Demonstrasi Bahrain 2011 adalah serangkaian demonstrasi di Bahrain, sebuah negara di kawasan Teluk Persia. Protes ini menjadi salah satu dari rangkaian protes di sejumlah negara Arab di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara pada 2010-2011. Protes rakyat Bahrain ini awalnya bertujuan untuk mencapai kemerdekaan politik yang lebih besar serta kesetaraan bagi penduduk penganut mazhab Syi’ah,[1][2] dan kemudian berkembang menjadi seruan untuk mengakhiri sistem monarki di Bahrain[3] setelah terjadinya serangan malam yang memakan korban jiwa pada 17 Februari terhadap para demonstran di Monumen Mutiara, kota Al-Manamah.[4][5] Para pemrotes di Al-Manamah telah berkemah selama berhari-hari di sekitar Monumen Mutiara, lokasi yang berfungsi sebagai titik pusat aksi protes di sana. Setelah sebulan, pemerintah meminta bantuan pasukan militer dan polisi dari Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk, yang tiba pada tanggal 14 Maret. Sehari kemudian, raja Bahrain memberlakukan darurat militer dan menyatakan keadaan darurat negara selama tiga bulan.[6][7] Sehari kemudian, pasukan keamanan melakukan tindak kekerasan terhadap para pemrotes di Alun-alun Mutiara, sehingga memicu kecaman internasional.
Searah jarum jam dari kiri atas : Para pengunjuk rasa mengangkat tangan menuju Bundaran Mutiara pada 19 Februari 2011; Penggunaan gas air mata oleh pasukan keamanan dan bentrokan dengan pengunjuk rasa pada 13 Maret; Lebih dari 100.000 warga Bahrain mengambil bagian dalam "Pawai Kesetiaan kepada Para Martir", pada tanggal 22 Februari; bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa pada 13 Maret; Angkatan bersenjata Bahrain memblokir pintu masuk ke desa Bahrain.