Ken Arok Ken Dedes
Ken Arok Ken Dedes | |
---|---|
Sutradara | Djun Saptohadi |
Produser | Sri Gunawan M. J. Sanusi |
Skenario | Djoko Setiono Koesdiman, S. H. |
Berdasarkan | Serat Pararaton |
Pemeran | Eva Arnaz George Rudy |
Penata musik | Franki Raden |
Penyunting | Djuki Paimin Suroso |
Perusahaan produksi | |
Distributor | PT. Kalimantan Film Corp. |
Tanggal rilis | 1983 |
Durasi | 105 menit |
Negara | |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Ken Arok Ken Dedes adalah sebuah film legenda Indonesia dari abad ke 13 yang sangat populer terutama di pulau Jawa, film yang dibintangi Eva Arnaz dan George Rudy ini disutradarai Djun Saptohadi. Dirilis pada tahun 1983.[1]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Ken Arok dibesarkan di dunia hitam oleh Lembong, perampok, yang menemukannya di kuburan ketika masih bayi. Karena tingkah lakunya yang keterlaluan, Ken Arok diusir lalu hidup bersama Bango Samparan. Inipun tidak berlangsung lama, karena terjadi keributan dengan istri Samparan. Karena Ken Arok sering merampok kiriman upeti kerajaan, ia menjadi buronan. Di tengah kelananya, ia bertemu pendeta Loh Gawe yang banyak memberikan ilmu kepemimpinan. Sementara itu, Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung berhasil menculik Ken Dedes untuk dijadikan isteri. Atas jasa Loh Gawe, Ken Arok dapat diterima menjadi prajurit di Tumapel. Sejalan dengan kariernya di istana, begitu Ken Arok melihat Ken Dedes, ia langsung jatuh cinta. Niat buruk untuk membunuh Tunggul Ametung pun muncul di benaknya. Karena Loh Gawe tidak setuju dengan niatnya, Ken Arok meminta restu ayah angkatnya, Bango Samparan. Maka ia lalu memesan keris kepada Empu Gandring. Kecewa atas pesanan keris yang tidak kunjung selesai, Ken Arok marah dan membunuh Empu Gandring dengan keris yang dipesannya. Sebelum meninggal, Gandring sempat mengutuk Ken Arok, bahwa ia juga akan mati oleh keris itu. Di istana, Ken Arok menitipkan kerisnya kepada Kebo Ijo, perwira sombong yang suka pamer dan mengatakan bahwa keris itu adalah miliknya sendiri. Suatu malam, Ken Arok mencuri kerisnya dari Kebo Ijo lalu membunuh Tunggul Ametung. Rakyat Tumapel gempar, dan menuduh Kebo Ijo sebagai pembunuhnya. Niat Ken Arok mengawini Ken Dedes tercapai sudah, bahkan menggantikan kedudukan Tunggul Ametung dan mengembangkan kerajaan. Ken Arok tetap tidak terhindar dari kutukan Empu Gandring.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Eva Arnaz sebagai Ken Dedes
- George Rudy sebagai Ken Arok
- Advent Bangun sebagai Tunggul Ametung
- Bram Adrianto sebagai Kebo Ijo
- Herman Permana sebagai Mpu Gandring
- Toro Margens sebagai Lembu Watangan
- Arthi Dewi sebagai Ken Umang
- Harun Syarief sebagai Bango Samparan
- Deddy Sutomo
- Aminah Cendrakasih
- Inne Glorianie
- Ali Akbar
- Gatot Subrata
- Baron Achmadi
- Syamsuri Kaempuan
- Baron Hermanto sebagai Pawaka
- Emmy Husen
- Wijono Soewardjo
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Ken Arok Ken Dedes (1983)". filmindonesia.or.id.