Han (negara)
Han | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
403 SM–230 SM | |||||||||
Status | Kerajaan | ||||||||
Ibu kota | Yangzhai (sebelum 375 SM) Xinzheng (setelah 375 SM) | ||||||||
Agama | Agama tradisional Tiongkok Pemujaan nenek moyang | ||||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||||
Raja | |||||||||
Kanselir | |||||||||
Era Sejarah | Periode Negara Perang | ||||||||
403 SM | |||||||||
• Ditaklukan oleh Qin | 230 SM | ||||||||
Mata uang | Uang sekop Koin tradisional Tiongkok lainnya | ||||||||
| |||||||||
Han (Hanzi: 韓, Tionghoa Kuno: *[g]ˤar) adalah sebuah negara yang pernah berdiri di Tiongkok kuno pada Periode Negara Perang. Wilayah negara ini terletak di provinsi Shanxi dan Henan pada masa modern. Negara Han didirikan pada tahun 403 SM setelah pembagian negara Jin menjadi tiga.
Negara Han memisahkan negara Qin dari Dataran Tiongkok Utara, sehingga negara ini sering diserang oleh Qin. Kanselir Shen Buhai yang berhaluan legalisme telah mencoba melancarkan reformasi untuk memperkuat negara Han, tetapi negara ini masih tidak mampu menandingi negara Qin. Negara ini juga memiliki wilayah yang terkecil bila dibandingkan dengan enam negara lainnya pada masa itu. Pada akhirnya, Han tidak lagi mampu mempertahankan wilayahnya dan harus meminta bantuan dari negara tetangga. Sebagai contoh, negara Wei pernah menyerang negara Han, dan Han harus meminta bantuan dari negara Qi. Konflik ini berujung pada Pertempuran Maling (342 SM) yang berhasil dimenangkan oleh negara Qi. Contoh lain yang merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam Periode Negara Perang adalah ketika negara Qin menyerang negara Han pada tahun 260 SM. Negara Zhao datang untuk membantu Han, sehingga terjadinya Pertempuran Changping. Namun, negara Zhao mengalami kekalahan besar dan korban jiwa di pihak Zhao sangat tinggi, sehingga pertempuran ini membuka jalan bagi Qin untuk menyatukan seluruh wilayah Tiongkok.
Negara Han jatuh ke tangan Qin pada tahun 230 SM dan merupakan negara pertama yang ditaklukan oleh Qin.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Sima Qian. Records of the Grand Historian, Ch. 45
- Zizhi Tongjian Volumns 1-6