Wabah Besar Wina
Wabah Besar Wina terjadi pada tahun 1679 di Wina, Austria. Dari deskripi saat itu, dipercaya bahwa wabah ini merupakan wabah bubonik, yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, yang dibawa oleh lalat yang terasosiasi dengan tikus dan hewan pengerat lainnya. Pada saat itu, kota dilumpuhkan oleh epidemi, yang terjadi berulang-kali hingga awal 1680an, mengakibatkan hilangnya nyawa 76.000 penduduk.
Wina terletak di dekat Sungai Danube, yang merupakan pusat persimpangan besar antara timur dan barat. Sebagai akibat dari keramaian ini, kota tersebut menderita dari wabah yang terjadi berulang-kali sejak gelombang pertama Black Death atau Maut Hitam pada abad keempat belas. Kota Wina sangat penuh sesak dan dibangun dengan rapat. Dari deskripsi yang ada, mengindikasikan bahwa tidak ada saluran pembuangan air atau selokan, dan tumpukan sampah yang berserakan dijalan. Sebagai tambahan, gudang untuk penyimpanan barang dagangan, yang menyimpan baju, karpet, dan biji-bijian sering dikerumuni oleh tikus. Karena kondisi kota tersebut, maka di Eropa, wabah terkadang disebut sebagai "Viennese death" atau Maut Wina.
Sebuah ordo religius yang beroprasi di Wina, bernama Persaudaraan Trinitas Suci (Holy Trinity), menciptakan rumah sakit ketika epidemi tahun 1679 terjadi. Perawatan mendasar ditawarkan di rumah sakit, tetapi secara umum hal tersebut merupakan kemajuan yang pesat jika dibandingkan dengan layanan kesehatan publik lainnya. Mayat korban wabah dibawa dengan menggunakan kereta menuju pinggir kota dan diletakkan di lubang-lubang besar terbuka untuk dibakar. Walaupun demikian, lubang tersebut tidak ditutup selama beberapa hari hingga penuh, sehingga populasi tikus dapat terinfeksi.
Untuk memperingati lepasnya Kota Wina dari wabah tersebut, rakyat Wina mendirikan monumen-monumen seperti kolom setinggi 69 kaki yang dikenal dengan nama Pestsäule.
Wabah di daerah
[sunting | sunting sumber]Apa yang orang kenal sebagai "Wabah Besar Wina", ternyata sebenarnya merupakan bagian kecil dari wabah yang melanda seluruh Jerman, Austria, Bohemia dan beberapa negara tetangganya.
Kematian yang disebabkan Wabah Besar Wina berjumlah 76.000 jiwa. Beberapa kota lainnya di Eropa juga mengalami hal yang serupa. Sebagai contoh, Praha pada tahun 1681 kehilangan 83.000 jiwa karena wabah, Kota Halle pada tahun 1682 mencatat tingkat kematian karena wabah berjumlah 4.397 jiwa dari total penduduk berjumlah 10.000 jiwa.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Ackerknecht, Erwin H. "History and Geography of the Most Important Diseases." New York: Hafner Publishers, 1965.
- Gregg, Charles T. "Plague: An Ancient Disease in the Twentieth Century." Albuquerque: University of New Mexico Press, 1985.
Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.