Pertempuran Yamamah
Pertempuran Yamamah | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Riddah dan pertempuran dibawah Khalid bin Walid | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Kekhalifahan Rasyidin | Bani Hanifah dan Pendukung Musailamah | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Abu Bakar Khalid bin Walid Syurahbil bin Hasanah Abu Dujanah † Ikrimah bin Abu Jahal Al-Bara' bin Malik Muawiyah Wahsyi |
Musailamah al-Kazzab † Ar-Rajjal bin Unfuwah † Muhkam bin Thufail † | ||||||
Kekuatan | |||||||
13.000 | 40.000 | ||||||
Korban | |||||||
1.200 | 21.000 |
Petempuran Yamamah terjadi pada Desember 632 M di Jazirah Arab pada wilayah Yamamah antara Khalifah Abu Bakar melawan Musailamah al-Kazzab yang mengaku sebagai nabi.
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Setelah meninggalnya Nabi Muhammad banyak suku-suku Arab yang kemudian kembali murtad dan melawan terhadap Kekhalifahan Islam di Madinah. Khalifah Abu Bakar mengkordinasikan 11 korps pasukan untuk menumpas pemberontak. Abu Bakar menugaskan Ikrimah bin Abu Jahal untuk memimpin salah satu korps. Ikrimah bin Abu Jahal ditugaskan untuk menumpas Musailamah al-Kazzab, tetapi tidak bertemu dalam sebuah pertempuran. Kemudian Khalifah Abu Bakar menugaskan Khalid bin Walid untuk menumpas Musailamah al-Kazzab, setelah ia berhasil menumpas pemberontak di tempat lain. Tugas Ikrimah dalam pertempuran ini adalah untuk memastikan Musailamah al-Kazzab tetap di Yamamah hingga Khalid bin Walid datang untuk memimpin pasukan menumpas Musailamah al-Kazzab.
Serangan kedua pasukan Muslim
[sunting | sunting sumber]Setelah kedatangan Khalid bin Walid, pasukan Muslim kemudian maju kearah Yamamah untuk menumpas Musailamah al-Kazzab. Pertempuran ini, pasukan Muslim dan pasukan Musailamah berjalan dengan seimbang dalam waktu cukup lama. Khalid bin Walid, kemudian berusaha untuk menarik Musailamah masuk dalam pertempuran untuk menumpas Musailamah dengan maksud untuk menghancurkan moral para pemberontak.
Khalid bin Walid kemudian maju ke garis depan pertempuran untuk menantang duel dengan para pemimpin pemberontak termasuk Musailamah. Ajakan duel ini disetujui dengan Khalid bin Walid berduel dengan pemimpin pemberontak. Satu per satu pemimpin pemberontak berhasil dikalahkan Khalid bin Walid hingga ia berhasil berduel dengan Musailamah al-Kazzab, tetapi Musailamah al-Kazzab berhasil melarikan diri bersama dengan pasukannya.
Akhir pertempuran
[sunting | sunting sumber]Musailamah al-Kazzab berserta 7000 pasukannya kemudian mundur ke benteng pertahanannya. Pasukan Muslim tetap maju untuk menumpas Musailamah hingga ke benteng pertahanannya dan berhasil menjebol pertahanan pasukan Musailamah. Akhirnya Musailamah dan pasukannya berusaha mempertahankan diri dengan terus melawan. Pada akhirnya Musailamah dapat ditombak oleh Wahsyi dan seluruh pasukannya dapat dikalahkan dalam pertempuran ini.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- A.I. Akram, The Sword of Allah: Khalid bin al-Waleed, His Life and Campaigns, Nat. Publishing. House, Rawalpindi (1970) ISBN 0-7101-0104-X.