Lompat ke isi

Pajak minuman gula

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pajak minuman berpemanis)


Pajak minuman bersoda dipakai di berbagai yursdiksi untuk menurunkan konsumsi.

Pajak minuman gula, pajak soda, atau pajak minuman manis[1][2][3] adalah sebuah pajak yang diberlakukan untuk mengurangi konsumsi minuman dengan tambahan gula. Minuman yang dikenakan pajak soda biasanya meliputi minuman ringan berkarbonasi, minuman olahraga dan minuman energi.[4] Campur tangan kebijakan tersebut adalah upaya untuk mengurangi obesitas dan dampak kesehatan terkait kegemukan.[5] Pajak tersebut menjadi bahan perdebatan publik di banyak negara dan produsen minuman seperti Coca-Cola atau Dr Pepper seringkali menentangnya. Para advokat seperti asosiasi medis nasional dan Organisasi Kesehatan Dunia mempromosikan pajak tersebut sebagai contoh pajak Pigovian.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Turner, Nick. "Seattle's Sweetened Beverage Tax producing healthier than expected returns". Capitol Hill Seattle Blog. Diakses tanggal 26 August 2020. 
  2. ^ "Tax on Sweetened Beverages Reduced Sales Volume in Chicago". Physician's Weekly. 
  3. ^ Macz, Brandon. "Mayor, councilmembers in food fight over sweetened beverage tax". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-05. Diakses tanggal 2022-01-02. 
  4. ^ "Consumption of Sports Drinks by Kids and Adolescents" (PDF). Healthy Eating Research. Diakses tanggal 18 March 2016. 
  5. ^ Pfinder, Manuela; Heise, Thomas L.; Hilton Boon, Michele; Pega, Frank; Fenton, Candida; Griebler, Ursula; Gartlehner, Gerald; Sommer, Isolde; Katikireddi, Srinivasa Vittal; Lhachimi, Stefan K. (April 2020). "Taxation of unprocessed sugar or sugar-added foods for reducing their consumption and preventing obesity or other adverse health outcomes". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 4: CD012333. doi:10.1002/14651858.CD012333.pub2. ISSN 1469-493X. PMC 7141932alt=Dapat diakses gratis. PMID 32270494. 
  6. ^ Tavernise, Sabrina (11 October 2016). "W.H.O. urges Tax on Sugary Drinks to Fight Obesity". The New York Times. Diakses tanggal 8 November 2016. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]