Lompat ke isi

Liukang Tangaya, Pangkajene dan Kepulauan

Koordinat: 7°05′26″S 118°09′46″E / 7.090610056679023°S 118.16290737140761°E / -7.090610056679023; 118.16290737140761
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Liukang Tangaya
Liukang Tangaya di Sulawesi Selatan
Liukang Tangaya
Liukang Tangaya
Peta lokasi Kecamatan Liukang Tangaya
Liukang Tangaya di Sulawesi
Liukang Tangaya
Liukang Tangaya
Liukang Tangaya (Sulawesi)
Liukang Tangaya di Indonesia
Liukang Tangaya
Liukang Tangaya
Liukang Tangaya (Indonesia)
Koordinat: 7°05′26″S 118°09′46″E / 7.090610056679023°S 118.16290737140761°E / -7.090610056679023; 118.16290737140761
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenPangkajene dan Kepulauan
Kode Kemendagri73.10.01 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7309010 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan8 desa
1 kelurahan
Peta
PetaKoordinat: 7°5′26.24690″S 118°9′46.39014″E / 7.0906241389°S 118.1628861500°E / -7.0906241389; 118.1628861500


Liukang Tangaya adalah nama sebuah kecamatan berbentuk kepulauan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Dari sekian banyak pulau terbentang di wilayah Kabupaten Pangkep, pulau-pulau yang masuk wilayah Kecamatan Liukang Tangaya merupakan yang sulit dijangkau. Pasalnya, pulau-pulau di Kecamatan Liukang Tangaya ini merupakan pulau-pulau terluar Kabupaten Pangkep. Di mana, perjalanan menggunakan kapal laut harus ditempuh selama 24 jam. Kecamatan Liukang Tangaya ini terdiri dari banyak pulau kecil baik berpenghuni maupun tidak berpenghuni. Dari pulau-pulau kecil itu, kota Kecamatan Liukang Tangaya berada di Pulau Sapuka Lompo. Di Pulau Sapuka Lompo inilah, terdapat kantor pemerintah kecamatan, puskesmas, sekolah, kantor polisi, koramil, dan lainnya. Kalau dilihat dari citra satelit, pulau-pulau ini lebih dekat dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Masyarakat kepulauan di Kecamatan Liukang Tangaya mayoritas melaut mencari ikan, teripang, dan rumput laut. Daerah ini pun dikenal dengan produksi ikan keringnya yang banyak dan terbilang murah. Hanya saja, kehidupan masyarakat kepulauan di Kecamatan Liukang Tangaya serba terbatas. Meski PLN telah mengaliri listrik beberapa pulau tersebut, namun hanya bisa beroperasi mulai dari pukul 18.00 hingga 23.00 WITA. Selebihnya, masyarakat yang mampu menggunakan genset maupun listrik tenaga surya. Selain itu, harga bahan-bahan pokok di Kecamatan Liukang Tangaya sangatlah mahal yang mencapai hampir 2 kali lipat. Di mana, bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat dibeli dari kota Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulsel maupun dari Provinsi NTB. Apalagi jika musim cuaca buruk, tidak ada kapal-kapal kayu angkutan barang dan sebuah kapal besi angkutan penumpang tidak berlayar dikarenakan ombak yang sangat tinggi. Harga tiket penyeberangan ke Pulau Sapuka Lompo sebesar Rp25.000, belum termasuk biaya barang bawaan yang hitungannya per kilogram. Kebutuhan hidup di Kecamatan Liukang Tangaya terbilang mahal. Pasalnya, kebutuhan pokok masyarakat sebanyak puluhan ribu jiwa itu diangkut menggunakan kapal dari Kota Makassar maupun NTB. Harga gas LPG 3 kg mencapai Rp35 ribu. Demikian juga harga beras, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya mencapai 2 kali lipat dari harga normal di daratan kota. Barang-barang itu diangkut menggunakan kapal kayu dan sebuah kapal besi penumpang yang tidak setiap harinya berlayar.[1]

Pulau-pulau

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Cipto, Hendra (28 November 2020). "Mengintip Kehidupan Masyarakat Pulau Terluar Sulsel, Harga Mahal hingga Lebih Dekat ke NTB (1)". regional.kompas.com. Diakses tanggal 31 Mei 2023.