Lompat ke isi

Matius 1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Matius 1:7)
Matius 1
Injil Matius 1:1-9,12 pada bagian depan (recto) potongan naskah Papirus 1, yang dibuat sekitar tahun 250 M.
KitabInjil Matius
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
1
pasal 2

Matius 1 (disingkat Mat 1) adalah pasal pertama Injil Matius dalam Perjanjian Baru Alkitab Kristen. Ditulis berdasarkan kesaksian rasul Matius, salah seorang dari dua belas murid utama Yesus Kristus.[1][2]

Codex Sinaiticus (~330-360 M), Matius 1:1-2:5
Matius 1:1-18 pada Codex Ephraemi (~ tahun 450 M) dalam faksimili Tischendorf (1843); ayat 1-2 terdapat pada bagian yang rusak.

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Silsilah Yesus Kristus (TB)/Daftar nenek moyang Yesus Kristus (TB2)

[sunting | sunting sumber]

Ayat 1-17

[sunting | sunting sumber]

Injil Matius dimulai dengan silsilah Yesus Kristus (Dalam TB2 disebut Daftar nenek moyang Yesus Kristus). Gaya bahasanya mengacu pada Kitab Kejadian dimana tercatat sejumlah silsilah yang dimulai dengan kata-kata serupa dalam bahasa Ibrani. Silsilah ini menunjukkan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud dan raja-raja Kerajaan Yehuda. Oleh karena itu merupakan ahli waris kerajaan yang pernah dijanjikan kepada Daud.[3] Dengan teliti dicatat bahwa Yusuf bukan ayah kandung Yesus, melainkan hanya suami dari Maria yang melahirkan Yesus. Namun secara hukum Israel, Yusuf adalah ayah Yesus, dan Yesus sebagai anak Yusuf mempunyai hak untuk mewarisi tahta kerajaan Daud, seandainya kerajaan itu dipulihkan.

Silsilah Yesus yang lain dicatat dalam (Lukas 3:23–38), dimana pada Lukas 3:23 Yusuf disebut sebagai anak Eli. Catatan Talmud Yahudi menunjukkan bahwa ayah Maria, ibu Yesus Kristus, bernama Eli[4] Sejumlah pakar berpendapat bahwa Eli hanya mempunyai anak(-anak) perempuan, sehingga sesuai hukum Taurat (Kitab Bilangan pasal 27, yaitu Bilangan 27:1–11), hak warisnya jatuh ke tangan anak perempuannya dan suaminya yang harus sesuku (Kitab Bilangan pasal 36), seperti anak-anak perempuan Zelafehad. Dari silsilah ini Eli adalah keturunan Daud melalui putra Daud yang bernama Nathan. Jadi, Yusuf dan Maria keduanya keturunan raja Daud dari suku Yehuda. Dengan demikian, Yesus Kristus, anak mereka berdua ("menurut anggapan orang"), berhak mendapatkan hak waris dari suku Yehuda melalui Yakub:[5]

Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia* datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.

— Kejadian 49:10 (TB)

Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Anakku Yehuda dan tongkat pemerintahan dari antara kakinya, sampai tiba dia* datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.

— Kejadian 49:10 (TB2)

(*) "dia... yang berhak atasnya" dalam teks bahasa Ibrani: Shiloh = Mesias

Hal yang menarik

[sunting | sunting sumber]

Bukan saja pencantuman nama-nama perempuan itu sesuatu yang luar biasa, latar belakang mereka pun bercacat menurut pandangan orang Yahudi zaman penulisan Injil itu (dari segi kesukuan maupun moral) maupun pembaca non-Yahudi. Ini membuat kejujuran Matius sebagai penulis Injil lebih dihargai oleh para sejarawan.

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. (TB)[10]
Inilah daftar nenek moyang Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. (TB2)

Ayat 1 bahasa Yunani

[sunting | sunting sumber]

Textus Receptus

βιβλος γενεσεως ιησου χριστου υιου δαβιδ υιου αβρααμ
Transliterasi: biblos geneseōs iēsou christou uiou dabid uiou abraam
Terjemahan harfiah: kitab silsilah Yesus Kristus bin Daud bin Abraham

Ayat 1 bahasa Ibrani

[sunting | sunting sumber]
(dari kanan ke kiri): ספר תולדת ישוע המשיח בן דוד בן אברהם׃

Transliterasi (dari kiri ke kanan)

sefer toledot yesyua ha-masyiakh ben dawid ben abraham.
Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,[11]
Abraham mempunyai anak, Ishak; Ishak mempunyai anak, Yakub; Yakub mempunyai anak, Yehuda dan saudara-saudaranya;

Merupakan penggenapan dari nubuat yang tercatat pada Bilangan 24:17.

Terjemahan Baru

Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (TB)[17]
Yakub mempunyai anak, Yusuf suami Maria. Dari Maria lahir Yesus yang disebut Kristus. (TB2)

Ayat 16 bahasa Yunani

[sunting | sunting sumber]

Textus Receptus

ιακωβ δε εγεννησεν τον ιωσηφ τον ανδρα μαριας εξ ης εγεννηθη ιησους ο λεγομενος χριστος

Transliterasi

iakōb de egennēsen ton iōsēf ton andra marias ex ēs egennēthē iēsous o legomenos christos

Ayat 16 catatan

[sunting | sunting sumber]

Kelahiran Yesus dari seorang perawan tersirat dalam silsilah-Nya. Perhatikan bahwa kata "memperanakkan"/"mempunyai anak" dipakai untuk semua nama ayah untuk putranya, sampai kepada "Yusuf suami Maria", tetapi setelah itu, untuk "Yesus", pernyataan diubah menggunakan kata "melahirkan". Kata "melahirkan"/"lahir" (egennēthē) adalah dalam bentuk feminin, jadi hanya merujuk kepada sang ibu, Maria, sedangkan sebelumnya dipakai kata "memperanakkan"/"mempunyai anak", yang diterjemahkan dari kata dengan akar yang sama, tetapi dalam bentuk maskulin (egennēsen), yaitu merujuk kepada ayah. Tidak dikatakan bahwa Yusuf "memperanakkan Yesus", melainkan bahwa Yusuf adalah "suami Maria, yang melahirkan Yesus" (lihat Matius 1:23).[18]

Codex Vaticanus (~325-350 M), Matius 1:22-2:18

Kelahiran Yesus

[sunting | sunting sumber]

Ayat 18-25

[sunting | sunting sumber]

Bagian kedua dari Injil Matius pasal 1, yaitu ayat 18-25, mencatat rangkaian kejadian ketika Yesus dilahirkan. Walaupun ada beberapa perbedaan catatan dengan Injil Lukas, hal-hal yang paling penting, misalnya kelahiran-Nya dari perawan, tempat kelahiran di Betlehem, Yudea dan ke-Tuhan-an-Nya terdapat di kedua Injil.

Injil Lukas berfokus pada Maria, sedangkan Injil Matius berfokus pada Yusuf. Dicatat bagaimana Yusuf mengetahui bahwa Maria, calon istrinya, mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata:

"Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (TB)[19]
"Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka."
Ayat Yesaya 7:14 dari gulungan salinan kitab (di antara Naskah Laut Mati) yang diperkirakan dibuat pada abad ke-2 SM.

Sebagai penjelasan makna kata-kata nubuat malaikat ("Dialah yang akan menyelamatkan") bagi pembacanya, Injil Matius dalam pasal 1 ayat 23 mengutip Yesaya 7:14 yang menubuatkan kelahiran Mesias yang akan menjadi Juruselamat. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.[20] Di bagian ini dicatat bahwa kepada Yusuf diberitahukan nama anak itu adalah Yesus, yang dalam bahasa Ibrani artinya "Yah menyelamatkan" atau dalam bahasa Aram "Juruselamat", sama dengan nama yang diberikan kepada Maria secara pribadi oleh malaikat Gabriel, menurut catatan Injil Lukas.[21]

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. (TB)[22]
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia didapati mengandung dari Roh Kudus. (TB2)[22]
Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. (TB)[23]
Karena Yusuf suaminya, seorang yang benar dan tidak mau mencemarkan nama istrinya di depan umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. (TB2)
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." (TB)[24]
Namun, ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan tampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." (TB2)

Referensi silang: Kejadian 3:15; Lukas 2:27; Yohanes 1:14; Galatia 4:4

Di sini Yusuf dipanggil oleh malaikat Tuhan sebagai "anak Daud". Injil Matius dimulai dengan silsilah Yusuf yang merupakan keturunan langsung dari Daud, sehingga pembaca dapat memahami kebenaran penyebutan "Yusuf anak Daud" (dalam bahasa Ibrani: Yusuf ben Daud, di mana "ben" yang berarti "anak; putra" tidak harus bermakna bahwa Daud adalah bapa kandungnya, melainkan juga dapat digunakan untuk menyebut leluhur).[18]

Matius 1:21-24 pada Uncial 071 (abad ke-5/ke-6).
"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (TB)[25]
"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka." (TB2)
  • "Yesus": adalah padanan Yunani untuk kata Ibrani "Yeshua" (Yosua) yang artinya "Tuhan (Yah) menyelamatkan". Nama ini melukiskan tugas putra Maria ini pada masa yang akan datang. Yesus sebagai Juruselamat "akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka". Dosa merupakan musuh terbesar umat manusia karena merusak jiwa dan kehidupan manusia. Melalui kematian Yesus yang mendamaikan dan kuasa Roh Kudus yang menguduskan, mereka yang berbalik kepada Yesus akan dibebaskan dari kesalahan dan perbudakan kepada dosa (lihat Yohanes 8:31–36; Kisah 26:18; Roma 6:1–23; 8:1–16).[18]
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita. (TB)[26]
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel." (Yang berarti: Allah menyertai kita.) (TB2)

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981
  2. ^ Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975
  3. ^ 2 Samuel 7:12–13
  4. ^ Talmud Yerushalmi, Hag. chap.2, 11a; text bahasa Ibrani di http://www.mechon-mamre.org/b/r/r2b.htm, adalah sebagai berikut: למרים ברת עלי "Maria binti Eli"
  5. ^ Kejadian 49:10
  6. ^ Kejadian 38:6–30; 1 Tawarikh 2:4
  7. ^ Yosua 2; Yosua 6:23,25
  8. ^ Rut 4:10–22
  9. ^ 2 Samuel 11:1–27
  10. ^ Matius 1:1 - Sabda.org
  11. ^ Matius 1:2
  12. ^ Rut 4:12, 18–22
  13. ^ 1 Tawarikh 2:5
  14. ^ 1 Tawarikh 2:9
  15. ^ 1 Tawarikh 2:10
  16. ^ 1 Tawarikh 2:13–16
  17. ^ Matius 1:16
  18. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  19. ^ Matius 1:20-21
  20. ^ Matius 1:18–25
  21. ^ Lukas 1:31
  22. ^ a b Matius 1:18 - Sabda.org
  23. ^ Matius 1:19 - Sabda.org
  24. ^ Matius 1:20 - Sabda.org
  25. ^ Matius 1:21 - Sabda.org
  26. ^ Matius 1:23 - Sabda.org
  • (Inggris) Albright, W.F. and C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday & Company, 1971.
  • (Inggris) Brown, Raymond E. The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke. London: G. Chapman, 1977.
  • (Inggris) France, R.T. The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary. Leicester: Inter-Varsity, 1985.
  • (Inggris) Gundry, Robert H. Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982.
  • (Inggris) Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981
  • (Inggris) Jones, Alexander. The Gospel According to St. Matthew. London: Geoffrey Chapman, 1965.
  • (Inggris) McLaughlin, Ra. "The Adoption of Jesus: On Matthew 1:1-25". Reformed Perspectives Magazine, vol. 7, no. 35. 2005.
  • (Inggris) Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]