Sapi madura
Sapi madura adalah sapi potong hibrida lokal asli Indonesia hasil persilangan antara banteng dengan bos indicus (sapi zebu) yang secara genetik memiliki sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan penyakit.[1] Karakteristik sapi Madura sudah sangat seragam, yaitu bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna merah bata agak kekuningan tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna putih dengan peralihan yang kurang jelas.[1] Kontribusi sapi madura sebagai sapi potong berkembang baik di Jawa Timur khususnya di pulau Madura.[2] Kontribusi sapi di Madura cukup besar sampai 24% dari kebutuhan sapi potong yang berasal dari Jawa Timur.[2] Badan Pusat Statistik Jawa Timur mencatat populasi sapi di empat kabupaten di pulau Madura itu setiap tahun terus bertambah.[3] Hasil pendataan yang dilakukan lembaga itu menunjukkan, populasi sapi di Pulau Madura mencapai 806.608 ekor.[3] Angka ini mengalami peningkatan dibanding 2012 yang hanya mencapai 787.424 ekor dengan jumlah terbanyak di wilayah Kabupaten Sumenep yakni mencapai 360.000 ekor lebih.[3] Selain sebagai sapi potong, sapi Madura juga digunakan sebagai alat transportasi masyarakat di pedalaman Madura yang disebut Sapi Pajikaran.[1] Sapi Madura berjenis kelamin jantan digunakan sebagai sapi karapan dalam tradisi masyarakat Madura.[1]
Sapi Madura adalah sapi asli yang paling luas penyebarannya[4]. Di samping terdapat di pulau Madura ia juga tersebar di pulau Jawa (terutama Jawa Timur), Sulawesi Selatan, Aceh, Kalimantan, Sumatra Selatan, dan Lampung. Sapi Madura biasanya digunakan untuk kerja di tanah kering dan untuk menarik gerobak. Hasil daging dari sapi Madura umumnya bermutu sedang. Sapi yang kondisi badannya kurang baik memiliki mutu daging rendah.
Rupa
[sunting | sunting sumber]- Berwarna merah bata.[1]
- Paha belakang berwarna putih.[1]
- Kaki depan berwarna merah muda.[1]
- Tanduk pendek beragam.[1]
- Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk walaupun berukuran kecil.[1]
Keunggulan
[sunting | sunting sumber]Artikel ini menggunakan kata-kata yang berlebihan dan hiperbolis tanpa memberikan informasi yang jelas. |
- Mudah dipelihara.[1]
- Mudah berkembangbiak dimana saja.[1]
- Tahan terhadap berbagai penyakit.[1]
- Tahan terhadap pakan kualitas rendah.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j k l m (Indonesia) Situs Peternakan. "Karakteristik Sapi Madura". Diakses tanggal 24 Mei 2014.
- ^ a b (Indonesia) Didi Budi Wijino dan Bambang Setiadi (2004). "Potensi dan Keragaman Sumber Daya Genetik Sapi Madura". Diakses tanggal 24 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c (Indonesia) Antara News. "Bisnis Sapi Madura Sangat Menjajika". Diakses tanggal 24 Mei 2014.
- ^ Soekarto, Soewarno T. (2020). Penanganan dan Pengolahan Hasil Ternak. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 6–7. ISBN 9786023929269.