Pioneerindo Gourmet International
Sebelumnya | Putra Sejahtera Pioneerindo (1983-2001) |
---|---|
Publik | |
Kode emiten | IDX: PTSP |
Industri | Ritel |
Didirikan | 13 Desember 1983 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Edi Triyento (Presiden Direktur) |
Produk | Makanan cepat saji |
Divisi | CFC Sapo Oriental Cal Donat Sugakiya |
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk atau yang lebih dikenal dengan Pioneerindo merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang ritel makanan cepat saji dan bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1983.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Awalnya perusahaan ini didirikan dengan nama PT Putra Sejahtera Pioneerindo di tahun 1983, dengan bisnis utamanya adalah menjadi pemegang lisensi waralaba Pioneer Chicken, sebuah restoran cepat saji ayam di California, Amerika Serikat. Kelahirannya dirintis oleh tiga putra pengusaha Suhargo Gondokusumo (pemilik Dharmala Group), yaitu Suyanto, Trijono dan Dwiyanto Gondokusumo, yang pernah mengenyam pendidikan di University of Southern California,[1] dan tertarik mengembangkannya di Indonesia.[2] Seiring kebangkrutan Pioneer Chicken, pemilik hak waralabanya di AS di tahun 1988, Dwiyanto lalu memutuskan mengembangkan merek dan resep sendiri mulai tahun 1989.[3] Adapun produknya kemudian dikenal dengan nama California Fried Chicken (CFC), yang sebenarnya identitasnya masih terinspirasi dari Pioneer Chicken.
Perusahaan yang saat itu tergabung dalam Grup Putra Surya Perkasa (PSP - juga milik keluarga Gondokusumo) ini kemudian memperluas usahanya dan berkembang pesat, dengan pada 1993 sudah memiliki 130 gerai CFC. Sekitar 68 gerainya dikelola langsung dan 31 waralaba, dan dari gerai-gerainya tersebut 5 buah berada di Tiongkok.[4] Ekspansi internasional pun ditargetkan seperti ke Hong Kong dan Taiwan.[2] Tidak hanya perluasan gerai dan diversifikasi menu CFC, di tahun 1993-1994, perusahaan ini juga membuka gerai California Pizza dan Cal Donat (d/h Cal Donuts) yang pada 1994 masing-masing sudah ada 27 dan 33 gerai.[5] Didirikan pula kemudian anak usaha PT Putra Asia Perdana Indah, PT Putra Surya Primula serta PT Mitra Hero Pioneerindo (guna mendukung penuh kinerja perusahaan dengan pola kemitraan), dan PT Putra Selera Pizza.[6] Mulai April 1994, PT Putra Sejahtera Pioneerindo resmi menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta, dengan melepas 20% sahamnya seharga Rp 5.100.[7]
Di tahun-tahun selanjutnya perusahaan mengembangkan bisnis kafe (California Pizza Cafe), Bang Slamet (d/h Smokin' Slamet, restoran cepat saji ala Indonesia), Sapo Oriental (restoran makanan Asia) dan Isabento (masakan Jepang fast food). Tahun 1997 bisa dibilang sebagai puncak kejayaan perusahaan ini, dengan memiliki 456 gerai (CFC 317, Cal Pizza 6, Cal Donat 112, Bang Slamet 7, Isabento 5 dan Sapo Oriental 9).[8] Bahkan dari awalnya hanya di Tiongkok (CFC), gerai luar negeri perusahaan ini ditargetkan akan diperluas ke Singapura dan Australia (Bang Slamet).[9]
Namun, diterjang krisis moneter, layaknya bisnis Grup PSP-Dharmala (keluarga Gondokusumo) lainnya, perusahaan ini pun mengalami beban hutang yang berat. Di tahun 1998, gerainya merosot menjadi hanya 306 buah,[9] dan di tahun-tahun selanjutnya, PT Putra Sejahtera Pioneerindo harus menghadapi gugatan pailit dan ganti rugi akan hutang-hutangnya yang menumpuk, seperti dari PT Nikko Sekuritas Indonesia dan PT Fajar Surya Perkasa (pengelola Mal Daan Mogot).[10][11] Hal ini memaksa perusahaan mengadakan pembenahan dan revitalisasi. Di anak usahanya, PT Putra Surya Primula dan PT Putra Selera Pizza ditutup, jumlah gerainya merosot tajam menjadi 121 (2000) dan 182 (2006) serta mereknya disederhanakan menjadi CFC, Cal Donat dan Sapo Oriental saja. Selain itu, 29 Juni 2001, nama PT Putra Sejahtera Pioneerindo diganti menjadi PT Pioneerindo Gourmet International.[12][13]
Perubahan itu ditargetkan mampu memenuhi visi perusahaan untuk menjadi produsen makanan cepat saji dengan pelayanan dan kualitas terbaik di Indonesia. Ekspansi kemudian kembali dilakukan, seperti pada 2017 mendirikan PT Pioneerindo Sugakico Indonesia untuk mengelola gerai ramen cepat saji "Sugakiya", membuatnya kini memiliki 4 merek. Tercatat pada akhir 2020 sudah ada 318 gerai yang dimiliki, yaitu 281 gerai CFC, 10 gerai Sapo Oriental, 23 gerai Cal Donat, dan 4 gerai Sugakiya.[14]
Manajemen
[sunting | sunting sumber]- Komisaris Utama: Murniaty Kartono
- Komisaris: Tjhin Leeris Harni
- Komisaris: Kusuwandi Tamin
- Direktur Utama: Edi Triyento
- Direktur: Iskonda Japiar Budhi
- Direktur: Teh Kian Kun
- Direktur: Henkie Sutjieawan
- Direktur: Bostomi Suharman
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Countries To Go". Adweek. 1985-05-20. Link via LexisNexis.
- ^ a b Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 2,Masalah 40-52
- ^ Eksekutif, Masalah 191-194
- ^ Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ
- ^ Eksekutif, Masalah 191-194
- ^ Indonesian Capital Market Directory
- ^ Indonesia News Service, Masalah 544-628
- ^ JSX Watch
- ^ a b Eksekutif, Masalah 223-228
- ^ JP/JSX suspends PSP trading
- ^ Kapital, Volume 3,Masalah 17-26
- ^ Lap Q3 PTSP
- ^ BAB IV
- ^ PROFIL PERUSAHAAN