Lompat ke isi

Kutipan dari Ketua Mao Zedong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kutipan dari
Ketua Mao Zedong

"Buku Merah Kecil"
PenyuntingHarian Tentara Pembebasan Rakyat
PengarangMao Zedong (Mao Tse-tung)
Hou Bo (fotografer)
Judul asli毛主席语录; Máo Zhǔxí Yǔlù
PenerjemahBiro Pusat Penyusunan dan Penerjemahan
NegaraRepublik Rakyat Tongkok
BahasaTionghoa
PenerbitDepartemen Politik Umum Tentara Pembebasan Rakyat (rilis awal)
Pers Rakyat (secara resmi dan masif sejak tahun 1965)
Tanggal terbit
Januari 1964
Jenis mediaCetak (sampul keras & sampul kertas)
ISBNISBN 978-0-8351-2388-4
OCLC23380824
Kutipan dari Ketua Mao Zedong
Hanzi sederhana: 毛主席语录
Hanzi tradisional: 毛主席語錄
Makna harfiah: "Kutipan Ketua Mao"

Kutipan dari Ketua Mao Zedong atau Kutipan dari Ketua Mao Tse-tung (Hanzi sederhana: 毛主席语录; Hanzi tradisional: 毛主席語錄; Pinyin: Máo Zhǔxí Yǔlù) adalah buku berisi pernyataan dari pidato dan tulisan dari Mao Zedong (sebelumnya diromanisasi sebagai Mao Tse-tung), mantan Ketua Partai Komunis Tiongkok, yang diterbitkan dari tahun 1964 hingga 1979 dan didistribusikan secara luas selama Revolusi Kebudayaan.

Versi yang paling populer dicetak dalam ukuran kecil yang mudah dibawa dan dijilid dengan sampul merah cerah, sehingga di dunia internasional buku ini sebagai "Buku Merah Kecil".

Proses publikasi

[sunting | sunting sumber]

Kutipan dari Ketua Mao Tse-tung awalnya disusun oleh kantor Harian TPR ("Harian Tentara Pembebasan Rakyat") sebagai dokumen politik dan militer yang inspiratif. Publikasi awal mencakup 23 topik dengan 200 kutipan terpilih dari Mao, dan diberi judul 200 Kutipan dari Ketua Mao. Pertama kali diberikan kepada delegasi konferensi pada tanggal 5 Januari 1964 yang diminta untuk mengomentarinya. Menanggapi pandangan para deputi dan penyusun buku, karya tersebut diperluas untuk membahas 25 topik dengan 267 kutipan, dan judulnya diubah menjadi Kutipan dari Ketua Mao Tse-Tung.

Pada tanggal 10 Januari, karya tersebut diterbitkan kembali kepada para delegasi dan dikirim ke unit-unit terpilih Tentara Pembebasan Rakyat (TPR), yang menerima salinan awal untuk mendidik pasukan serta untuk komentar mereka. Pada bulan Mei 1964, Departemen Politik Umum TPR, badan politik utama di bawah Komisi Militer Pusat, merevisi Kutipan dengan menambahkan setengah halaman judul dengan slogan "Pekerja di seluruh dunia, bersatu!" (全世界无产者,联合起来!) dengan huruf merah tebal, dan lembar dukungan yang ditulis oleh Lin Biao, penerus pilihan Mao, yang menyertakan tiga baris dari buku harian prajurit revolusi Lei Feng, yang dianggap sebagai pahlawan di Tiongkok. Versi ini diterbitkan "untuk penggunaan internal" kepada para pemimpin militer. Setelah diskusi yang ingin memperluas buku tersebut dua kali lipat (akhirnya ditutup pada 33 topik dan 427 kutipan oleh Mao), komisi tersebut mulai menerbitkan versi definitif pada bulan Mei 1965.

Pada akhir tahun 1965, Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok secara resmi menyetujui buku tersebut untuk diterbitkan oleh Rumah Penerbitan Rakyat dan untuk didistribusikan di Tiongkok oleh Toko Buku Xinhua.

Proses produksi buku Kutipan Ketua Mao (1967)

Kementerian Kebudayaan mengadakan pertemuan khusus untuk mengembangkan rencana produksi dan distribusi. Kementerian mencari jaminan bahwa buku tersebut akan menerima prioritas utama dalam penerbitan, dan akan tersedia cukup kertas, tinta, dan mesin cetak. Sasarannya adalah "sembilan puluh sembilan persen (dari warga Tiongkok) membaca buku Ketua Mao", menurut katalog catatan penerbitan Rumah Penerbitan Rakyat. Provinsi, kota madya, dan daerah otonom di seluruh Tiongkok diperintahkan untuk membangun ratusan percetakan baru untuk menerbitkan Kutipan selama paruh kedua tahun 1966, yang mendorong batas-batas industri percetakan Tiongkok.

Hal ini mengganggu rencana penerbitan volume baru Karya Lengkap Marx dan Engels yang sedang diterbiytkan. Hal ini juga menghentikan distribusi karya ideologis lainnya. Hingga tahun 1970, lebih dari 8 juta eksemplar dari 4 volume kumpulan Karya Pilihan Marx dan Engels yang sudah dicetak (baik dalam sampul tebal maupun sampul tipis) tetap tidak didistribusikan di gudang penyimpanan dengan alasan bahwa karya lain "tidak boleh mengganggu pembelajaran Kutipan dari Ketua Mao Tse-Tung".

Di sisi lain, beberapa karya Mao lainnya dicetak dalam jumlah sangat banyak selama periode yang sama, meskipun edisi-edisi ini tidak diproduksi dalam jumlah besar layaknya Kutipan dari Ketua Mao. Ini termasuk Karya Pilihan Mao Zedong (dalam 4 volume, 2,875 juta eksemplar dalam 14 bahasa), Artikel Pilihan Mao Zedong (berbagai edisi dengan total 252 juta eksemplar), buku artikel tunggal, dan karya puisi.[1]

Pada tanggal 12 Februari 1979, Departemen Publikasi Partai Komunis Tiongkok memerintahkan penghentian penerbitan Kutipan dari Ketua Mao Tse-tung.[2]

Edisi-edisi Kutipan Ketua Mao yang paling banyak diproduksi diterbitkan dengan sampul vinil merah yang dicetak di atas karton dengan halaman-halaman yang dijilid dalam 64 folio yang menyertakan foto-foto Mao. Edisi-edisi lain dari buku tersebut dilapisi kain, sutra, kulit, kertas, dan bahan-bahan lainnya.

Sebagian besar edisi diproduksi dalam ukuran yang fungsional dan ringkas yang muat disimpan di dalam saku, mudah dibawa, dan dapat dikeluarkan kapan saja "untuk latihan, pembelajaran, penerapan." Buku ini diterbitkan dalam 32 ukuran umum lainnya, yang konon format terbesar dicetak hanya pada empat halaman yang sama besarnya dengan koran Reference News, dan format terkecil seukuran kotak korek api.

Peran dan dampak sosial

[sunting | sunting sumber]
Seorang gadis memegang buku Kutipan Ketua Mao (1968)

Pers asing menyebut karya tersebut sebagai "Buku Merah Kecil" karena ukurannya yang kecil dan sampulnya yang cerah. Setelah Revolusi Kebudayaan berakhir, beberapa orang Tiongkok juga menggunakan julukan "Buku Merah yang Berharga" (Hanzi sederhana: 红宝书; Hanzi tradisional: 紅寶書; Pinyin: hóng bǎoshū), sebuah istilah yang diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Mandarin.

Selama tahun 1960-an, buku tersebut merupakan ikon tunggal yang paling mencolok di daratan Tiongkok, bahkan lebih mencolok daripada gambar Mao sendiri. Dalam poster dan gambar yang dibuat oleh seniman propaganda PKT, hampir setiap karakter yang dilukis, baik yang tersenyum atau tampak bersemangat, terlihat memegang buku tersebut di tangannya.[3] Pada era Mao, ketika orang sedang melakukan sumpah, mereka sering melakukannya di Kutipan.[4]  Setelah berakhirnya Revolusi Kebudayaan pada tahun 1976 dan munculnya Deng Xiaoping pada tahun 1978, kepentingann buku tersebut berkurang drastis, dan pemuliaan kutipan Mao dianggap sebagai penyimpangan kiri dan kultus individu.

Kutipan terus menjadi simbol Pemikiran Mao Zedong di Tiongkok saat ini. Dalam situasi tertentu, buku ini diberikan sebagai hadiah, misalnya, ketika dana publik dilibatkan, atau ketika adanya acara pribadi, seperti memberi selamat kepada pengantin baru.

Saat ini di Tiongkok, buku Kutipan dari Ketua Mao Tse-Tung sebagian besar dilihat sebagai bagian dari nostalgia. Berbagai edisi populer di kalangan beberapa kolektor, dan cetakan langka dan tidak biasa memiliki harga yang sangat tinggi.[5] Buku ini dapat dibeli di toko-toko di Beijing, Shanghai, kota-kota besar lainnya di Tiongkok, serta di beberapa tempat wisata. Edisi yang saat ini tersedia (2012) memiliki tanggal penerbitan 1966. Buku ini memiliki sekitar 30 foto berwarna di bagian depan. Kemudian terdapat 378 halaman lagi dengan Bahasa Mandarin Tradisional di halaman kiri dan terjemahan Bahasa Inggris di halaman kanan. Edisi bahasa Inggris memiliki banyak kesalahan ejaan serta kesalahan tipografi di hampir setiap halaman. Hanya ada 22 bab pertamadalam edisi ini, dibandingkan dengan 33 bab dalam edisi pertama Bahasa Mandarin dan Inggris. Tidak ada halaman Lin Biao.

Kutipan dari Ketua Mao Tse-Tung terdiri dari 427 kutipan, yang disusun ke dalam 33 bab. Buku ini juga disebut "Pemikiran Ketua Mao" oleh banyak orang Tiongkok. Kutipan-kutipan tersebut berkisar dari satu kalimat hingga beberapa paragraf pendek, dan banyak mengambil inspirasi dari sekitar dua lusin dokumen dalam empat jilid Karya Pilihan Mao.

Bab Jumlah kutipan Judul Ringkasan
1 13 Partai Komunis Partai Komunis Tiongkok adalah inti dari revolusi Tiongkok, dan prinsip-prinsipnya didasarkan pada Marxisme–Leninisme. Kritik partai harus dilakukan di dalam Partai.
2 22 Kelas-Kelas dan Perjuangan Kelas Revolusi, dan pengakuan atas kelas dan perjuangan kelas diperlukan bagi para rakyat jelata dan rakyat Tiongkok untuk mengatasi elemen-elemen musuh, baik dari dalam dan luar negeri. Ini bukanlah perjuangan yang sederhana, bersih, atau cepat.
3 28 Sosialisme dan Komunisme Sosialisme harus dikembangkan di Tiongkok, dan jalan menuju tujuan tersebut adalah revolusi demokratis, yang akan memungkinkan konsolidasi sosialis dan komunis dalam jangka waktu yang lama. Penting juga untuk bersatu dengan kaum tani menengah, dan mendidik mereka tentang kegagalan kapitalisme.
4 16 Penanganan yang Tepat terhadap Pertentangan di Antara Rakyat Setidaknya terdapat dua macam kontradiksi mendasar: kontradiksi antagonistik yang terdapat di antara negara komunis dengan negara-negara kapitalis tetangganya dan di antara rakyat dengan musuh-musuh rakyat, dan kontradiksi di kalangan rakyat sendiri, rakyat yang tidak yakin dengan jalan baru Tiongkok, yang seharusnya ditangani dengan cara yang demokratis dan tidak antagonistik.
5 21 Perang dan Perdamaian Perang adalah kelanjutan dari politik, dan setidaknya ada dua jenis: perang yang adil (progresif) dan perang yang tidak adil, yang hanya melayani kepentingan borjuis. Meskipun tidak ada yang menyukai perang, kita harus tetap siap untuk melancarkan perang yang adil terhadap agitasi imperialis.
6 10 Imperialisme dan Semua Reaksioner Adalah Macan Kertas Imperialisme AS, kekuatan reaksioner Eropa dan Tiongkok merupakan bahaya yang nyata, dan dalam hal ini seperti harimau yang nyata. Akan tetapi, karena tujuan Komunisme kita adalah keadilan, dan kepentingan reaksioner adalah egoisme dan ketidakadilan, setelah perjuangan, mereka akan terbukti jauh lebih tidak berbahaya daripada yang sebelumnya dianggap berbahaya.
7 10 Berani Berjuang dan Berani Menang Bertempur itu tidak mengenakkan, dan rakyat Tiongkok lebih suka tidak melakukannya sama sekali. Pada saat yang sama, mereka siap untuk berjuang secara adil demi mempertahankan diri melawan elemen-elemen reaksioner, baik asing maupun domestik.
8 10 Perang Rakyat Massa rakyat Tiongkok adalah senjata terhebat yang dapat dibayangkan untuk melawan imperialisme Jepang dan kaum reaksioner dalam negeri. Poin-poin strategis dasar untuk perang melawan Kuomintang juga dijabarkan.
9 8 Tentara Rakyat Tentara Rakyat bukanlah sekadar alat untuk bertempur; ia juga alat untuk kemajuan politik Partai, dan juga alat untuk produksi.
10 14 Kepemimpinan Komite Partai Kehidupan internal Partai dibahas. Komite berguna untuk menghindari monopoli oleh pihak lain, dan anggota Partai harus menunjukkan kejujuran, keterbukaan dalam membahas masalah, dan kemampuan untuk belajar dan mengerjakan banyak tugas.
11 22 Garis Massa Garis massa mewakili energi kreatif dan produktif dari massa penduduk Tiongkok, yang berpotensi tidak akan pernah habis. Anggota partai harus mengambil isyarat dari massa, dan menafsirkan ulang kebijakan yang berkenaan dengan kepentingan massa.
12 21 Pekerjaan Politik Kaum intelektual, mahasiswa, tentara, dan rakyat jelata pada umumnya perlu memperhatikan dan melibatkan diri dalam pekerjaan politik. Hal ini terutama berlaku di masa perang.
13 7 Hubungan Antara Perwira dan Anggota Hubungan yang demokratis dan non-antagonis antara perwira dan prajurit akan menghasilkan pasukan yang lebih kuat.
14 6 Hubungan Antara Tentara dan Rakyat Tentara yang disayangi dan dihormati rakyat, dan sebaliknya, adalah kekuatan yang hampir tak terkalahkan. Tentara dan rakyat harus bersatu atas dasar rasa saling menghormati yang mendasar.
15 8 Demokrasi dalam Tiga Bidang Utama Demokrasi dan kejujuran memainkan peran dalam reformasi militer, juga dalam kehidupan Partai dan kader. "Ultra-demokrasi", yang didefinisikan sebagai keengganan borjuis individualistis terhadap kedisiplinan, harus dihindari.
16 9 Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pendidikan harus memiliki dasar praktis dan politis bagi tentara, partai, dan kader. Sepanjang garis demokrasi, para perwira juga dapat mengajar prajurit, prajurit dapat mengajar perwira, dan prajurit dapat saling mengajar.
17 9 Melayani Rakyat Tugas kader dan partai adalah untuk mengabdi kepada rakyat. Tanpa kepentingan rakyat yang selalu diutamakan, kerja mereka tidak akan ada gunanya.
18 7 Patriotisme dan Internasionalisme Patriotisme negara komunis dan simpati internasionalis terhadap perjuangan yang adil di negara lain sama sekali tidak eksklusif; sebaliknya, keduanya saling terkait erat karena komunisme menyebar ke seluruh dunia. Pada saat yang sama, penting bagi suatu negara untuk mempertahankan kesopanan, dan menjauhi kesombongan.
19 8 Kepahlawanan Revolusioner Energi kreatif tak terbatas yang sama dari massa juga terlihat di tentara, dalam gaya bertarung dan tekad mereka yang gigih.
20 8 Membangun Negara Kita Melalui Ketekunan dan Hidup Hemat Jalan Tiongkok menuju modernisasi akan dibangun di atas prinsip ketekunan dan kesederhanaan. Tidaklah sah untuk bersantai, jika 50 tahun kemudian, modernisasi terwujud dalam skala besar.
21 13 Kemandirian dan Perjuangan Berat Penting bagi Tiongkok untuk menjadi mandiri dalam perjalanan revolusi, sesuai dengan garis perjuangan kelas yang biasa. Pada saat yang sama, adalah suatu kesalahan jika individu hanya melihat kebaikan atau keburukan dalam suatu sistem, dengan mengabaikan hal-hal lainnya.
22 41 Metode Berpikir dan Metode Kerja Materialisme dialektis Marxis, yang menyiratkan pertikaian terus-menerus antara hal-hal yang berlawanan dalam konteks empiris, adalah metode terbaik menuju perbaikan terus-menerus. Analisis objektif terhadap masalah berdasarkan hasil empiris sangat penting.
23 9 Investigasi dan Studi Penting untuk menyelidiki fakta dan sejarah suatu masalah untuk mempelajarinya dan memahaminya.
24 15 Memperbaiki Ide yang Salah Kesombongan, kurangnya prestasi setelah masa kemakmuran, keegoisan, mengabaikan pekerjaan, dan liberalisme, semuanya adalah kejahatan yang harus dihindari dalam pembangunan Tiongkok. Liberalisme dipahami sebagai penghindaran konflik atau pekerjaan agar merasa lebih nyaman untuk sementara waktu, sementara masalah terus berkembang.
25 5 Persatuan Persatuan massa, Partai, dan seluruh negeri adalah penting. Pada saat yang sama, kritik dapat dilakukan secara kekeluargaan, sementara pada saat yang sama persatuan dasar dirasakan dan dipertahankan. Inilah metode dialektika.
26 5 Disiplin Disiplin tidak dianggap eksklusif pada metode demokrasi. Poin-poin dasar perilaku militer juga dijabarkan.
27 15 Kritik dan Kritik Diri Kritik merupakan bagian dari metode dialektika Marxis yang merupakan inti dari perbaikan Partai; dengan demikian, kaum komunis tidak boleh takut terhadapnya, tetapi harus terlibat di dalamnya secara terbuka.
28 18 Komunis Seorang komunis tidak boleh mementingkan diri sendiri, namun mengutamakan kepentingan massa. Ia juga harus memiliki pemikiran yang luas, serta pola pikir yang praktis dan berwawasan jauh.
29 11 Kader Kader, instrumen untuk mempersatukan dan bekerja untuk rakyat, haruslah pemimpin yang menguasai Marxisme–Leninisme. Mereka harus memiliki bimbingan dan kebebasan untuk menggunakan inisiatif kreatif mereka dalam memecahkan masalah. Kader baru dan kader lama harus bekerja sama dengan rasa hormat yang bersahabat, saling belajar.
30 7 Pemuda Pemuda Tiongkok merupakan kekuatan yang aktif dan vital di Tiongkok, yang harus dimanfaatkan. Pada saat yang sama, penting untuk mendidik mereka, dan Liga Pemuda harus memberikan perhatian khusus pada masalah dan minat mereka.
31 7 Perempuan Perempuan merupakan kekuatan produktif yang besar di Tiongkok, dan kesetaraan gender merupakan salah satu tujuan komunisme. Berbagai beban yang harus dipikul perempuan harus diringankan.
32 8 Budaya dan Seni Sastra dan seni dibahas dalam kaitannya dengan komunisme, dengan cara yang ortodoks. (Terdiri dari kutipan dari "Pembicaraan di Forum Yenan tentang Sastra dan Seni".)
33 16 Belajar Merupakan tanggung jawab semua orang untuk mengembangkan diri dan mempelajari Marxisme–Leninisme secara mendalam. Orang-orang juga perlu mengalihkan perhatian mereka pada masalah-masalah kontemporer, yang sejalan dengan garis-garis empiris.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "How Much Did Mao Zedong, Deng Xiaoping, and Jiang Zemin Get Paid for Their Publications? – Chinascope". chinascope.org. Diakses tanggal 2024-08-06. 
  2. ^ "1979年《毛主席语录》因"流毒甚广"被停止发行". 胡耀邦史料信息网. 
  3. ^ Powell, Patricia; Wong, Joseph (1997-06-01). "Propaganda Posters from the Chinese Cultural Revolution". The Historian (dalam bahasa Inggris). 59 (4): 777–794. doi:10.1111/j.1540-6563.1997.tb01375.x. ISSN 0018-2370. 
  4. ^ Marquis, Christopher; Qiao, Kunyuan (2022). Mao and Markets: The Communist Roots of Chinese Enterprise. New Haven: Yale University Press. doi:10.2307/j.ctv3006z6k. ISBN 978-0-300-26883-6. JSTOR j.ctv3006z6k. OCLC 1348572572. 
  5. ^ "《毛主席语录》成为热门收藏品". news.xinhuanet.com. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]