Kerajaan Israel (kerajaan bersatu)
Kerajaan Israel Kerajaan Israel Bersatu | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1050 SM–931 SM | |||||||||||
Ibu kota | Yerusalem | ||||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||||
Raja | |||||||||||
• 1050 SM - 1010 SM | Raja Saul | ||||||||||
• 1010 SM - 1008 SM | Raja Isyboset | ||||||||||
• 1008 SM - 970 SM | Raja Daud | ||||||||||
• 970 SM - 931 SM | Raja Salomo | ||||||||||
Era Sejarah | Zaman Besi | ||||||||||
• Raja Saul | 1050 SM | ||||||||||
• Raja Salomo | 931 SM | ||||||||||
Kode ISO 3166 | IL | ||||||||||
| |||||||||||
Kerajaan Israel Bersatu adalah kerajaan kuno yang pernah ada di Timur Tengah sekitar abad ke-10 SM, dan mencakup wilayah yang sekarang dikenal sebagai Israel, Palestina, serta sebagian wilayah Yordania dan Suriah. Kerajaan ini diyakini merupakan gabungan dari dua belas suku Israel yang sebelumnya hidup dalam kesukuan. Kerajaan Israel Bersatu tercatat dalam Alkitab sebagai suatu entitas yang bersatu di bawah tiga raja besar: Saul, Daud, dan Salomo. Setelah masa Salomo, kerajaan ini terpecah menjadi dua entitas terpisah, yaitu Kerajaan Israel di utara dan Kerajaan Yehuda di selatan.
Sejarah Pembentukan Kerajaan Israel Bersatu
[sunting | sunting sumber]Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Pada awalnya, bangsa Israel hidup sebagai konfederasi kesukuan yang tersebar di wilayah Kanaan. Masa sebelum terbentuknya kerajaan dikenal sebagai periode "Hakim-Hakim," di mana pemimpin-pemimpin karismatik yang dikenal sebagai "hakim" memimpin berbagai suku Israel melawan musuh-musuh dari luar. Namun, seiring waktu, para pemimpin suku dan rakyat merasa perlu adanya seorang pemimpin pusat atau raja untuk menyatukan mereka, terutama untuk melawan ancaman dari suku-suku tetangga seperti orang Filistin.
Saul sebagai Raja Pertama
[sunting | sunting sumber]Saul dianggap sebagai raja pertama Kerajaan Israel Bersatu. Menurut Alkitab, ia diurapi oleh nabi Samuel sebagai raja untuk menyatukan bangsa Israel dalam menghadapi ancaman Filistin. Saul memulai pemerintahan dengan sukses dalam beberapa pertempuran, tetapi akhirnya hubungannya dengan Samuel memburuk karena ketidakpatuhan Saul terhadap perintah Tuhan. Saul kemudian gugur dalam pertempuran di Gunung Gilboa, bersama putranya, Yonatan, dalam peperangan melawan Filistin.
Daud: Raja Pemersatu Israel
[sunting | sunting sumber]Setelah kematian Saul, Daud, yang sebelumnya menjadi panglima di bawah Saul dan dikenal sebagai pahlawan setelah mengalahkan Goliat, diangkat sebagai raja di Hebron. Pada awalnya, Daud hanya menguasai suku Yehuda, tetapi kemudian semua suku Israel menerima kepemimpinannya, dan Daud berhasil mempersatukan kerajaan tersebut. Ia menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota baru dan pusat keagamaan Israel dengan membawa Tabut Perjanjian ke kota tersebut. Daud memperluas wilayah kerajaan dengan menaklukkan bangsa-bangsa tetangga dan membangun pemerintahan yang kuat.
Salomo: Masa Keemasan dan Kemajuan
[sunting | sunting sumber]Salomo, putra Daud, dikenal sebagai raja yang bijaksana dan membangun masa kejayaan Kerajaan Israel Bersatu. Salomo terkenal karena proyek pembangunan besarnya, termasuk pembangunan Bait Suci di Yerusalem yang menjadi pusat ibadah bangsa Israel. Di bawah pemerintahannya, kerajaan mengalami perdamaian dan kemakmuran ekonomi. Ia memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara lain melalui pernikahan politik, seperti pernikahannya dengan putri Firaun Mesir. Salomo juga dikenal sebagai pengumpul hikmat dan disebut-sebut menulis kitab Amsal dan beberapa kitab kebijaksanaan lainnya.
Kehidupan Sosial dan Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Kehidupan Sosial
[sunting | sunting sumber]Masyarakat Israel pada masa Kerajaan Israel Bersatu terdiri dari para petani, penggembala, pedagang, dan pengrajin. Kehidupan sosialnya sangat terkait dengan adat-istiadat yang diatur oleh hukum Yahudi, terutama hukum Taurat yang diajarkan para nabi dan imam.
Kehidupan Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Perekonomian Israel berkembang pesat pada masa pemerintahan Salomo. Jalur perdagangan yang melintasi Israel menghubungkan Mesir dengan Mesopotamia, menjadikan Israel sebagai pusat perdagangan yang penting di wilayah tersebut. Ekspor utama adalah hasil pertanian seperti gandum, minyak zaitun, dan anggur. Salomo juga membangun armada dagang yang memungkinkan Israel berdagang hingga ke Tarsis, yang diperkirakan berada di wilayah sekitar Spanyol modern.
Pemisahan Kerajaan
[sunting | sunting sumber]Setelah kematian Salomo sekitar tahun 930 SM, terjadi perselisihan di antara suku-suku Israel. Rehabeam, putra Salomo, naik takhta tetapi kebijakannya yang dianggap keras membuat suku-suku di utara memberontak. Sepuluh suku di utara memisahkan diri dan membentuk Kerajaan Israel dengan Yerobeam sebagai raja. Suku Yehuda dan sebagian suku Benyamin tetap setia kepada Rehabeam, membentuk Kerajaan Yehuda di selatan. Dengan perpecahan ini, berakhirlah masa Kerajaan Israel Bersatu, yang kemudian terbagi menjadi dua kerajaan yang saling berkompetisi.
Kerajaan Utara
[sunting | sunting sumber]Secara singkat berikut adalah periode-periode dalam sejarah Kerajaan Utara (933-721 SM; sekitar 210 tahun)[1]
- 50 tahun pertama: Diganggu oleh kerajaan Yehuda dan Siria
- 40 tahun kemudian: Cukup makmur, di bawah dinasti Omri
- 40 tahun kemudian: Menjadi rendah kedudukannya, di bawah Yehu dan Yoahas
- 50 tahun kemudian: Mencapai puncak kejayaan, di bawah Yerobeam II
- 30 tahun terakhir: Kacau, jatuh dan dibawa ke dalam pembuangan.
Kerajaan Selatan
[sunting | sunting sumber]Secara singkat berikut adalah periode-periode dalam sejarah Kerajaan Selatan (933-606 SM; sekitar 330 tahun)[1]
- 80 tahun pertama: Cukup makmur, berkembang kekuasaannya
- 70 tahun kemudian: Malapetaka yang cukup besar, masuknya penyembahan Baal
- 50 tahun kemudian: Mencapai puncak kejayaan, di bawah Uzia
- 15 tahun kemudian: Takluk pada Siria, di bawah Ahas
- 30 tahun kemudian: Memperoleh kemerdekaan kembali, di bawah Hizkia
- 100 tahun terakhir: Umumnya menjadi taklukan Asyur.
Hubungan antara kedua kerajaan
[sunting | sunting sumber]Secara singkat berikut adalah periode-periode antara kedua kerajaan (933-721 SM; sekitar 210 tahun; sampai kejatuhan kerajaan utara)[1]
- 80 tahun pertama: Peperangan terus menerus
- 80 tahun kemudian: Perdamaian di antara keduanya
- 50 tahun terakhir: Peperangan dari waktu ke waktu, sampai jatuhnya kerajaan utara.
Signifikansi Keagamaan dan Kebudayaan
[sunting | sunting sumber]Keagamaan
[sunting | sunting sumber]Kerajaan Israel Bersatu dianggap sebagai era di mana bangsa Israel dipersatukan di bawah monoteisme yang kuat, menyembah Tuhan Yahweh sebagai satu-satunya Tuhan. Bait Suci di Yerusalem yang dibangun Salomo menjadi pusat ibadah dan simbol kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya.
Kebudayaan dan Seni
[sunting | sunting sumber]Kerajaan Israel Bersatu juga menjadi masa perkembangan seni, sastra, dan hikmat. Masa ini diabadikan dalam teks-teks Alkitab yang termasuk Mazmur, Amsal, dan Kidung Agung. Karya sastra ini mencerminkan kehidupan keagamaan, sosial, dan budaya bangsa Israel.
Arkeologi dan Bukti Sejarah
[sunting | sunting sumber]Terdapat beberapa bukti arkeologis yang diyakini terkait dengan Kerajaan Israel Bersatu, meskipun tidak semuanya disepakati oleh para ahli. Sebagian besar informasi tentang kerajaan ini berasal dari catatan Alkitab. Penggalian arkeologi di beberapa tempat, seperti Megiddo, Gezer, dan Hazor, menunjukkan adanya bangunan dan tembok kota besar yang sejalan dengan deskripsi kekuasaan Salomo.
Selain itu, Prasasti Mesha yang ditemukan di Moab dan Prasasti Tel Dan yang ditemukan di Tel Dan menunjukkan keberadaan bangsa Israel pada periode ini, meskipun interpretasi teksnya masih menjadi perdebatan.