Lompat ke isi

Melung, Kedungbanteng, Banyumas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Melung
Kantor kepala desa Melung
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBanyumas
KecamatanKedungbanteng
Kode pos
53152
Kode Kemendagri33.02.23.2014 Edit nilai pada Wikidata
Luas3.683 Ha
Jumlah penduduk2.396 Jiwa
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°18′8″S 109°12′12″E / 7.30222°S 109.20333°E / -7.30222; 109.20333


Desa Melung adalah desa di kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini terletak di lereng Gunung Slamet, salah satu gunung berapi terbesar di Pulau Jawa.

Sejarah Desa Melung dimulai dengan cerita atau legenda tentang Syech Abdurrahman atau disebut Kyai Melung sebagai penguasa dan sesepuh Desa Melung yang tidak tercatat dalam dokumen sejarah terjadinya Desa Melung. Cerita yang turun temurun terus dilakukan orang tua kepada anak-anaknya tidak lepas dari sejarah Kadipaten Pasir Luhur, sebagai tempat persinggahan dan perlintasan para prajurit Kadipaten Pasir Luhur. Pada suatu saat para prajurit dalam perlintasannya menandai adanya ayam yang berkokok dikejauhan. Desa Melung dahulu masuk kedalam Kecamatan Kebumen dan baru sekitar tahun 1955-an dimasukkan kedalam Kecamatan Kedung Banteng.

Berdasarkan sejarah yang informasinya diberikan secara turun temurun kepada generasi berikutnya bahwa pada zaman penjajahan Belanda, Desa Melung merupakan kebun kopi dan penghasil alpokat yang sangat terkenal di negara Belanda dengan kopi kampungnya, lalu pada tahun 1928 Belanda mendirikan PLTA Ketenger yang sesungguhnya berada di Desa Melung == Geografis ==,,,,,,, Desa Melung letak geografisnya berada di Sabuk Sebelah Barat Gunung Slamet merupakan desa pinggir hutan dengan topografi yang berbukit-bukit dengan kemiringan tanah rata-rata 20% – 30%, dan berada pada ketinggian antara 400 - 600 meter /dpl, beriklim sejuk rata-rata suhu 210C – 30 0C serta curuh hujan yang cukup tinggi rata-rata 3000 – 3500 mm per tahun. Secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas.

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Windujaya sebelah timur berbatasan dengan Desa Ketenger dan Desa Karangtengah Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kutaliman dan Desa Kalikesur. Sebelah Utara berbatasan dengan Hutan PERHUTANI dan Desa Sirampok Kecamatan Sirampok Kabupaten Brebes.

Siapa san[1] gka Melung, sebuah desa kecil yang berada di lereng Gunung Slamet, Banyumas, Jawa Tengah dikenal sebagai desa melek internet.

Pembagian Administratif

[sunting | sunting sumber]
  1. Kepala Dusun I membawahi Gerumbul Depok dan Kaliputra
  2. Kepala Dusun II membawahi Gerumbul Melung dan Selarendeng

Rukun Warga

[sunting | sunting sumber]

Jumlah Rukun Warga ada 4 RW terdiri dari:

  1. Gerumbul Depok adalah RW 1
  2. Gerumbul Kaliputra adalah RW 2
  3. Gerumbul Melung adalah RW 3
  4. Gerumbul Selarendeng adalah RW 4

Rukun Tetangga

[sunting | sunting sumber]

Jumlah Rukun Tetangga ada 17 RT terdiri dari

  1. Gerumbul Depok ada 4 RT: RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04
  2. Gerumbul Kaliputra ada 5 RT: RT 01, RT 02, RT 03, RT 04 dan RT 05
  3. Gerumbul Melung ada 5 RT: RT 01, RT 02, RT 03. RT 04 dan RT 05
  4. Gerumbul Selarendeng ada 3 RT: RT 01, RT 02 dan RT 03.

Gambaran Umum Demografis

[sunting | sunting sumber]

Desa Melung pada awal tahun 2019 memiliki 742 Kepala Keluarga ( KK ) Rumah, dan 735 KK Nikah, dengan jumlah penduduk 2.369 jiwa yang terdiri dari 1.223 Laki-Laki dan 1.146 Perempuan. Dengan rata-rata setiap keluarga terdiri atas 3 sampai 4 anggota keluarga.

1. Perkembangan Penduduk

a.Jumlah penduduk awal tahun 2019 : 2.369 Jiwa

 * Laki - laki                     : 1.223 Jiwa
 * Perempuan                       : 1.146 Jiwa

b.Pertumbuhan penduduk sepanjang tahun 2019

 1. Lahir                          :    30 Jiwa
    Laki-laki   : 21 Jiwa
    Perempuan   :  9 Jiwa
 2. Mati                           :    17 Jiwa
    Laki-laki   :  9 Jiwa
    Perempuan   :  8 Jiwa
 3. Datang                         :    39 Jiwa
    Laki-laki   : 23 Jiwa
    Perempuan   : 16 Jiwa
 4. Pindah                         :    25 Jiwa
    Laki-laki   : 15 Jiwa
    Perempuan   : 10 Jiwa

c.Jumlah penduduk akhir tahun 2019  : 2.396 Jiwa

 * Laki - laki                     : 1.243 Jiwa
 * Perempuan                       : 1.153 Jiwa

2. Jumlah Penduduk Menurut Umur

  Usia 0-1   tahun  :  23 Jiwa
  Usia 2-4   tahun  :  85 Jiwa
  Usia 5-9   tahun  : 199 Jiwa   
  Usia 10-14 tahun  : 216 Jiwa
  Usia 15-19 tahun  : 206 Jiwa
  Usia 20-24 tahun  : 212 Jiwa
  Usia 25-29 tahun  : 186 Jiwa
  Usia 30-34 tahun  : 205 Jiwa
  Usia 35-39 tahun  : 212 Jiwa
  Usia 40-44 tahun  : 185 Jiwa
  Usia 45-49 tahun  : 151 Jiwa
  Usia 50-54 tahun  : 120 Jiwa
  Usia 55-59 tahun  : 107 Jiwa
  Usia 60-64 tahun  : 107 Jiwa
  Usia 65-69 tahun  :  74 Jiwa
  Usia 70-74 tahun  :  52 Jiwa
  Usia > 75  tahun  :  47 Jiwa

3. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

  Tidak / Belum Sekolah    :  239 Jiwa
  Belum Tamat SD           :  280 Jiwa
  Tidak Tamat SD           :  299 Jiwa
  Tamat SD                 :  990 Jiwa
  Tamat SLTP               :  378 Jiwa
  Tamat SLTA               :  188 Jiwa
  Diploma I                :    0 Jiwa
  Diploma II               :    0 Jiwa
  Diploma III              :    0 Jiwa
  Diploma IV / Starta 1    :   16 Jiwa

4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

  Belum / Tidak Bekerja       :  573 Jiwa
  Mengurus Rumah Tangga       :  387 Jiwa
  Pelajar / Mahasiswa         :  478 Jiwa
  Pensiunan                   :    4 Jiwa
  PNS                         :    7 Jiwa
  TNI                         :    1 Jiwa
  Perdagangan                 :   44 Jiwa
  Petani / Pekebunan          :  245 Jiwa
  Peternak                    :   20 Jiwa
  Transportasi                :    3 Jiwa
  Karyawan Swasta             :   53 Jiwa
  Karyawan Honorer            :    4 Jiwa
  Karyawan BUMN               :    0 Jiwa
  Buruh Harian Lepas          :  280 Jiwa
  Buruh Tani / Perkebunan     :  167 Jiwa
  Buruh Peternakan            :    0 Jiwa
  Pembantu Rumah Tangga       :    2 Jiwa
  Tukang Batu                 :   11 Jiwa
  Tukang Kayu                 :    0 Jiwa
  Paraji                      :    1 Jiwa
  Guru                        :   11 Jiwa
  Pedagang                    :    0 Jiwa
  Perangkat Desa              :   10 Jiwa
  Kepala Desa                 :    1 Jiwa
  Wiraswasta                  :   91 Jiwa
  Konstruksi                  :    1 Jiwa
  Bidan                       :    1 Jiwa

Jumlah Penerima Bantuan dari Pemerintah

[sunting | sunting sumber]
  1. Penerima Program Keluarga Harapan ( PKH ) sebanyak 231 Kepala Keluarga
  2. Penerima Program Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) sebanyak 353 Kepala Keluarga
  3. Penerima Program KKS Program Sembako Darurat Covid-19 sebanyak 144 Kepala Keluarga
  4. Penerima Program BST Kementerian Sosial sebanyak 54 Kepala Keluarga


Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Sarana transportasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembangunan wilayah guna peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sarana dan prasarana transportasi Desa Melung sudah cukup baik sebagai prasarana perhubungan jalan ditambah sekarang ini sudah ada sarana transportasi angkutan pedesaan untuk mengangkut hasil bumi dari desa ke kota.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Untuk sarana dan prasarana bidang pendidikan di Desa Melung sudah memiliki 1 (satu) unit Sekolah Dasar, lalu sudah berdirinya Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) tahun 2002 yang berubah program menjadi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan model Kelompok Bermain SATRIA JAYA sekarang menjadi PAU TERPADU KB.SATRIA JAYA DAN TK PERTIWI, sedangkan SMP sudah ada yaitu SMP Negeri 3 Kedungbanteng.

Desa Melung memiliki budaya sebagaimana desa-desa yang ada di Kabupaten Banyumas seperti seni kuda lumping, seni hadroh atau rebana.Budaya dan adat istiadat masyarakat Desa Melung masih terpelihara dengan baik, dimana sifat gotong royong masih cukup tinggi terutama dalam membangun rumah dimana budaya sambatan masih sangat terpelihara dengan baik. Hal tersebut sebagai modal dasar untuk kegiatan pembangunan dan menanamkan rasa kegotongroyongan.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Desa Melung kini juga dikenal sebagai salah satu Desa Wisata tingkat nasional, dengan membuka wisata alam bernama Pagubugan Melung. Wisata Pagubugan menawarkan fasilitas kolam renang dengan air segar asli dari gunung Slamet. Uniknya kolam renang tersebut berada di antara persawahan hijau. Tahun 2024, Desa Melung jadi salah satu pemenang Lomba Desa Wisata Nusantara yang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa serta 300 besar Anugerah Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Sebelumnya, wilayah Desa Melung merupakan kawasan pengembangan produksi sayur organiknya dimana berdekatan dengan Curug Gede dan lokawisata Baturraden, wisata teknik PLTA Ketenger yang berada di Desa Melung sangat memungkinkan untuk dijadikan kawasan agrowisata sebagai salah satu penunjang pendapatan asli daerah Kabupaten Banyumas.

Desa Melung memiliki perayaan Ruwat Bumi, Ruwat Mata Air, nyadran.

Makanan Khas

[sunting | sunting sumber]

Berbagai makanan yang biasanya dibuat masyarakat di Desa Melung antara lain mendoan, cantir, combro, peyek, oblang, intil, getuk, krawu, cimplung, semur jengkol,pindang klewek, jangan bobo

  1. ^ "Desa Internet, Desa Melung Luncurkan Literasi Informasi Lewat Akses Wifi Gratis". Potensi Desa. 2022-12-18. Diakses tanggal 2023-01-19.