Pendalian, Pendalian IV Koto, Rokan Hulu
Pendalian merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Pendalian IV Koto, kabupaten Rokan Hulu, provinsi Riau, Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pendalian | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Riau | ||||
Kabupaten | Rokan Hulu | ||||
Kecamatan | Pendalian IV Koto | ||||
Kode pos | 28555 | ||||
Kode Kemendagri | 14.06.16.2001 | ||||
Luas | ± 164,28 km² | ||||
Jumlah penduduk | 3462 jiwa | ||||
|
Secara historis, Desa Pendalian berasal dari kata “Pilihan”. Dikala Luhak Rokan dipimpin oleh Raja yang keempat yang bergelar Sutan Sepedas Padi (Tahun 1519 – 1672), dimana raja ingin menambah negeri yang agak jauh dari Koto Sembahyang Tinggi untuk tempat berladang dan membuat kampung.
Konon, 4 orang pun telah disepakati untuk mencari tanah yang dimaksudkan tersebut yakni, Imam akan pergi ke hilir (Lubuk Bendahara sekarang), Khatib akan pergi ke mudik (Rokan sekarang), Bilal akan masuk ke Sungai Siasam sekarang dengan setengah Mungkin.
Bilal yang memudikkan Sungai Siasam, sampai pada tempat dimana sungai itu bercabang dua. Terdapatlah sebatang pohon asam yang lain sekali rasanya, dimana dahan yang satu asam betul rasanya, sementara dahan yang sebelahnya pilih-pilihan rasanya. Sehingga bagian dahan yang asam itu dinamailah sungai itu Sungai Siasam, sementara disebelahnya yang akan dibuat negeri dinamai Pilihan, dan sampai sekarang penyebutannya Pendalian saja.
Dikala Bilal yang ditugaskan oleh Raja Luhak Rokan Sutan Sepedas Padi untuk mencari kampung ke mudik Sungai Siasam, dan menebas daerah yang akan diperbuat kampung tersebut, berjumpalah orang-orang yang menebas itu sebatang tebu betung. Batang tebu tersebut kononnya tidak bisa ditebang, sehingga Datuk Temenggung dan Datuk Sejelo lah orang yang berhasil menebang tebu betung tersebut, lalu diambil dan dimakanlah hingga tinggal ujungnya saja yang bersisa. Ujung tebu tersebut kemudian didapat oleh seorang pedagang dari sungai Tais yang sedang berdagang dan kehausan sehingga dimakannya jugalah ujung tebu yang tersisa tersebut.
Dikala terjadi mufakat untuk menyusun pejabat kampung, timbullah pertanyaan siapakah yang akan diangkat menjadi kepalanya dari suku-suku yang ada. Maka timbullah ide pada waktu itu bahwasanya barang siapa yang memakan tebu betung tersebut pada bagian pucuknya yang tersisa tadi, maka dialah yang akan diangkat menjadi kepala kampung. Sehingga dijemputlah pedagang dari Sungai Tais tadi ke kampungnya untuk diangkat menjadi kepal kampung di Pendalian. Dialah yang diberi gelar Datuk Bendahara Sakti.
Setelah beberapa hari menebas untuk membuat ladang dan kampung, bertemu pula dengan sebuah Gong, setelah bermufakat kepada siapakah gong itu akan diberikan? Sehingga gong itu diberikanlah kepada pucuk tadi, sehingga bila mana gong itu dipukul bunyinya seperti nguk, nguk, nguk, nguk, nguk, nguk. Sehingga gong itu diberi nama siberunguk dan tetaplah dirumah pucuk dari orang yang berenam tadi. Dan gong itu masih ada sampai sekarang.
Kesenian gendang gong ini masih dipertunjukkan sampai sekarang, terutama pada hari-hari besar Islam dan pada acara perhelatan pernikahan anak cucu kemenakan.
Di Desa Pendalian terdapat 6 suku yang masing-masing dipimpin oleh Mamak Soko Pisoko yaitu:
- Suku Mais dipimpin oleh Mamak Suku yang bergelar Datuk Mongguong.
- Suku Mandailing dipimpin oleh Mamak Suku yang bergelar Datuk Sejelo.
- Suku Piliang dipimpin oleh Mamak Suku yang bergelar Datuk Majo.
- Suku Kuti dipimpin oleh Mamak Suku yang bergelar Datuk Bimbo.
- Suku Melayu dipimpin oleh Mamak Suku yang bergelar Datuk Majo Bosa.
- Suku Petopang dipimpin oleh Mamak Suku yang bergelar Datuk Kayo Bonsu.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Batas Wilayah Desa
[sunting | sunting sumber]Secara geografis Desa Pendalian terletak dalam wilayah Kecamatan Pendalian IV Koto. Desa Pendalian adalah ibukota Kecamatan Pendalian IV Koto yang menjadi bagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu dengan batas-batas:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Rokan dan Desa Air Panas.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bengkolan Salak dan Desa Sei Kandis dan Kabupaten Kampar;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cipang Kiri Hilir dan Kelurahan Rokan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Suligi dan Kabupaten Kampar.
Luas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Luas wilayah Desa Pendalian ± 164,28 Km2. Jarak dari Ibu Kota Provinsi ± 193 Km ditempuh dalam waktu 6 jam, dari Ibu Kota Kabupaten ± 75 Km. Desa Pendalian adalah Ibukota Kecamatan Pendalian IV Koto. Secara administratif wilayah Desa Pendalian terbagi dalam 3 wilayah dusun, 6 Rukun Warga dan 14 Rukun Tetangga.
Topografi
[sunting | sunting sumber]Topografi daerah Desa Pendalian adalah datar bergelombang, dimana sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar. Desa Pendalian memiliki iklim tropis dimana musim hujan dan kemarau selalu terjadi dalam tiap tahunnya.
Geomorfologi
[sunting | sunting sumber]Secara geomorfologi di Desa Pendalian terdapat beberapa sungai yaitu Sungai Pendalian, Sungai Siasam, Sungai Balobak dan beberapa sungai kecil yang bermuara kepada ketiga sungai tersebut.
Orbitrasi
[sunting | sunting sumber]- Desa Pendalian adalah sebagai Ibukota Kecamatan Pendalian IV Koto.
- Jarak ke Ibukota Kabupaten ± 85 KM.
- Jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten ditempuh selama 1,5 jam.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Lembaga Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]No | Jabatan | Jumlah |
---|---|---|
1 | Kepala Desa | 1 Orang |
2 | Sekretaris Desa | 1 Orang |
3 | Perangkat Desa | 8 Orang |
4 | BPD | 5 Orang |
Lembaga Kemasyarakatan
[sunting | sunting sumber]No | Lembaga | Jumlah |
---|---|---|
1 | LPMD | 1 Lembaga |
2 | PKK | 1 Lembaga |
3 | Posyandu | 9 Lembaga |
4 | Lembaga Adat | 1 Lembaga |
5 | Organisasi Masyarakat | 5 Lembaga |
Pembagian Wilayah
[sunting | sunting sumber]No | Wilayah | Jumlah |
---|---|---|
1 | Dusun I | 4 RT |
2 | Dusun II | 6 RT |
3 | Dusun III | 4 RT |