Komando Distrik Militer 1307
Komando Distrik Militer 1307/Poso | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Aliansi | Korem 132/TDL |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Kodim Tipe B |
Peran | Satuan Teritorial |
Bagian dari | Kodam XIII/Merdeka |
Makodim | Bonesompe, Kabupaten Poso |
Julukan | Pakaroso Mosintuwu Napolanto |
Pelindung | Tentara Nasional Indonesia |
Moto | Bekerja dengan niat tulus dan ikhlas |
Pertempuran | Operasi Tinombala |
Situs web | www |
Tokoh | |
Dandim | Letkol. Arm. Edy Yulian Budiargo |
Komando Distrik Militer 1307/Poso atau Kodim 1307/Poso, merupakan salah satu Komando Distrik Militer yang berada di bawah komando Korem 132/Tadulako, Kodam XIII/Merdeka. Wilayah teritorial Kodim 1307 meliputi Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-Una.
Markas Kodim 1307, terletak di tengah ibu kota kabupaten Poso —tepatnya di kelurahan Bonesompe, Poso Kota Utara— di jalan Urip Sumohardjo. Komandan Kodim saat ini dijabat oleh Letkol. Arm. Edy Yulian Budiargo.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1966, Poso dipimpin oleh Bupati Bartolomeus Lallung Sallata. Jabatan Dandim 1307 Poso pada saat itu dipegang oleh Letkol. Sutikno Slamet, yang berusaha menggulingkan Sallata. George Aditjondro dalam penelitiannya, mengungkapkan motif Slamet menggulingkan Sallata. Menurut Aditjondro, Sallata berasal dari PNI dan merupakan unsur Orde Lama, bukan orang asli Poso dan beragama Kristen. Untuk itu, Slamet berkampanye melalui forum Panca Tunggal yang beranggotakan Dandim, Kapolres, Ketua Pengadilan Negeri, dan Kepala Kejaksaan Negeri Poso. Bupati sendiri mendapat dukungan dari Kapolres Poso, AKBP Raden Bey. Tidak sabar, Slamet mengerahkan pasukannya untuk mengepung kantor DPRD-GR Poso, memaksa mereka untuk mencabut dukungan terhadap Sallata. Sebelumnya, kantor dan kediaman Sallata juga sudah dikepung juga oleh personel militer Kodim Poso.[1]
Usaha kudeta ini menemui kegagalan, karena seseorang yang berhasil lolos dari kepungan militer, melaporkan tindakan sang Dandim ke atasannya di Palu. Dalam waktu singkat, Slamet serta Bey dicopot dari posisi mereka masing-masing sebagai Dandim dan Kapolres, dan diperiksa oleh atasan mereka masing-masing.[2]
Pada tanggal 23 Oktober 2003, posisi Letkol. Inf. Kurnia Dewantara sebagai Dandim digantikan oleh Letkol. Inf. IGK Rai Gunawan.[3] Pada tahun 2005, Letkol. Inf. Indra Maulana Harahap mengisi posisi sebagai Dandim.[4] Pada tanggal 3 Februari 2017, Komandan Batalyon Infanteri 300/Raider Letkol. Inf. Dody Triyo Hadi diangkat sebagai Dandim 1307, menggantikan Letkol. Inf. Ryan Hanandi yang dimutasi menjadi Kepala Staf Brigade Infanteri 22/Ota Manasa di Gorontalo.[5] Pada tanggal 10 Agustus 2020, Letkol. Inf. Gusti Nyoman Mertayasa menggantikan posisi Letkol. Inf. Catur Sutoyo sebagai Dandim.[6]
Operasi teritorial
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 1 Desember 2008, Kodim 1307 —yang saat itu dipimpin oleh Letkol. Inf. Suwanto— mendukung kebijakan pemerintah dengan melakukan penanaman pohon di beberapa desa, seperti di Sepe, Moengko dan di Bukit Bambu Poso.[7]
Pada tanggal 4 Mei 2016, Kodim 1307 bekerja sama dengan Bulog, yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) yang berlangsung di gudang Bulog Poso.[8] Sejak Operasi Tinombala digelar, Kodim 1307 yang tergabung dalam Opster Sintuwu Maroso dibawah kendali Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf. M. Shaleh Mustafa, bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan melakukan sejumlah perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan jalan, renovasi rumah ibadah, cetak sawah baru, pembuatan irigasi dan beberapa kegiatan fisik dan nonfisik lain.[9]
Komandan
[sunting | sunting sumber]Berikut adalah beberapa perwira TNI yang pernah menjabat sebagai Dandim 1307:
- Letkol. Inf. Sutikno Slamet (1966)
- Letkol. Kav. Utit Mulyana Buldan (1979-1980)
- Letkol. Inf. Budihardjo (2000)
- Letkol. Inf. Syamsurizal Harahap (2001)
- Letkol. Inf. Kurnia Dewantara (2002—2003)⭐⭐
- Letkol. Inf. Rai Gunawan (2003—2004)
- Letkol. Inf. Indra Maulana Harahap (2005—2006)
- Letkol. Inf. Suwanto (2008—2009)
- Letkol. Inf. Bobby Prabowo (2009—2013)
- Letkol. Inf. Eron Firmansyah (2013—2015)
- Letkol. Inf. Ryan Hanandi (2015—2017)
- Letkol. Inf. Dody Triyo Hadi (2017—2018)
- Letkol. Inf. Catur Sutoyo (2018—2020)[10]
- Letkol. Inf. Gusti Nyoman Mertayasa (2020—2022)
- Letkol. Inf. Hasroel Tamin (2022—2024)
- Letkol. Arm. Edy Yulian Budiargo (2024—sekarang)[11]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Aditjondro 2004, hlm. 9.
- ^ Aditjondro 2004, hlm. 10.
- ^ "Kapolres dan Dandim 1307 Poso Diganti". Liputan6.com. 24 Oktober 2003. Diakses tanggal 3 Maret 2017.
- ^ "Menjelang Kampanye, TNI Razia Senjata". Tempo.co. 25 Mei 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-04. Diakses tanggal 3 Maret 2017.
- ^ "Ada Masanya Warga Akan Menyantap Nasi dan Sayuran dari Kodim Poso". Sulteng Ekspres. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-03. Diakses tanggal 3 Maret 2017.
- ^ Djunaedi (11 Agustus 2020). Rizal, Syamsu, ed. "Empat Perwira Lingkup Korem 132/TDL Berganti". MetroSulawesi. Diakses tanggal 21 Maret 2021.
- ^ "Kodim 1307/Poso Lakukan Penanaman Pohon dan Penghijauan". Situs Resmi Tentara Nasional Indonesia. 1 Desember 2008. Diakses tanggal 3 Maret 2017.
- ^ Mansur (5 Mei 2016). Ika, Aprillia, ed. "Lancarkan Distribusi Raskin, Bulog Poso Libatkan Unsur TNI". Kompas.com. Diakses tanggal 3 Maret 2017.
- ^ "Kodim 1307/Poso Gelar Bakti Sosial TNI KB Kes". Satu Sulteng. 23 September 2016. Diakses tanggal 3 Maret 2017.
- ^ Mari, Abdee (30 Desember 2018). "Dandim Catur Sutoyo Ingin Rubah Persepsi Buruk Tentang Poso". KabarSelebes. Diakses tanggal 20 Juni 2019.
- ^ "Dandim 1307 Poso Pindah Tugas". SwaraQta. 3 Oktober 2024. Diakses tanggal 5 Oktober 2024.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Aditjondro, George Junus (2004). Kerusuhan Poso dan Morowali, Akar Permasalahan dan Jalan Keluarnya (PDF). Palu: Yayasan Tanah Merdeka. Archived from the original on 2016-08-27. Diakses tanggal 2017-03-03.