan tradisi dan pengetahuan ini terkumpul dalam kanon Barat.[9]

Seni Eropa mencakup sejarah seni rupa di Eropa. Seni prasejarah Eropa dimulai sebagai seni lukisan goa dan lukisan di batu, serta merupakan ciri khas dari periode antara Paleolitikum dan Zaman Besi.[10] Kesenian di Eropa tersusun menjadi sejumlah periode dengan gaya tertentu yang mana secara historis saling tumpang tindih satu sama lain sebagaimana gaya yang berbeda berkembang juga di wilayah yang berbeda. Secara keseluruhan periode-periode tersebut adalah Klasik, Bizantium, Abad Pertengahan, Gotik, Renaisans, Barok, Rokoko, Neoklasik, dan Modern, Paskamodern.[11]

Filsafat Eropa adalah suatu untaian yang dominan dalam filsafat global, dan merupakan pusat penelitian filsafat di Amerika dan banyak wilayah lain di dunia yang telah berada di bawah pengaruhnya. Sekolah-sekolah filsafat Yunani pada era klasik memberi dasar pada wacana filosofis yang berlanjut hingga sekarang. Pemikiran Kristen memiliki berpengaruh besar pada berbagai bidang filsafat Eropa (sebagaimana filsafat Eropa telah berada pada pemikiran Kristen juga), yang mana terkadang sebagai suatu reaksi. Mungkin salah satu periode filsafat tunggal yang terpenting sejak era klasik adalah Abad Pencerahan dan Renaisans. Terdapat banyak perbedaan pendapat atau konflik mengenai nilai-nilainya dan bahkan skala waktunya.

Masakan dari negara-negara Barat beragam dengan sendirinya, walau ada karakteristik umum yang membedakan masakan Barat dari masakan-masakan negara Asia dan lainnya. Dibandingkan dengan masakan tradisional berbagai negara Asia, misalnya, daging lebih menonjol dan penting dalam ukuran penyajiannya. Serupa dengan beberapa masakan Asia, masakan Barat juga menekankan pentingnya saus sebagai bahan penyedap, bumbu masak, atau yang menyertainya (antara lain karena sulitnya bumbu-bumbu meresap dalam potongan daging besar yang digunakan dalam masakan Barat). Roti dari gandum telah lama menjadi sumber pati yang paling umum dalam masakan ini, bersama dengan pasta, dumpling dan kue pastri, meskipun kentang telah menjadi tanaman pangan utama sebagai penghasil karbohidrat dalam pola makan orang-orang Eropa dan diaspora mereka sejak kolonisasi Eropa di Amerika.

Ibu kota Kebudayaan

[sunting | sunting sumber]

Setiap tahun sejak 1985 satu atau lebih kota di seluruh Eropa dipilih sebagai Ibukota Kebudayaan Eropa.

Music popular:

  1. Tears for Fears, The Beatles, The Rolling Stones, Led Zeppelin, Pink Floyd, Queen, Elton John, David Bowie, Deep Purple, Sex Pistols, Eric Clapton, The Clash, Van Morrison, Dire Straits, The Police, Fleetwood Mac, Genesis, George Michael, Pet Shop Boys, Phil Collins, Rod Stewart, The Who, Eurythmics, Dusty Springfield, The Cure, Black Sabbath, Iron Maiden, Judas Priest, Def Leppard, Duran Duran, Oasis, Radiohead, Coldplay, Mumford & Sons, The Smiths, Muse, Gorillaz, Bonnie Tyler, Seal, Elvis Costello, Bee Gees, Spice Girls, Depeche Mode, The Kinks, The Animals, Skepta, Motörhead, UB40, One Direction, Cheryl Cole, Adele, Amy Winehouse, Stormzy;
    (United Kingdom)
  2. U2, Thin Lizzy, The Pogues, The Script, The Undertones, Sinéad O'Connor (Ireland),
  3. Kraftwerk, Can]], Scorpions, Nina Hagen, Trio, Rammstein, Modern Talking, James Last, Paul Kalkbrenner, Felix Jaehn, Kay One, Alex C, Alle Farben, Eko Fresh, Bausa, Capital Bra, Robin Schulz, Bushido, Namika, Scooter, MoTrip, Zedd, Bonez MC, Gzuz (Germany),
  4. ABBA, The Cardigans, The Hives, Roxette, Swedish House Mafia, Avicii, Icona Pop, Zara Larsson (Sweden),
  5. Alan Walker, Madcon, Sigrid, a-ha (Norway),
  6. Björk, Sigur Rós (Iceland),
  7. Lepa Brena, Ceca Ražnatović, Jelena Karleuša, Seka Aleksić, Indira Radić, Dragana Mirković (Serbia),
  8. Giorgio Moroder, Andrea Bocelli, Benny Benassi, The Bloody Beetroots, Mina, Adriano Celentano, Patty Pravo, Toto Cutugno, Laura Pausini, Eros Ramazzotti, Zucchero Fornaciari, Domenico Modugno, Lucio Battisti, Giorgia Todrani, Sabrina Salerno, Ivana Spagna, Eiffel 65, Alexia, Francesco Gabbani, J-ax, Gue Pequeno, Sfera Ebbasta (Italy),
  9. Soulwax, dEUS, Absynthe Minded, The Black Box Revelation, Selah Sue, Girls in Hawaii, Stromae, (Belgium),
  10. Luis Eduardo Aute, Julio Iglesias, The Pinker Tones, Lluis Llach, Enrique Iglesias (Spain),
  11. Édith Piaf, Serge Gainsbourg, Daft Punk, David Guetta, Justice, Bob Sinclar, Martin Solveig, Étienne de Crécy, Yelle, Phoenix, Air, M83, Alizée, C2C, Jean Michel Jarre, Black M, Kenji Girac (France),
  12. Nana Mouskouri, Celine Dion (Greece/France), Helena Paparizou (Greece),
  13. Kati Wolf (Hungary),
  14. Timati, Feduk, T.A.T.u., Rompasso, Gorky Park, Allj, Algie & Kravtsov (Russia),
  15. Sitek, Ewelina Lisowska, Sokół, Tede, Margaret, Donatan, C-BooL, Doda (Poland),
  16. Rasmus Seebach, The Raveonettes, MQ, Agnes Obel, WhoMadeWho (Denmark)
  17. The Legendary Tigerman, The Gift (Portugal)
  18. Alexandra Stan, Inna, Edward Maya, Morandi, Sandu Ciorba (Romania),
  19. HIM, The Rasmus, Nightwish, Alma, Lordi (Finland),
  20. The Nits, Golden Earring, zZz, Nicky Romero, Armin van Buuren, Fedde le Grand, Tiësto, Hardwell, Martin Garrix, Afrojack (Netherlands).

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Inggris) Mason, D. (2015). A Concise History of Modern Europe: Liberty, Equality, Solidarity. Rowman & Littlefield. hlm. 2. 
  2. ^ Cf. Berting (2006:51).
  3. ^ Mash’ud, Imam (2021). Kearifan Lokal Epigrafi Islam Masa Majapahit pada Makam Nisan Troloyo. Jakarta: LIPI Press. hlm. 23. ISBN 978-602-496-203-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-11. Diakses tanggal 2021-09-12. 
  4. ^ Cederman (2001:2) remarks: "Given the absence of an explicit legal definition and the plethora of competing identities, it is indeed hard to avoid the conclusion that Europe is an essentially contested concept." Cf. also Davies (1996:15); Berting (2006:51).
  5. ^ Cf. Jordan-Bychkov (2008:13), Davies (1996:15), Berting (2006:51-56).
  6. ^ K. Bochmann (1990) L'idée d'Europe jusqu'au XXè siècle, quoted in Berting (2006:52). Cf. Davies (1996:15): "No two lists of the main constituents of European civilization would ever coincide. But many items have always featured prominently: from the roots of the Christian world in Greece, Rome and Judaism to modern phenomena such as the Enlightenment, modernization, romanticism, nationalism, liberalism, imperialism, totalitarianism."
  7. ^ Berting 2006, hlm. 52
  8. ^ Berting 2006, hlm. 51
  9. ^ Duran (1995:81)
  10. ^ (Inggris) Oosterbeek, Luíz. "European Prehistoric Art". Europeart. Diakses tanggal 4 December 2012. 
  11. ^ (Inggris) "Art of Europe". Saint Louis Art Museum. Slam. Diakses tanggal 4 December 2012. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]