Lompat ke isi

Penyakit penyimpanan glikogen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penyakit Penyimpanan Glikogen
Glikogen
Informasi umum
Nama lainGlikogenosis, dekstrinosis
SpesialisasiEndokrinologi Sunting ini di Wikidata
TipePenyakit genetik autosom resesif dan terkait kromosom X
PenyebabKelainan genetik
Aspek klinis
Gejala dan tandaHipoglikemia, gagal tumbuh kembang, kelemahan otot, obesitas, hepatomegali
KomplikasiAdenoma hepatoseluler, inflamasi usus, gagal ginjal, sirosis, anemia
Awal muncul3-4 bulan setelah kelahiran atau di atas usia 10 tahun
Durasiakut
DiagnosisPemeriksaan analisa genetik
Prevalensi1 kasus per 20.000-43.000 bayi lahir hidup

Penyakit penyimpanan glikogen (PPG) adalah kelompok kelainan bawaan yang diwariskan secara genetik yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh memetabolisme cadangan glikogen menjadi glukosa.[1][2][3][4]

KPG terbagi dalam 10 tipe. Tipe yang paling umum adalah tipe I, III dan IV. Gejala penyakit ini tergantung kepada enzim yang bermasalah. Namun gambaran umumnya adalah kram otot, kegagalan pertumbuhan, kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia) dan pembengkakan hati (hepatomegali).[1][2][3][5]

Tingkat kejadiannya secara umum adalah 1 kasus per 20.000-43.000 bayi lahir hidup.[5]

Terapi untuk kondisi ini adalah dengan menjaga kestabilan kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.[2][5]

Definisi dan tipe

[sunting | sunting sumber]

Merupakan kelompok penyakit yang diwariskan secara genetik yang ditandai dengan kurangnya atau tidak berfungsinya enzim yang terlibat dalam konversi glikogen menjadi glukosa. Jika masalahnya ada pada enzim yang terlibat dalam sintesis glikogen, maka jumlah glikogen yang diproduksi akan berkurang dan atau akan dihasilkan glikogen yang abnormal. Jika masalahnya ada pada enzim yang terlibat dalam proses pemecahan glikogen menjadi glukosa, maka akan terjadi penurunan kadar gula darah dan penumpukan glikogen di hati dan otot.[2][3][4]

Saat terjadi penurunan gula darah dalam tubuh, sedangkan tubuh membutuhkan energi untuk aktivitas, maka tubuh akan mencari glukosa melalui jalur lain (bukan jalur pemecahan glikogen) yaitu jalur yang disebut glukoneogenesis. Jalur ini memperoleh glukosa menggunakan asam amino dari protein dengan asam laktat dari ginjal dan otot. Proses glukoneogenesis ini akan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah, trigliserida, asam urat, benda keton dan asam laktat.[4][6]

Tipe I adalah kelainan yang paling sering didapatkan. Tipe VIII dan tipe X sekarang dimasukkan ke dalam klasifikasi tipe VI.[2][8]

Pewarisan

[sunting | sunting sumber]

Penyakit ini diwariskan melalui pola:

Pewarisan autosom dominan dan autosom resesif

Pola autosomal resesif. Sebagian besar penyakit penyimpanan glikogen diwariskan dengan pola ini. Dengan cara ini, seseorang bisa menjadi pembawa sifat. Seseorang yang membawa sifat gen akan terlihat sehat namun akan mewariskannya kepada anak mereka. Untuk penyakit ini, kedua orang tua pasien harus membawa sifat gennya untuk menimbulkan penyakit, dengan persentase kemungkinannya 25%.[2][5]

(A) (B) (C)

Pola warisan terkait kromosom X. Pola pewarisan ini ditemukan pada PPG tipe IX. Pada pola ini, pembawa sifat gen adalah sang ibu dan hanya mewariskannya kepada anak laki-lakinya karena anak laki-laki memiliki kromosom X dan Y. Sehingga bila dia mewarisi gen pembawa sifat dari kromosom X ibunya, maka otomatis akan mengekspresikan gen ibu dalam bentuk klinis. Sedangkan anak perempuan memiliki dua gen X sehingga saat mewarisi gen pembawa sifat dari ibunya, tidak akan timbul ekspresi gen karena hanya membawa satu sifat dari dua gen X yang dia miliki.[2][5]

Gejala dan tanda

[sunting | sunting sumber]

PPG tipe I, IV, VI dan IX akan memberikan gambaran penyakit hati, PPG tipe V dan VII akan memberikan gambaran gangguan otot dan tipe III akan memberikan gambaran keduanya.[2][7]

Tanda dan gejala kelompok penyakit ini adalah:[1][2][7]

  • Gangguan pertumbuhan
  • Kadar gula darah yang selalu rendah yang memberikan gejala seperti berkeringat (hiperhidrosis) gemetar (tremor), selalu mengantuk, bingung dan kadang-kadang kejang.
  • Pembesaran hati (hepatomegali)
  • Kelemahan otot, bayi tampak terkulai saat digendong
  • Obesitas
  • Timbul masalah perdarahan dan pembekuan darah
  • Timbul gangguan fungsi ginjal

PPG khususnya tipe I dapat mempengaruhi sistem imunitas sehingga pasien mudah mengalami infeksi. PPG tipe II dapat mengganggu fungsi jantung, otot, hati, sistem saraf dan pembuluh darah. Bila terjadi pada bayi, tipe ini dapat menyebabkan masalah pernapasan dan berakhir dengan gagal fungsi napas.[2][7]

Diagnosis

[sunting | sunting sumber]

Dari anamnesis kemungkinan besar sudah ada riwayat penyakit yang sama di dalam keluarga. Pada pemeriksaan fisis akan didapatkan adanya pembesaran hati, keterlambatan pertumbuhan dan penurunan kekuatan otot.[2][8]

Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat kadar gula darah (dengan hasil rendah), pemeriksaan fungsi hati dan ginjal, pemeriksaan lemak darah dan asam urat, pemeriksaan enzim kreatina kinase dan fungsi pembekuan darah. Ultrasonografi abdomen akan memperlihatkan pembesaran hati. Dokter akan menyarankan untuk pemeriksaan ultrasonografi jantung (ekokardiografi) karena beberapa tipe PPG yang bisa menimbulkan masalah jantung.[2][8]

Diagnosis utama untuk penyakit ini adalah analisis mutasi DNA.[4]

Penatalaksanaan

[sunting | sunting sumber]

Penatalaksanaan penyakit ini tergantung kepada tipe PPG-nya. Secara umum, tujuan terapi adalah stabilisasi kadar gula darah. Terapi terbaik adalah dengan terapi penggantian enzim penyebab penyakit yang kadarnya mengalami penurunan. Terapi diet terutama diet tinggi gula untuk mencegah terjadinya hipoglikemia dengan tepung jagung. Tepung jagung merupakan glukosa yang pelepasannya lambat sehingga mampu mempertahankan kestabilan kadar glukosa darah.[2][8]

Epidemiologi

[sunting | sunting sumber]

Di Amerika dan Eropa, secara umum untuk semua tipe, terdapat 1 kasus dari 20.000-43.000 bayi lahir hidup yang menderita penyakit ini. Penyakit ini tidak terkait dengan ras namun tingkat kejadian PPG tipe VII paling banyak diderita oleh orang keturunan Yahudi Ashkenazi dan Jepang. Penyakit penyimpanan glikogen diderita oleh pria dan wanita dalam jumlah yang sama. Namun untuk PPG tipe VI yang terkait dengan kromosom X, tingkat kejadiannya lebih banyak pada laki-laki. Rata-rata onset penyakit ini adalah 3-4 bulan pertama kehidupan. Walaupun ditemukan onset pada usia yang lebih tua. PPG tipe VII, tipe V dan tipe II ada yang berkembang saat usia 10-30 tahun.[5]

Prognosis

[sunting | sunting sumber]

Secara umum, prognosis penyakit ini baik. Dengan terapi yang adekuat dan menjaga kemungkinan gangguan metabolik, prognosis tipe I sangat baik. Tipe II memiliki prognosis yang lebih baik jika terjadi pada usia yang lebih tua. Tipe III memiliki prognosis yang lebih baik daripada tipe I. Tipe IV prognosisnya jelek dan sebagian besar meninggal saat usia 2 tahun hingga 4 tahun. Tipe V dan VII memiliki prognosis yang bervariasi. Tipe VI adalah PPG ringan dengan prognosis baik.[2][5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Glycogen Storage Disease | Boston Children's Hospital". www.childrenshospital.org. Diakses tanggal 2020-03-05. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o "Glycogen Storage Disorders. GSD information and treatment". patient.info (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-05. 
  3. ^ a b c "Definition of Glycogen storage disease". MedicineNet (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-05. 
  4. ^ a b c d Chen, Margaret A.; Weinstein, David A. (2016-01-01). "Glycogen storage diseases: Diagnosis, treatment and outcome". Translational Science of Rare Diseases (dalam bahasa Inggris). 1 (1): 45–72. doi:10.3233/TRD-160006. ISSN 2214-6490. 
  5. ^ a b c d e f g "Glycogen Storage Diseases Types I-VII: Background, Pathophysiology, Epidemiology". 2020-02-19. 
  6. ^ "Overview". UF Health, University of Florida Health (dalam bahasa Inggris). 2013-05-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-11. Diakses tanggal 2020-03-05. 
  7. ^ a b c d "Glycogen Storage Disease in Children - Health Encyclopedia - University of Rochester Medical Center". www.urmc.rochester.edu. Diakses tanggal 2020-03-05. 
  8. ^ a b c d e "Glycogen Storage Diseases". Duke Health (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-05.