Lompat ke isi

Kompresor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kompresor gas)

Kompresor atau pemampat adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan zat alir mampu pampat, yaitu gas atau udara. Tujuan dari meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu sistem proses fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi. Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu kompresor dinamik dan kompresor perpindahan positif.

Kompresor termasuk salah satu jenis mesin fluida sehingga termasuk pula ke dalam jenis mesin konversi energi. Energi dibutuhkan oleh kompresor untuk meningkatkan tingkatan energi bagi fluida kerja.[1] Fungsi dari kompresor adalah memampatkan udara atau gas.[2]

Penggerak mula

[sunting | sunting sumber]

Turbin gas

[sunting | sunting sumber]

Turbin gas memberikan daya penggerak ke kompresor. Pemberian daya secara langsung melalui penghubungan antara turbin gas dengan kompresor.[3]  

Kompresor dinamik

[sunting | sunting sumber]

Kompresor dinamik terbagi menjadi kompresor sentrifugal dan kompresor aksial.[butuh rujukan]

Kompresor perpindahan positif

[sunting | sunting sumber]

Kompresor perpindahan positif terbagi menjadi dua jenis, yaitu kompresor piston dan kompresor putar. Kompresor piston terbagi menjadi tiga macam yaitu kompresor piston aksi tunggal, kompresor piston aksi ganda dan kompresor piston diafragma. Sementara itu, kompresor putat terbagi menjadi lima macam yaitu kompresor ulir putra, kompresor cuping, kompresor baling-baling, kompresor cincin cair dan kompresor gilir.[butuh rujukan]

Penerapan

[sunting | sunting sumber]

Pesawat terbang

[sunting | sunting sumber]

Pesawat terbang memanfaatkan konsep pemampatan udara luar agar dapat terbang. Pemampatan ini dihasilkan oleh kompresor dan menimbulkan udara tekanan tinggi. Aliran udara bertekanan tinggi kemudian menuju ke dalam ruang bakar dan bercampur dengan bahan bakar. Percampuran ini menghasilkan pembakaran yang kemudian meningkatkan temperatur dan tekanan bagi fluida kerja di dalamnya. Fluida bertekanan tinggi kemudian mengalir melewati turbin dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga ke nosel. Gaya dorong kemudian timbul akibat adanya perbedaan antara kecepatan fluida masuk dengan fluida keluar. Ini didasarkan pada kondisi aksi dan reaksi pada Hukum III Newton. Gaya dorong yang dihasilkan kemudian menimbulkan gerakan ke arah horizontal dan vertikal. Sebagian gaya dorong diubah oleh sayap pesawat terbang menjadi gaya angkat.[4]

Efisiensi

[sunting | sunting sumber]

Pernyataan efisiensi kompresor dalam dua bentuk, yaitu efisiensi volumetrik dan efisiensi adiabatik. Efisiensi volumetrik diperoleh melalui perbandingan antara volume gas yang dihasilkan oleh kompresor, terhadap volume langkah torak yang dimiliki oleh kompresor.[5] Sedangkan efisiensi adiabatik diperoleh melalui perbandingan antara daya yang dibutuhkan kompresor untuk memampatkan gas melalui siklus adiabatis, terhadap kebutuhan daya yang sebenarnya. Sikluus adiabatis pada efisiensi adiabatik bersifat teoritis.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Caturwati 2017, hlm. 23.
  2. ^ Efendi, Adhan (2022). Anindhita, Raras, ed. Pompa dan Kompresor. Yogyakarta: Penerbit ANDI. hlm. 144. ISBN 978-623-01-1661-2. 
  3. ^ Sukadana 2015, hlm. 4.
  4. ^ Sukadana 2015, hlm. 24.
  5. ^ Caturwati 2017, hlm. 41.
  6. ^ Caturwati 2017, hlm. 42.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]