Burung pelatuk
Pelatuk | |
---|---|
Hairy Woodpecker | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Aves |
Ordo: | Piciformes |
Infraordo: | Picides |
Famili: | Picidae Vigors, 1825 |
Genus | |
Melanerpes |
Pelatuk ialah burung dari ordo Piciformes. Ditemukan di seluruh dunia dan termasuk sejumlah spesies, biasanya berjumlah 218 (termasuk Pelatuk paruh gading).
Beberapa burung pelatuk dalam ordo Piciformes memiliki kaki zigodaktil, dengan 2 jari kaki mengarah ke depan, dan 2 lainnya ke belakang. Kaki-kaki itu, meski beradaptasi untuk berpegangan di permukaan vertikal, bisa digunakan untuk menggenggam atau bertengger. Beberapa spesies hanya memiliki 3 jari kaki. Lidah panjang yang ditemukan pada beberapa burung pelatuk dapat dijulurkan keluar untuk menangkap serangga.
Burung pelatuk mendapatkan namanya dari kebiasaan beberapa speiesnya menyadap dan mematuk batang pohon dengan paruhnya. Ini adalah alat komunikasi kepemilikan daerah melalui sinyal kepada saingan-saingannya, dan cara mencari dan menemukan larva serangga di bawah kulit kayu atau terowongan berliku nan panjang di pohon.
Mula-mula, burung pelatuk mencari terowongan dengan menyadap batang. Begitu terowongan itu ditemukan, burung pelatuk memahat kayu sampai menciptakan pembukaan ke terowongan. Lalu menjulurkan lidahnya ke terowongan untuk mencoba mencari tempayak. Lidah burung pelatuk panjang dan berujung kait. Dengan lidahnya burung pelatuk menusuk tempayak dan menariknya keluar batang.
Burung pelatuk juga menggunakan paruhnya untuk membuat lubang yang lebih besar sebagai sarangnya sekitar 15–45 cm (6-18 inchi) di bawah permukaan yang dibuka. Sarang-sarang itu hanya dilapisi dengan keping-keping kayu dan menyimpan 2-8 telur putih yang dikeluarkan betinanya. Karena di luar jangkauan penglihatan, sarang ini tidak terlihat pemangsa dan telurnya tidak perlu dikamuflase. Rongga yang dibuat oleh burung pelatuk juga digunakan kembali sebagai sarang oleh burung-burung lain, seperti beberapa bebek dan burung hantu, dan mamalia, seperti tupai pohon.
Spesies
[sunting | sunting sumber]Genus ini terdiri atas 13 spesies:[1]
- Picus chlorolophus
- Picus puniceus
- Picus viridanus
- Picus vittatus
- Picus xanthopygaeus
- Picus squamatus
- Picus awokera
- Picus viridis
- Picus sharpei
- Picus vaillantii
- Picus rabieri
- Picus erythropygius
- Picus canus
Beberapa spesies yang pernah tergolong dalam genus ini:
- Chrysophlegma flavinucha
- Chrysophlegma mentalis
- Chrysophlegma miniaceus
Trivia
[sunting | sunting sumber]Pada Februari 2005 ilmuwan Kanada Dr. Louis Lefebvre mengumumkan cara mengukur IQ hewan dalam hal inovasi mereka dalam kebiasaan memberi makan. Burung pelatuk tercatat di antara burung paling cerdas menurut skala ini.
Burung pelatuk mengilhami Walter Lantz menciptakan tokoh kartun Woody Woodpecker.
Burung pelatuk dapat mematuk hingga dua puluh kali tiap detik.[butuh rujukan]
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Pelatuk ayam
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Video burung pelatuk di Internet Bird Collection
- ^ Gill, Frank; Donsker, David; Rasmussen, Pamela, ed. (2020). "Woodpeckers". IOC World Bird List Version 10.1. International Ornithologists' Union. Diakses tanggal 16 April 2020.