Minyak bintang
Minyak bintang adalah minyak tradisional khas Suku Dayak di Kalimantan, yang digunakan dalam pengobatan alternatif. Minyak ini memiliki nilai kepercayaan tinggi di kalangan masyarakat Dayak karena diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit melalui ritual khusus yang melibatkan unsur magis atau ilmu gaib.[1]
Masyarakat Suku Dayak meyakini bahwa minyak bintang mampu menyembuhkan berbagai penyakit, baik yang bersifat fisik maupun spiritual. Minyak ini dapat digunakan dengan cara diminum atau dioleskan pada bagian tubuh yang sakit. Proses penyembuhan harus dilakukan oleh seorang penyembuh atau healer yang memiliki keahlian khusus mengenai ritual dan cara penggunaan minyak tersebut.
Terdapat dua versi mengenai bahan dan metode pembuatan minyak bintang. Versi pertama menyatakan bahwa minyak bintang dihasilkan dari kekuatan gaib yang berasal dari air liur Hantuen, sebuah makhluk legendaris dalam budaya masyarakat Kalimantan. Selain itu, bahan lain yang digunakan dalam pembuatan minyak ini meliputi air bekas memandikan mayat bayi dan minyak dari mayat ular.
Versi kedua menjelaskan bahwa minyak bintang dibuat dengan mencampurkan minyak kelapa, kapas bujang, dan burung bubut. Minyak kelapa yang digunakan adalah minyak biasa yang diperoleh melalui proses pengepresan daging buah kelapa. Kapas bujang merujuk pada tanaman kapas yang baru berbuah dan belum sempat jatuh ke tanah. Sementara itu, burung bubut adalah jenis burung yang hidup di hutan pedalaman. Untuk memproduksi minyak bintang, burung bubut harus dipatahkan kakinya saat masih hidup hingga mati, kemudian direbus dalam waktu lama hingga menjadi minyak.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Nancy, Yonada (2023-04-10). "Mengenal Minyak Dayak dan Manfaat Minyak Bintang untuk Kesehatan". tirto.id. Diakses tanggal 2025-02-26.
- ^ Liputan6.com (2023-04-12). "Apa itu Minyak Bintang yang Digunakan dalam Pengobatan ala Ida Dayak?". liputan6.com. Diakses tanggal 2025-02-26.