Al-Muhallab bin Abi Shufrah
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. |
Al-Muhallab bin Abi Shufrah | |
---|---|
Gubernur Zubayrid Fars | |
Masa jabatan 685–686 | |
Penguasa monarki | Abd Allah ibn al-Zubayr (m. 683–692) |
Zubayrid governor of Mosul[a] | |
Masa jabatan 687–688 | |
Penguasa monarki | Abd Allah bin al-Zubair (m. 683–692) |
Pengganti Ibrahim ibn al-Ashtar | |
Gubernur Umayyah di Khurasan[b] | |
Masa jabatan 698–702 | |
Penguasa monarki | Abd al-Malik bin Marwan (r. 685–705) |
Informasi pribadi | |
Lahir | ca 632 Dibba Al-Fujairah, Kekhalifahan Rashidun (present-day UAE) |
Meninggal | 702 Marw al-Rudh, Kekhalifahan Umayyah |
Suami/istri | Khayra al-Qushayriyya Bahla |
Anak | Abd al-Malik Habib Marwan Mudrik Al-Mufaddal Muhammad Al-Mughira Qabisa Yazid Ziyad Abu Uyayna Hind |
Orang tua | Abu Sufra al-Azdī |
Sunting kotak info • L • B |
Al-Muhallab bin Abi Shufrah bin Sarraq bin Shubh al-'Atiki al-Azdi (Arab: المهلب بن أبي صفرة بن سراق بن صبح العتكي الأزدي) adalah salah satu gubernur Dinasti Umayyah yang memerintah daerah Khurasan. Nama panggilan atau kunyah-nya adalah Abu Sa'id. Pengangkatannya sebagai gubernur wilayah tersebut dilakukan langsung oleh Panglima tertinggi dinasti Umayyah saat itu yang bernama al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi pada tahun 78 Hijriyah. Pasca dilantik, ia langsung bertugas untuk menaklukkan wilayah di sekitaran Mesopotamia. Pasukan yang ia pimpin mampu merebut wilayah seperti Sogdia (di Iran), Khwarezmia, Gaza, Gorgan, dan Tabaristan. Hasil dari usaha pembebasan yang ia lakukan kelak melahirkan ulama muslim yang berasal dari sana seperti Al-Khawarizmi, Ath-Thabari, dan Imam al-Bukhari.
Nasab dan keturunan
[sunting | sunting sumber]Al-Muhallab berasal dari keluarga Bani Azdi yang aslinya mendiami 'Amman, Jordania. Ayahnya, Abu Shufrah bin Sarraq bernama asli Zhalim. Para ahli sejarah masih berselisih tentang derajat ayahnya tersebut, apakah termasuk sebagai golongan sahabat Nabi atau bukan. Pendapat itu dikemukakan sebagai berikut:
- Abu Shufrah termasuk golongan Sahabat Nabi karena ia merupakan utusan kaumnya dari Bani Azdi dan menyatakan keislamannya langsung di hadapan Nabi Muhammad, bahkan Nabi sendirilah yang mengubah nama aslinya yang bernama Zhalim menjadi Abu Shufrah karena dianggap sebagai nama yang buruk.
- Al-Waqidi dalam kitabnya yang berjudul Al-Maghazi menceritakan bahwasanya kaum Abu Shufrah dianggap murtad sepeninggal nabi Muhammad, mereka diperangi oleh khalifah Abu Bakar dan mengalami kekalahan hingga akhirnya dijadikan tawanan. Ketika Abu Bakar hendak memerintahkan eksekusi kepada para laki-laki Bani Azdi yang sudah dewasa (al-muqatilah) ia dicegah oleh Umar yang mengingatkan bahwa mereka sebenarnya beriman tapi kecintaan pada harta membuat mereka tidak mau membayar zakat dan memberontak. Setelah itu, Abu Bakar memerintahkan para tawanan yang termasuk di dalamnya adalah Abu Shufrah untuk diasingkan ke Basrah.
- Pendapat ketiga menyatakan bahwasanya Abu Shufrah sudah masuk Islam pada zaman Nabi tapi ia tidak termasuk sebagai rombongan yang diutus menemui Nabi di Madinah. Ia baru datang ke Madinah sebagai utusan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.
Film dan acara televisi
[sunting | sunting sumber]Al-Muhallab bin Abi Shufrah menjadi tokoh sejarah yang diperankan dalam berbagai karya film dan tv series, diantaranya:
- Serial televisi Al-Muhallab bin Abi Shufrah berbahasa Arab yang digarap di Abu Dhabi
- Serial televisi Al-Hajjaj yang digarap oleh Arab Telemedia Group yang berpusat di Yordania
- Serial televisi Al-Mukhtar as-Tsaqafi yang digarap oleh televisi republik Iran.
Kematian
[sunting | sunting sumber]Al-Muhallab bin Abi Shufrah adalah gubernur Khurasan terakhir selama kepemimpinan al-Hajjaj sebagai panglima Dinasti Umayyah. Ia menjabat sebagai Gubernur Khurasan hingga akhir hayatnya pada bulan Dzulhijjah tahun 82 Hijriyah.
Anak-anak
[sunting | sunting sumber]Al-Muhallab memiliki sekitar tiga ratus anak, sembilan belas di antaranya mempunyai keturunan, dan keturunan mereka berada di Bashrah dan tempat lain. Mereka adalah Al-Mughirah, Yazid, Marwan, Muawiyah, Ziyad, Abdul Malik, Habib, Muhammad, Qabishah, Al-Mufadhdhal, Mudrik, Abu Uyainah, Abdul Aziz, Abdullah, Sa'id, Syabib, Amr, Ja'far, dan Al-Hajjaj,[3] serta dua putri yang bernama Hindun dan Fatimah.[4]
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Al-Muhallab's governorship of Mosul included jurisdiction over the Jazira, Arminiya and Adharbayjan.[1][2]
- ^ Khurasan was attached to the Iraqi governorship of al-Hajjaj ibn Yusuf, who appointed al-Muhallab as his deputy governor over Khurasan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Crone 1993, hlm. 357.
- ^ Fishbein 1990, hlm. 110, 118.
- ^ (Arab) Jamharah Ansab Al-Arab, Ibnu Hazm Diarsipkan 2021-09-21 di Wayback Machine.
- ^ (Arab) Al-Bidayah wan Nihayah, peristiwa di tahun 82, wafatnya Al-Muhallab bin Abi Shufrah Diarsipkan 2023-03-29 di Wayback Machine.
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- Crone, P. (1993). "Al-Muhallab b. Abī Ṣufra". Dalam Bosworth, C. E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W. P.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam. Volume VII: Mif–Naz (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 357. ISBN 978-90-04-09419-2.
- Crone, P. (1993). "Muhallabids". Dalam Bosworth, C. E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W. P.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam. Volume VII: Mif–Naz (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 358–360. ISBN 978-90-04-09419-2.
- Fishbein, Michael, ed. (1990). The History of al-Ṭabarī, Volume XXI: The Victory of the Marwānids, A.D. 685–693/A.H. 66–73. Seri SUNY dalam Studi Timur Dekat. Albany, New York: State University of New York Press. ISBN 978-0-7914-0221-4.
- Hawting, G.R., ed. (1989). The History of al-Ṭabarī, Volume XX: The Collapse of Sufyānid Authority and the Coming of the Marwānids: The Caliphates of Muʿāwiyah II and Marwān I and the Beginning of the Caliphate of ʿAbd al-Malik, A.D. 683–685/A.H. 64–66. Seri SUNY dalam Studi Timur Dekat. Albany, New York: State University of New York Press. ISBN 978-0-88706-855-3.
- Hinds, Martin, ed. (1990). The History of al-Ṭabarī, Volume XXIII: The Zenith of the Marwānid House: The Last Years of ʿAbd al-Malik and the Caliphate of al-Walīd, A.D. 700–715/A.H. 81–95. Seri SUNY dalam Studi Timur Dekat. Albany, New York: State University of New York Press. ISBN 978-0-88706-721-1.
- Kennedy, Hugh (2007). The Great Arab Conquests: How the Spread of Islam Changed the World We Live In. Philadelphia: Da Capo Press. ISBN 978-0-306-81585-0.
- Rubinacci, R. (1960). "Azārika". Dalam Gibb, H. A. R.; Kramers, J. H.; Lévi-Provençal, E.; Schacht, J.; Lewis, B.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam. Volume I: A–B (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 810–811. OCLC 495469456.
- Shaban, M. A. (1970). The Abbasid Revolution. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-29534-3.
- Shaban, M. A. (1971). Islamic History: Volume 1, AD 600-750 (AH 132): A New Interpretation. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-08137-8.
- Strenziok, Gert (1960). "Azd". Dalam Gibb, H. A. R.; Kramers, J. H.; Lévi-Provençal, E.; Schacht, J.; Lewis, B.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam. Volume I: A–B (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 811–813. OCLC 495469456.
- Wellhausen, Julius (1927). The Arab Kingdom and its Fall. Diterjemahkan oleh Margaret Graham Weir. Calcutta: University of Calcutta. OCLC 752790641.
- Wink, André (2002). Al-Hind, the Making of the Indo-Islamic World. Boston and Leiden: Brill Academic Publishers. ISBN 0-391-04173-8.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Maret 2023. |