Perbatasan Malaysia–Filipina
Perbatasan Malaysia–Filipina adalah sebuah perbatasan maritim yang terletak di Laut China Selatan, Laut Sulu dan Laut Sulawesi. Perbatasan tersebut mengisahkan negara bagian Malaysia Sabah, yang berada di pulau Kalimantan dan Kepulauan Sulu di selatan Filipina.
Perbatasan tersebut adalah hasil dari pembagian Kesultanan Sulu melalui pemberian teritorial mereka kepada para penguasa kolonial. Inggris meraih kekuasaan atas pesisir timur laut Kalimantan, yang menjadi dikenal sebagai Borneo Utara dan kemudian Sabah, sementara wilayah Kepulauan Sulu jatuh ke tangan Spanyol dan kemudian Amerika Serikat. Filipina masih secara resmi mengklaim bagian timur Sabah sebagai bagian dari teritorialnya, atas dasar pernyataan dari para ahli waris Sultan Sulu.[1]
Malaysia dan Filipina juga merupakan negara yang menyatakan klaim atas Kepulauan Spratly dan kedua negara tersebut berebut klaim atas beberapa pulau di kepulauan tersebut.
Hubungan sejarah masyarakat yang tinggal di kedua sisi perbatasan tersebut menyebabkan perbatasan tersebut sering dilintasi, sehingga mengakibatkan imigrasi ilegal dari Filipina. Perbatasan tersebut juga menghasilkan beberapa insiden penyerbuan lintas perbatasan dan penculikan oleh kelompok bersenjata dari Filipina di kota-kota dan resor-resor Malaysia di pesisir timur Sabah.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Hubungan Malaysia–Filipina
- Perbatasan Indonesia–Malaysia
- Perbatasan Malaysia–Vietnam
- Perbatasan Brunei–Malaysia
- Kepulauan Spratly
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Cession and transfer of the territory of North Borneo by His Highness, Sultan Mohammad Esmail Kiram, Sultan of Sulu, acting with the consent and aprroval of the Ruma Bechara, in council assembled, to the Republic of the Philippines". Government of the Philippines. 24 April 1962. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-07. Diakses tanggal 7 Februari 2016.