Pengepungan Orléans
Pengepungan Orléans | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Seratus Tahun | |||||||
Joan of Arc pada saat Pengepungan Orléans oleh Jules Eugène Lenepveu, dilukis 1886–1890 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Kerajaan Inggris |
Kerajaan Prancis Kerajaan Skotlandia |
Pengepungan Orléans atau Perebutan Orléans (12 Oktober 1428 – 8 Mei 1429) adalah kemenangan Prancis yang pertama bagi Jeanne d'Arc pada masa Perang Seratus Tahun dan merupakan titik balik dalam perang antara Prancis dan Inggris tersebut.
Setelah kematian Henry V dari Inggris, yang telah naik takhta sebagai penguasa Prancis, putra Henry yang masih bayi, Henry VI dari Inggris, dinamakan sebagai Raja Prancis. Charles VII dari Prancis, putra raja Prancis sebelumnya, Charles VI, sangat lemah dan tidak berbuat apapun untuk mengklaim haknya hingga Jeanne d'Arc, seorang gadis berusia 17 tahun yang mengklaim telah mendengar suara Tuhan, membujuknya untuk mengambil langkah.
Kemenangan Prancis ini di Orléans adalah sebuah titik balik yang penting untuk pihak Prancis karena hal ini menyemangati para pendukung Charles VII. Setelah Orléans, Charles diangkat menjadi raja di Reims, dan Prancis memperoleh kemenangan di Paris dan Patay. Jeanne d'Arc ditangkap oleh orang-orang dari Bourgogne, dan diserahkan kepada pihak Inggris, yang menyatakan dia tidak bersalah atas tuduhan penggunaan ilmu sihir namun bersalah atas tuduhan melawan Gereja Katolik Roma dan mengeksekusinya.